"Udalah Rain, kamu juga biasanya nginep kan? kenapa jadi kaku gini hahah" ujar tante Dinda mencairkan kecanggungan antara kita bertigaGue melirik Chanyeol sebentar, dia menganggukkan kepalanya samar.
"Iya tante, emang mau berangkat jam berapa sih?"
"Ambil pernerbangan malem, paling nanti jam 8. Kamu anterin tante ke bandara ya" pinta tante Dinda dengan amat antusias.
"Eh tiang listrik! Raina! main tinggalin gue aja! emang gue ini apa?! remah-remahan kerupuk jengkol punya lo ha?!" ucap Saeron yang ngomel-ngomel kaya nenek lampir sambil duduk di depan gue sama Chanyeol.
"Alay banget sih lo! najis!" sahut Chanyeol sambil melempar Saeron dengan tulang ayam yang abis dia makan.
"Jorok ih" sinis gue sambil mencubit pelan pinggang Chanyeol.
"Eeh lo!! jangan lempar gue pake tulang ayam! kaya orang miskin aja lempar gue tulang ayam, lempar tuh yang mahal dikit. Misalnya duit gitu" sinis Saeron sambil melempar balik Chanyeol dengan kulit pisang yang baru saja dia kupas
"Lo belom aja gue lempar cd bajakannya Raina ya?" sunggut Chanyeol sambil mengarahkan sendoknya ke depan wajah Saeron
"Chanyeol! itu ga bajakan iih" emosi gue saat Chanyeol bilang cd gue bajakkan. Ga tau apa itu mahal!.
"Eh bodo amat ya, sama kasetnya Raina. Pokoknya gue benci sama lo tiang listrik jelek. Liat nih ya, gue pulang ke jepang nanti lo gue bilangin sama KEI!!" ancam Saeron sambil menatap mata Chanyeol dengan pandangan menyala.
Kei adalah pacarnya Saeron yang ada di jepang. gue jadi inget ketika Kei kesini. Dia dikerjain Chanyeol abis-abisan, terus mereka tiba-tiba temenan gara-gara Chanyeol tunjukin mainan kesukaannya dan kebutulan juga Kei suka sama mainannya Chanyeol, yaitu kubik.
"Bilang aja sana, Kei gue kasih kubik juga diem" acuh Chanyeol sambil melanjutkan kegiatan makannya.
"Liat ya!!! awass aja lo an---"
"Yaampun! kalian ga bisa akur sedikit apa?!" kini muka tante Dinda terlihat lelah akan pertengkaran Chanyeol dan Saeron.
"Saeron aja alay!"
"Chanyeolnya lempar aku pake tulang ayam!"
"Udah-udah, mama pusing liat kalian berdua. Saeron cepat makan. Abis itu berisin baju kamu! sebentar lagi kita berangkat" ucap tante Dinda sambil pergi meninggalkan kita dimeja makan.
"Lo sih!! dasar cacingan.Wlee" ucap Saeron sambil berlari ke arah tangga.
"Bacot!" sahut Chanyeol sinis.
"Udah kenapa sih Chan, lo berantem mullu sama Saeron" ucap gue sambil menarik ujung kaus milik Chanyeol.
"Abis dia ngeselin banget" ujar Chanyeol sambil melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda.
"Yaudah sih, nanti anterin gue ambil baju dirumah"
"Ga usah, baju lo masih ada di lemari gue" larang Chanyeol sambil memakan buah pisang, kebiasaannya yang selalu gue suka dari Chanyeol. Dia kalo selesai makan harus makan buah dulu baru minum air.
"Dia ga mikir apa?! gue kan harus ganti daleman! " ucap gue membatin
"Anterin gue ok, ga ada penolakkan!" titah gue ga mau dibantah.
"Iya, iya" sahut Chanyeol pasrah.
***
Gue lagi di luar halaman rumah Chanyeol. Sekarang pukul 07.15 PM. Gue lagi nemenin Chanyeol panasin mobilnya, karena siap-siap untuk nganterin tante Dinda sama Saeron ke bandara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriends -PCY
FanfictionTerimakasih karena sudah mau menjadi teman ku. Dan. Cinta pertamaku... °bahasa non baku °baca ae siapa tau suka °(n˘v˘•)