Gue melambaikan tangan dan segera berlari kehadapan orang yang sudah gue tunggu dua jam yang lalu. Senyum bahagia kini ga bisa gue tahan lagi"RAINAAAAAA!!!!!" teriakan melengking milik Seulgi membuat gue tertawa, gue benar-benar ga bisa nahan rindu lagi dan kamipun saling berpelukan.
"Miss you so much Sol" gue menyeka airmata dengan pelan. Ia benar-benar cantik sekarang, sepuluh tahun terakhir bertemu dengannya kami masih memakai popok.
"Gimana kabar bambu?"
"Ape?!" sela Chanyeol sambil membenarkan posisi tasnya, tadi kami langsung ke stasiun begitu Chanyeol telah selesai latihan basket.
"Oh my god! Lo ganteng banget tau ga si! Pantes aja Raina tergila-gila sama lo"
"Sol.." tegur gue ketika Seulgi lagi-lagi mengejek Raina.
"Duh bambu... Bawaiin koper gue dong. Cape banget nih bahu gue berjam-jam dikereta"
Chanyeol memutarkan bola matanya letih, sahabat lamanya itu benar-benar tidak pernah menghilangkan sifat manjanya sejak sepuluh tahun lalu.
"Lebay" gerutu Chanyeol yang langsung mangambil koper merah Seulgi dari tangan lentik tersebut "Oleh-oleh buat gue ga lupakan?" todong Chanyeol, Seulgi segera mengampit lengan Chanyeol dengan manja dan menganggukan kepalanya singkat.
"Iya bub. Tenang aja"
Lalu mereka berdua berjalan mendahului Riana. Dasar Seulgi tukang HM!
***
"Sol!! kalo naik tempat tidur bisa santai ga?!" Riana berdecak kecal ketika Seulgi melompat kekasurnya dengan kaki yang masih basah "Lo ga elap kaki dulu ya!!" dampratan milik Riana membuat Seulgi mengibaskan tangannya, tanda ia tidak peduli.
"Hai bub. Lagi ngapain?" lagi-lagi Seulgi merampas earphone ditelinga Raina dengan kasar dan segera memajukan wajahnya kearah ponsel Raina yang sedang video call dengan Chanyeol.
"Lo berdua kalo ga ketemu kangen, giliran ketemu berantem. Heran deh"
"Raina aja yang ribet. Dia itu mau keliatan sempurna dimata lo. Sok banget kan"
"Sol!" teguran dari Raina lagi-lagi membuat Seulgi terkekeh geli.
"Besok lu ga kemana-mana kan bub?" lagi-lagi Seulgi mengabaikan Raina, ia kini asik video call dengan Chanyeol.
"Gue ada kerja kelompok, kenapa?"
"Ah lo mah gituu, guekan udah lama ga ketemu lo. Emang lo ga kangen sama gue bub?"
"Kalo sore aja kita ketemuannya mau?"
"Oke" setelah itu Seulgi mematikan ponsel Raina, setelah itu ia menidurkan dirinya. Menyebalkan.
"Besok lo mulai kencan ya sama Chanyeol. Jangan kaya gini, hubungan kalian gajelas" ucapan Seulgi membuat Raina tertegun, ia berharap mereka juga seperti itu. Namun untuk meminta lebihpun Raina rasa itu berlebihan.
"Tidur yuk ah. Lu ngawur deh kalo ngomong" Raina membaringkan tubuhnya disamping Seulgi setelah mematikan lampu. Pikirannya melayang entah kemana, ia melihat ponselnya. Wallpaper yang tidak pernah ia ganti sejak dua tahun yang lalu. Waktu mereka memenangi lomba paduan suara untuk yang pertama kali.
Banyak memori yang ia lakukan bersama Chanyeol tahun-tahun ini, bagaimana dirinya bisa lepas dari pesona pria tinggi itu jika setiap hari, Raina mencintai pria itu lebih dan lebih lagi? ia tidak pernah menyesal pernah di-bully karena sejak itu, cinta hadir dihidupnya dengan sangat indah.
Tidak peduli bagaimana seseorang melukaimu jika dengan satu waktu kau juga ikut merasakan dicintai. Tidak peduli peluang kehilangan itu muncul, jika setiap saat kau masih bisa mengingat tentangnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriends -PCY
FanfictionTerimakasih karena sudah mau menjadi teman ku. Dan. Cinta pertamaku... °bahasa non baku °baca ae siapa tau suka °(n˘v˘•)