Tentang Rindu, Jarak dan Kita

Kamu

Kamu, yang tengah membersamai.
Aku mencintaimu dengan segenap hati.
Jika dulu hatiku pernah terluka perih karena sakitnya dikhianati.
Maka sekarang, ku utus kau untuk mengobatinya tanpa pamrih.

Menemukanmu perlu kuucapkan syukur berulang-ulang.
Ini adalah kisah cinta terbaik yang pernah ku galang.
Hingga cukup sampai disini rasanya aku berpetualang untuk mencari cinta yang hilang.

Membersamaimu tak akan pernah kurasakan bosan.
Walau lama sudah waktu yang sudah kita habiskan.
Tak membuat rasa kita berantakan.

Kini, aku sudah menemukan rumah ternyaman untuk pulang.
Aku ingin kau membersamaiku hingga ajal datang.

Amin.
____
Malang, 03 November 2017
©Jihan Mahligai