Rupanya, kau masih saja mendewa di dasar hati.
Senantiasa menjadi baginda raja yang bertahta di mahligai nurani.
Dari mengagumi hingga mencintai, masih saja hal itu kulayangkan untuk kamu wahai kasih.Bersabarlah engkau dengan jarak.
Akan segera ku lipat ia agar tak membuat rindu kita berarak.
Sungguh, aku sangat tidak menyukai rindu yang keparat.
Celakanya, ia selalu datang dalam waktu yang tak tepat.Bersabarlah kamu dengan waktu.
Sebentar lagi kita akan menjamu temu.
Akan ku hadiahkan kamu senyum manis yang senantiasa menyelinap hingga ke ulu.
Agar kamu yakin, bahwa aku mencintaimu dengan begitu.Wahai kamu yang terkasih.
Izinkan aku berkata dengan nada lirih.
Bahwa aku akan mencintaimu tanpa pamrih.©Jihan Mahligai
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rindu, Jarak dan Kita
PoetryTerima kasih sudah mampir ^_^ Jangan lupa di vote yaah :)