Tentang Rindu, Jarak dan Kita

Rindu, Pilu Juga Sendu

Malam ini aku berselimut rindu bersama dingin yang menggigil.
Sedingin apapun sekarang, masih ku atas namakan kamu di dalamnya berharap dingin yang menggigil itu segera menghilang.
Tapi nyatanya tidak,semakin kesini dinginnya semakin mengguncang.

Untuk ini aku menyalahkan jarak sebagai penghalang.
Kaupun pernah bilang jarak sangat tak pantas di dewakan, karena katamu jarak adalah benalu yang tak tahu malu.

Disini bebalnya aku, pernah terlalu percaya pada jarak dan juga kamu.
Dan dulu tak mau tau bahwa kamu bisa menciptakan pilu serta sendu.
Nyatanya dari awal kau memang telah bersembunyi dibalik sumpah serta janji palsu.
Dihadapanku Aku seolah-olah ratu bagimu.
Nyatanya di belakangku kau sedang berusaha membangun istana bersama dia yang senantiasa menjamu temu denganmu.

Coba kau jadi aku!!kau tak akan bertanya lagi mengapa dulu aku sering mengadu rindu.
Sekarang aku sadar jika jarak dapat menilai penghianatan dan kesetiaan,dan kamu berhianat pada hatiku yang telah terlanjur terikat.

©Jihan Mahligai