12

88 15 4
                                    

Raina masih nempel seperti biasa diatas kasur dengan selimut kungfu panda kesayangannya.

"RAINAAA!!"
"RAINAAA BANGUN"
"RAINAAA ASTAGA" teriak melingking milik mamanya Rainapun bergema indah di penjuru kamarnya.

"Ck, IYA IYA MAHH RAINA UDAH BANGUN" teriak Raina kesal karena mimpi indahnya harus di musnakan oleh sang mama. Raina pun menendang-nendang selimutkan ke udara. Dan beranjak ke kamar mandi.

25 menit kemudian Raina sudah rapi dengan seragamnya ga luput parfum vanilla yang sangat dia suka. menggambarkan sosok dirinya yang kalem dan sedikit lembut.

Raina bergegas beranjak untuk ke ruang makan.

"Pagii" sapa Raina seceria biasanya.

"Hmm" jawab papanya yang sibuk dengan koran paginya.

"papa! Raina udah di meja makan. Kenapa masih sibuk sama korannya" sahut Raina kesal melihat sang papa yang lebih memerhatika koran daripada dirinya.

"Sorry,sorry. tadi tanggung" ucap papanya kepada Raina.

"Papa anterin aku ke sekolah ya" pinta Raina dengan manja.

"Emang Chanyeol kemana?" tanya mamanya yang sudah menaruh nasi goreng di hadapan Raina dan papanya.

"Ga tau" jawab Raina cuek sambil melahap nasi goreng buatan mamanya.

"Emang kamu, ga tanya sama Chanyeol?" kini malah papanya yang juga ikut-ikutan kepo.

"Enggak".

" Chanyeolnya pah yang ga mau di hubungin sama rain" ucap Raina membatin.

"Kalian berantem?" tanya mamanya dengan tatapan intens sambari memasukan nasi goreng buatannya ke dalam mulut.

"Kenapa papa sama mama mendadak kepo sih?" tanya Raina sangat kesal kepada orang tuanya yang selalu kepo tentang hubungannya dengan Chanyeol.

"Ga tuh,b aja" jawab mamanya cuek sambil terus memasukan nasi goreng ke dalam mulutnya

"Santai aja say. kita cuma tanya" timpal papanya yang diangguk-angguk oleh sang mama pertanda ia setuju dengan perkataan suaminya.

Raina pun hanya memutar matanya malas, ia sangat jengah melihat ucapan mama dan papanya.

Dia memilih untuk melanjutkan makannya saja dari pada mendengarkan ucapan mama dan papanya yang terbilang cukup terlewat gaul itu.

"Pa aku udah selasai makan nih, anterin aku sekolah yuk" ucap Raina kepada papanya

"kuylah. Ma aku nganter Raina dullu ya" pamit papa Raina ke mamanya dan mereka langsung mesra-mesraan di hadapan Raina yang masih suci.

Tak ingin meliat pemandangan yang tak senonoh di hadapannya, Raina pun langsung pergi meninggalkan orang tuanya memilih untuk menunggu papanya di luar rumah saja.

"Udah pa?" tanya Raina menyindir.

"Apaan sih kamu, kuy lah berangkat kita" jawab papanya dengan muka sedikit merona.

***

Di sepanjang perjalanan Mr.Leo a.k.a papanya Raina memandang anaknya aneh, karena sedari tadi anaknya diam saja padahal ia sudah membuat lelucon yang ampuh namun anaknya hanya melirik dan tersenyum canggung, Mr.Leo pun lelah dan memilih diam saja dari pada di kacangin mullu sama anaknya.

"Rain" panggil Mr.Leo sambil melambaikan tangan didepan wajah anak semata wayangnya.

"RAINA KINARA" panggil Mr.Leo lagi dengan suara sedikit meninggi. Namun putrinya itu tetap saja tidak merespon ucapannya.

Bestfriends -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang