19

91 9 2
                                    

TING!TONG!TING!TONG!

Gue membuka mata dengan perlahan begitu mendengar pintu bel yang dipencet dengan tidak sabaran, gue melihat sekeliling dan ternyata ini masih di ruang tamu rumah Chanyeol, namun pria tinggi itu tidak ada di penjuru ruangan ini. Gue menyibak selimut coklat dan berjalan dengan dipaksakan ke arah pintu.

TING!TONG!

"Iya!! sabar kenapa sih!" gerutu gue yang semakin mempercepat langkah, karena gue tau kalau semakin lama gue jalan semakin ga sabaran juga orang di luar sana.

Gue membuka pintu dengan kasar, membuat seseorang didepan pintu itu sedikit berlonjak kaget.

"Lili?" ucap gue spontan ketika melihat perempuan dengan rambut pendek itu ada didepan wajah gue.

"Iya gue Lili, Chanyeolnya ada?" tanya Lili to the point membuat gue membuka pintu dengan sedikit lebar, mempersilahkan Lili untuk masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya gue Lili, Chanyeolnya ada?" tanya Lili to the point membuat gue membuka pintu dengan sedikit lebar, mempersilahkan Lili untuk masuk.

"Chanyeol ada, masuk dulu yuk. Lo pasti pegelkan berdiri terus" ajak gue, Lili menganggukan kepalanya dan langsung masuk begitu saja membuat gue menatapnya dengan tidak percaya.

Gue mengikuti Lili dari belakang, dia langsung duduk di sofa. Bahkan gue pun belum mempersilahkannya.

"Chanyeol mana?" tanya Lili dengan muka yang sangat tidak bersahabat pada gue, guepun segera mengambil selimut di sofa sebelah Lili dan menatapnya dengan kikuk.

"Sebentar yaa. Gue panggil dulu Chanyeolnya" ucap gue yang langsung ngibrit ke kamar Chanyeol, tanpa mengetuk dan ba bi bu gue langsung saja menerobos untuk masuk.

"CHAN....YAAMPUN!!!" teriak gue yang langsung membalikan badan ketika melihat Chanyeol sedang memakai bajunya dengan handuk yang melilit pinggang seksinya itu.

"Siapa suruh masuk ga ketuk-ketuk pintu dulu" dia terkekeh geli, membuat gue mendesah dengan pelan sambil mengelus dada. Untung saja gue ga melihat apa yang seharusnya ga gue liat.

"Udah selesai belum!" protes gue, Chanyeol ga menjawab melainkan langsung membalikan tubuh gue untuk menatapnya dan segera mengambil selimut yang sudah gue guntal-guntal menjadi gundukan besar.

"Ada apaan sih sampe lo teriak-teriak kaya gini?" tanya Chanyeol yang sudah mencubit pipi gue dengan sebelah tangannya.

"Ada Lili di bawa, dia kayanya ga suka liat gue" jawab gue yang langsung merubah mimik wajah milik Chanyeol.

"Ngapain?"

"Enggak tau, dia tanyain lo"

"Yaudah tunggu sini, gue kebawah dulu"

"Oke"

Setelah mendengar jawaban gue Chanyeolpun langsung keluar dangan dengan santai, membuat gue dengan terpaksa membaringkan tubuh gue di kasur Chanyeol, baru beberapa menit yang lalu gue tiduran tapi sekarang sudah tiduran lagi. Gue menatap langit-langit kamar Chanyeol yang berwarna putih dengan damai, sebegitu sukanya kah Chanyeol akan hal-hal yang berbau medis? sampai-sampai kamarnya sekarang saja terlihat seperti ruang operasi. Bukan, bukan kamar operasi yang biasanya ada di drama. Namun kamar Chanyeol sangat dilengkapi akan alat-alat operasi seperti thermometer,pinset,senter dan sebagainya.

Bestfriends -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang