TMN -07

582 15 1
                                    

Pelukan Naifa sangat membuat Shaka nyaman berada di dekat Naifa. Bohong kalau Shaka bisa menjauhi dan merelakan Naifa untuk orang lain. Bagaimana Shaka ingin menjauhi Naifa dari jauh, jika Naifa kesusahan dan sedih saja Shaka masih ingin membantu nya dan menghibur agar tidak sedih lagi.

Naifa memejamkan matanya, merasakan kenikmatan berada didekat Shaka. Hatinya berdebar kencang dan jantung berasa ingin copot. Jika waktu bisa berhenti Naifa ingin menghentikan nya, Naifa tidak ingin jauh jauh dari Shaka, Naifa memang menyayangi Juan tetapi Naifa lebih nyaman kepada Shaka dari pada Juan. Entah Ini perasaan apa yang muncul dihati Naifa.

Shaka memperlambat membawa motornya agar situasi seperti ini dapat dihayati dan dirasakan lebih lama. Tiba-tiba Naifa melepas tangannya dari pinggang Shaka.

"Kenapa dilepas?" Tanya Shaka.

Pipi Naifa memerah dan tersipu. Naifa memikirkan perasaan Juan. Bagaimana juan melihat Naifa dengan Shaka seperti ini. Status Naifa sekarang menjadi pacar Juan. Naifa tidak ingin mengkhianati perasaan Juan. Naifa tidak ingin dibilang selingkuh dari belakang.

"Gue nggak mau meluk Lo." Jawabnya dengan ketus.

"Dulu juga Lo seneng kan meluk gue." Ledeknya

"Apaan si Lo. Garing" ucap Naifa yang memukul bahu Shaka. "Lo lelet banget sih bawa motor." Protes Naifa.

"Yang bawa kan gue, udah Lo duduk manis ajaa. Gue anterin Lo kerumah dengan selamat sentosa dunia akhirat." Jawabnya dengan senyuman.

"Ihh, gue laper tau!." Ucap Naifa sambil mengayunkan mulutnya.

Shaka melihat wajah Naifa yang lucu dari spion, lalu tersenyum.

"Jangan manyun manyun dong Na, gue takut khilaf." Ucapnya sambil tertawa renyah.

Sial dia tau dari mana gue manyun manyun -batin Naifa

Naifa tersenyum malu dan  memukul bahu Shaka dengan kencang.

"Aaaaawww Nana sakit." Teriak Shaka.

"Mesum Lo!." Kesal Naifa.

"Biarin suka suka gue lah hahaha." Ledek shaka. "Rese Lo." Kesal Naifa. "Yaudah kita makan dulu yahh, ditempat biasa." Ucap Shaka.

"Nggak lah, gue mau makan masakan bunda aja." Jawab Naifa dengan wajah yang sinis.

"Bunda Lo ke Bogor jengukin temen bunda Lo yang lagi sakit. Bunda Lo nyuruh gue jagain Lo, ngasih tau Lo jangan sampe telat makan. Gue tau Lo punya maag jadi gue nggak mau penyakit Lo kambuh. Kalo penyakit Lo kambuh yang repot kan gue gue juga. Jadi jangan bawel deh, nggak ada penolakan." Ucap bawel Shaka.

Naifa mengulum senyum di bibirnya. Bundanya memang sering meminta tolong ke Shaka agar menjaga Naifa dengar benar dan mengingatkan agar tidak lupa makan. Naifa senang Shaka bisa seperti dulu lagi, walaupun cara perhatian Shaka ke Naifa sedikit ngeselin tapi itu cara Shaka bikin Naifa tersenyum. Naifa beruntung bisa mendapatkan sahabat seperti Shaka yang selalu menjaga Naifa dari kecil hingga besar sekarang.

                        •••••

Setelah memesan makanan, Shaka dan Naifa makan. Shaka memandangi Naifa yang sedang memakan pecel ayamnya dengan lahap, tanpa bersuara, wajahnya yang lucu jika sedang kelaparan. Shaka ingat waktu kecil wajah Naifa penuh dengan nasi saking kelaparan nya. Hal itu yang tidak bisa Shaka lupakan. Shaka terus memandangi wajah Naifa dengan senyuman.

Naifa melihat Shaka sedang memandangi nya. Wajah Naifa seketika memerah karena malu dari tadi dipandangi oleh Shaka.

"Heh!" Naifa menyentil jidat Shaka.

(TMN)- Teman Membuatku Nyaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang