36

755 20 5
                                        

Tuanku yang terkasih, aku rindu.

Ternyata hari ini kita kembali bertukar cerita setelah sekian lama tak saling sapa.
Ternyata kamu juga pengingat yang baik, tak ada kejadian dan kata-kataku yang kau lupa.
Dari kisah kompor hampir meledak hingga kisah permen yang kerap kali aku ceritakan semua kau ingat dengan sempurna.

Tuanku yang terkasih, aku sungguh rindu.
Rindu pertemuan pertama kita di depan masjid tua.
Lalu berbagi tawa layaknya tak ada beban yang diderita, seolah-olah pada malam itu kita hanya hidup berdua.

Tuanku yang terkasih.
Ternyata masih saja kamu yang ada didalam kepala.
Sulit sekali rasanya aku untuk melupa.
Bagiku, kamu teramat berharga.

~Dari aku: Perempuan yang dulu kerap bercerita. Bahwa mencintaimu adalah derita terindah yang pernah aku rasa.

©Jihan Mahligai
(MALANG, 10 FEBRUARI 2018)

Tentang Rindu, Jarak dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang