Disalah satu cafe di Jakarta, ada perempuan yang kelihatannya sedang menunggu seseorang datang. Perempuan itu adalah Caca
Sambil menunggu seseorang yang ia tunggu, dengan rasa gabut yang angkut Caca mengaduk secangkir coffee yang sejak tadi ia pesan.
Entah, wajah gadis itu saat ini sangat berseri. Mungkin saja seseorang itu orang yang selalu ini ia ingin temui, mangkanya ia sangat senang
"Haii..."
Sontak Caca terkejut dan hampir ingin melempar sendok nya itu
"Ngagetin aja Lo, kasih salam dulu kek"
"Eh sorry sorry.." laki-laki itu duduk dihadapannya dengan tersenyum kecilLaki-laki itu adalah Juan. Yap, mantan Caca yang sejak kini masih ia tunggu untuk kembali
"Lama yaa?"
"Bangettt.. hampir sejam gue disini" gerutunya
"Maaf maaf, tadi macet banget. Nggak biasanya Jakarta jam segini macett"
"Iyaiya, santai aja. Lo kenapa ngajak gue ketemu?"
"Gue persen minum dulu yaaa, aus"
"Ohh hahaha iyaiya.."Juan mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan.
"Mas.."
Pelayan itu pun menghampiri meja Juan dan membawa buku menu nya
"Mau pesan apa kak?"
"Coffee matcha nya satu ya gulanya satu sendok aja"
"Oke kak, ditunggu yaa"Pelayan itu pergi meninggalkan Juan dan Caca yang sedang berhadapan hadapan. Caca memandangi Juan tanpa mengedipkan matanya sedikitpun. Laki-laki itu tak ada yang berubah, wajah nya, senyuman nya, suara serak nya, semua masih sama beberapa bulan yang lalu. Bahkan minuman kesukaan nya masih sama saat mereka berpacaran
"Hehh.."
Caca terkejut saat Juan tau bahwa Caca sedang memperhatikan nya
"Kenapa?"
"Nggak usah liatin gue kayak gitu kali, Ca haha"
"Apa si Lo geer" Caca sedikit malu dan masih tetep bersikap coolTak lama pelayan datang membawa pesanan Juan, lalu kembali bekerja lagi. Juan menyeruput coffee itu dengan penuh semangat karena kehausan
"Oiya, kenapa Lo ngajak gue ketemu? Kayaknya penting banget ya?"
"Oiya, gue ngajak ketemu Lo pengen minta maaf"
"Minta maaf untuk apa?" Caca sedikit bingung
"Karena gue udah nyakitin Lo"Caca diam sejenak
"Nggak papa"
"Gue nggak ada niatan buat bohongin Lo, duain Lo"
"Iya gue tau, nggak papa lagi an, santai aja"
"Gue tau, Lo bilang santai tapi hati Lo nggak bisa nerima permintaan maaf gue kan?"
"Suudzon aja Lo, lagipula juga itu udah lama.. buat apa dibahas, toh Lo juga udah bahagia bukan sama cewe baru Lo?"
"Gue nggak punya cewek"
"Oh yaa?"
"Iyaa, gue putus sama Naifa"
"Ko bisa? Kenapa?"
"Gue bodoh nyakitin orang sebaik Nana"Juan mulai bercerita dengan wajah rasa bersalah
"Gue deketin Cla waktu pas masih pacaran sama Nana"
"Sifat modus Lo belum ilang ilang juga?"Juan kini yang terdiam
"Juan, sebenernya Lo milih siapa? Kalo Lo sayang sama Cla, Lo jujur ke dia kalo Lo sayang sama dia. Jangan jadi pengecut an"
"Gue nggak tahu Ca, gue bingung sama perasaan gue sendiri. Gue sayang sama Nana, tapi gue nggak mau kehilangan Claudia"
"Lo nggak boleh egois, hidup itu harus punya pilihan. Satu pilihan bukan dua pilihan."Juan hanya diam mencermati ucapan yang diucapkan oleh Caca.
"Lo ikutin apa kata hati lo. Pasti hati Lo bakalan milih diantara Nana sama Claudia"
"Percuma Ca"
"Kenapa?"
"Mereka udah benci gue"
"Lo kata siapa?"
"Gue udah nyakitin mereka"
"Mereka orang baik. Gue yakin pasti mereka bakalan maafin Lo. Percaya deh"
"Lo mau maafin kesalahan gue dulu?"
"Gue udah maafin Lo an"
"Makasih ca, makasih"
"Iya sama sama"Caca mencoba untuk tersenyum palsu didepan Juan. Sebenernya hati gadis itu sangat sakit ketika Juan bilang bahwa ia menyayangi Naifa dan Claudia.
"Lo udah un kan?"
"Senin depan"
"Mau ngambil kuliah dimana?" Tanyanya sambil meminum coffee yang sudah mendingin kaya sifat dia eh
"Paris, Ca"Caca terkejut hingga ia tersedak saat meminum coffee nya.
Uhukk..uhukk..uhukk..
"Lo nggak papa?" Juan memegang pundak Caca
"Enggak, enggak.. gue nggak papa" Caca mengelap air coffee yang ada di bibirnya"Ko di Paris? Jakarta emang udah pada penuh?
"Enggak, bokap nyuruh kuliah di Paris."
"Ohh, terus bokap Lo disini sendirian dong?"
"Enggak, bokap ikut ke Paris"
"Loh? Gimana si maksudnya?"
"Gue menetap di Paris sampe kuliah gue kelar"
"What?!" Caca benar benar terkejut dan berteriak hingga dilihatin sama pengunjung cafe
"Ca, nggak gitu juga, diliatin itu"Caca tersipu malu melihat orang yang melihatinya
"Abisan kaget gue, terus ada kemungkinan buat kesini lagi nggak?"
"Enggak kayaknya, tapi kalo liburan doang. Nggak tahu juga sih"Wajah kecewa muncul di wajah Caca. Yang tadi nya sangat senang bertemu dengan Juan setelah mereka putus. Kini, setelah bertemu Juan ingin pergi dan menetap di Paris.
Rasanya pertemuan ini seperti pertemuan terakhir bagi Caca.
"Ohh, sukses dehh kalo gitu di Paris"
"Aamiin, makasih Ca"
"Jangan lupain gue ya, orang yang pernah sayang sama Lo"•••••
Langit pun berubah menjadi gelap, tandanya malam sudah tiba. Shaka mengantar Naifa pulang dengan status yang baru. Yaitu "pacaran"
Dua pasangan itu sejak dimobil hanya diam diaman memandang jendela mobil. Sesekali Shaka melihat wajah Naifa yang sejak tadi menahan senyumannya.
Shaka mengantarkan Naifa hingga depan pintu rumah nya dengan senyuman yang tak pernah pudar sepanjang perjalanan
Tak perlu dijelaskan bagaimana bahagianya mereka malam itu. Memiliki perasaan sejak dulu tapi baru sekarang mereka menjalani hubungan yang serius
"Masuk gih.."
"Nggak mau masuk dulu?"
"Lain kali aja deh"
"Beneran?"
"Iyaa Na"
"Ada bunda"
"Ya terus kenapa?"Shaka menahan senyumannya melihat tingkah laku Naifa yang tak ingin Shaka pulang
"Yaa siapa tau pengen pamit dulu"
"Udah malem Na, badan gue juga udah lepek bener ini"
"Yaudah kalo gitu, nggak papa" Naifa memasang wajah kecewa
"Jangan cemberut gituu dong" Shaka mencolek iseng dagu Naifa
"Enggakk, Shaka"
"Yaudah kalo gitu aku pulang yaa"
"Iya hati hati, salam buat Tante"
"Jangan tante dong manggilnya"
"Terus?"
"Mamah"Senyum Naifa muncul dengan sempurna
"Bisa aja Lo ah, udah sana pulang. Jangan ngebut ngebut."
"Iya sayang, langsung bersih bersih terus istirahat yaa"Shaka mengelus lembut puncak kepala Naifa dan ditambah dengan senyuman manisnya itu
"Iyaa.."
"Selamat malam pacar, makasih udah buat malam ini berkesan. Aku sayang kamu, sekarang dan seterusnya"••••
Maafin yaaa cuman segitu aja cerita nya, maaf juga kalau kurang feel nya.
Tetap tunggu cerita Naifa dan Shaka sampai selesai yaaa🙏Jangan lupa bintang dan komentarnya teman.
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
(TMN)- Teman Membuatku Nyaman
JugendliteraturRasa sayang muncul ketika mereka selalu bersama, itulah yang dirasakan oleh Shaka dan Naifa. mereka saling mencintai tapi gengsi mereka yang membuat mereka mencintai secara diam Membuat satu sama lain cemburu, berpacaran dengan orang lain dan mende...