16

78 12 0
                                    


Chanyeol memarkirkan motornya didepan rumah gue. Gue yang udah turun duluan hanya bisa menunggu Chanyeol diambang pintu rumah gue sambil terus cemberut. Dan brengseknya si Chanyeol ga ngerasa bersalah sedikit pun, membuat gue menghela nafas berat sebelum mengiklaskan uang jajan gue dua hari untuk membayar seblaknya Chanyeol.

"Yuk" ajak Chanyeol yang udah jalan mendahului gue.

tuan rumahnya kan gue njirrr

"Tanteeeee! Chanyeol datang!!" teriak Chanyeol membuat gue menendang pantatnya pelan.

"Ini rumah, bukan hutan!" sinis gue yang dijawab cengiran oleh Chanyeol. Lalu dia mendudukan tubuhnya dengan seenaknya disofa rumah gue.

"Chanyeolll, kamu kemana aja, tante kangenn" ujar mama gue girang, sambil memeluk Chanyeol dengan manja. Membuat gue memutarkan bola mata malas.

"Tante, Rain nginep dirumah Chanyeol yaa?, seminggu aja" pinta Chanyeol dengan pupy eyesnya.

"Boleh, bawa aja gih. Satu tahun juga gapapa, jadi listrik di rumah tente hemat" ucapan Windy a.k.a mama gue seperti orang mengusir.

"Mama jahat banget sih! anaknya tuh aku apa Chanyeol!!" seru gue sambil melipat tangan di dada.

"Sana, kamu mandi. Bau tau gak, mama mau berduaan dullu sama berondong mama" usir Windy sambil melambai-lambaikan tanggannya ke gue. Gue hanya menghela nafas panjang lalu berjalan ke kamar. Untuk membersihkan badan.

Setelah selesai gue pun langsung berniat untuk menaruh baju bersih gue ke dalem tas.

"Raina" panggil Chanyeol pelan yang sedang berdiri di ambang pintu kamar gue.

"Kenapa?"

Chanyeol tak menjawab pertanyaan gue, dia berjalan dengan cepat lalu memeluk tubuh gue dengan erat.

"Gue sayang banget sama lo"

DEG!

Gue menenguk ludah dengan kasar, apa Chanyeol abis mabok sama mama gue? ga mungkin kan. Gue menggelengkan kepala gue pelan. Lalu menepuk-nepuk pundak Chanyeol.

"Lo kenapa sih? mama gue ga bikin ulah kan?"

"Enggak, gue cuma mau bilang. Kalo Chanyeol sayang Raina" ujar Chanyeol yang semakin memeluk gue dengan erat, seolah-olah gue akan hilang ketika pelukannya terlepas.

"Chan, gue ga ngerti kalo lo bersikap kaya gini" ucap gue jujur.

"Lo ga perlu ngerti, lo cuma harus ada disisi gue sampai ka.pan.pun" pinta chanyeol dengan sedikit mengendurkan pelukannya dengan sendu.

"Lo lagi ada masalah ya?" tanya gue ketika Chanyeol menyandarkan kepalanya dibahu gue.

"Iya"

"Masalah apa?"

Chanyeol ga menjawab, dia mengangkat kepala tersenyum samar lalu mengusek rambut gue pelan.

"Bukan masalah serius kok, cuma kecil" jawab Chanyeol dengan senyum lembutnya.

"Jadi? lo udah mulai main rahasia-rahasiaan sama gue?"

"Ga semuanyakan Rain? gue juga butuh privasi" ucap chanyeol sambil menyandarkan kepalanya lagi. Gue ga pernah ngerasa seasing ini sama Chanyeol, kenapa dia jadi mulai tertutup sama gue? Gue mendesah pelan, lalu mengelus dengan lembut kepala Chanyeol.


*

**

"Rain, berangkat mah" pamit gue ketika sudah ingin kembali kerumah Chanyeol

Bestfriends -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang