34

763 22 0
                                    

Tuan.
Aku jatuh pada kedua bola matamu yang teduh lagi menduhkan.
Aku jatuh pada tutur katamu yang santun lagi tenang.
Aku jatuh pada setiap gerak gerikmu yang menawan hingga tak pernah luput dari pandangan.

Tuan.
Tidakkah kau tau ? Ada yang luka ketika kau menceritakan tentang dia yang selalu kau puja.
Ada pedih yang terasa saat kau mengagung agungkan namanya.
Ada yang tak benar-benar mampu menahan air mata ketika kau berucap bahwa kau mencintainya.

Tuan.
Aku bukan orang yang mahir bermain isyarat dan arah.
Tak juga pandai berterus terang atas rasa yang kerap membuncah.
Bagaimana aku akan menyerah bila hati tak kunjung inginkan pasrah.

Tuan.
Mungkin rasaku padamu terlalu menjulang tinggi.
Hingga aku kerap mencintaimu hingga lupa diri.

~Tertanda aku si Manis Tanpa Gula.

©Jihan Mahligai
Malang, 9 Februari 2018

Tentang Rindu, Jarak dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang