Raina kinara side
Sesampainya gue dihalaman rumah Chanyeol, gue langsung di sambut heboh oleh maminya Chanyeol.
"RAINNN!!! YAAMPUN!!" teriak heboh tante Dinda a.k.a maminya Chanyeol.
"TANTEE!!" teriak gue ga kalah heboh dan langsung memeluk tante Dinda.
"Tante kangen banget sama kamu, kamu kemana aja sih?" tanya tante Dinda sambil melepaskan pelukan kami.
"Ada dirumah tante, maaf ya" jawab gue sambil mengecup pipi tante Dinda singkat.
"Yuk masuk" tante Dinda mengajak gue untuk masuk ke dalem rumahnya dan memilih untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Eeeh Rain, baru keliatan" sapa Saeron sepupunya Chanyeol.
"Hai Laron" sapa gue balik dan memilih untuk duduk di samping tante Dinda.
Saeron memutar bola matanya malas "Kebiasaan manggilnya gitu mulu" ucap Saeron kesal.
"Heheh" gue hanya ketawa melihat muka kesal Saeron.
"Mau minum apa?..." tanya saeron ke gue "aer putih aja deh" lanjutnya lagi.
"Gimana sih dia yang nanya dia juga yang jawab" batin gue sebal.
"Sekolah kamu gimana?" tanya tante Dinda yang memulai percakapan.
"Yaaa, sama kaya biasa sih tan"
"Kebiasaan!! Chanyeol jadi di anak tirikan!!" sindir Chanyeol kesal sambil berjalan kekamarnya dengan lirikan matanya yang tajam.
Gue sama tante Dinda hanya ketawa-tawa melihat tingkah chanyeol yang selalu iri sama gue.
***
Setelah temu-kangen dengan tante Dinda dan meminum air putih dari Saeron guepun pamit untuk naik ke kamar Chanyeol.
"Chan" panggil gue saat sudah memasuki pintu kamar Chanyeol. Namun gue melihat Chanyeol sedang menerima telfon dari seseorang dibalkon kamarnya.
Chanyeol sudah terlihat lebih santai dengan celana pendek dan kaos putih oblong tanpa lengannya dan handuk kecil di bahu nya, mungkin saja Chanyeol habis mandi. Pikir gue.
Ga mau terlalu kepo tentang urusan Chanyeol gue lebih milih buat berbaring di kasur berseprai spongebob, kartun kesukaannya sejak kecil.
"Dari kapan di kamar gue?" tanya Chanyeol yang udah duduk di pinggir kasur.
"Dari tadi, lo aja sibuk telfonan" sindir gue ke Chanyeol.
Chanyeol ga peduliin sindiran gue, dia menggeser tubuh gue dan berbaring di samping gue. Jadi intinya kita satu kasur.
"Ngapai? sana ga, sempit." ujar gue sambil mendorong pelan badan Chanyeol agar menjauh dari tubuh gue.
Dia memiringkan tubuhnya menghadap ke gue, membuat darah gue berjalan lebih cepat dan degub jantung yang kaya abis lari maraton.
"Nga... ngapain sih!" ucap gue kesal dan memilih melihat ke mana aja asal ga natap matanya Chanyeol.
"Kan sekarang Raina 'gendutan', jadi kalo gue tidurnya rebahan ga muat, makanya miring aja" sahut Chanyeol sambil menarik dagu gue untuk menatapnya.
"Yaa... yaa.. ga gini juga, sana di karpet aja" usir gue gugub.
"Ga ahh ngantuk" jawab Chanyeol sambil memeluk gue dan menyembunyikan wajah gue di dada bidangnya. Gue yang diperlakukan seperti itu hanya bisa melotot dan menggigit bibir gue agar chanyeol ga denger detak jantung gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriends -PCY
FanfictionTerimakasih karena sudah mau menjadi teman ku. Dan. Cinta pertamaku... °bahasa non baku °baca ae siapa tau suka °(n˘v˘•)