Hari kamis adalah hari yang menyebalkan bagi Naifa. Bagaimana tidak Juan Seharian tidak mengabari Naifa. Bahkan kekelas Naifa pun tidak, lalu berita Shaka dengan Claudia semakin dekat akhir akhir ini.
Semalam, Naifa tidak sengaja melewati kamar Shaka, karena Naifa abis dari kamar mandi bawah. Ketika Naifa melewati kamar Shaka, Naifa mendengar ada suara orang yang sedang vidiocall, kebetulan pintu kamar Shaka terbuka sedikit, jadi Naifa bisa melihat apa yang Shaka bicarakan. Karena penasaran Naifa pun menguping perbincangan Shaka dengan orang tersebut.
“Hahaha... Bisa aja deh loh!!” ucapnya sambil tertawa geli.
“iya,seriusan gue, pas lo anterin gue pulang nyokap gue ngeliat dari jendela, dan pas gue masuk nyokap bilang itu pacar kamu kak, yaudah gue langsung bilang enggak.”
Mendengar kata pacar detak jantung Naifa bergetar kencang daru biasanya, Naifa tahu siapa yang sedang bervidiocall an dengan Shaka. Claudia
“Nanti coming soon ko Cla. Hahaha” jawab Shaka sambil tertawa.
Hati Naifa semakin Naifa dan sakit. Entah bagaimana rasanya tidak ada kabar dari Juan, lalu melihat Shaka dengan Claudia sedang bervidiocall.
Mood Naifa benar benar hancur lebur. Rasanya ingin sekali dunia berhenti saat itu juga.
Bel pelajaran ke3 berbunyi. Pelajaran kosong pun melanda kelas 11 IPA 2. Shaka yang dari tadi memperhatikan Naifa dari belakang, sejak jam pelajaran pertama Naifa hanya melamun, bengong, bahkan Naifa ditegur oleh guru karena tidak mengikuti pelajaran dengan baik.
Niat usil Shaka muncul dibenak Shaka. Shaka berjalan endap endap dibelakang Naifa, Dan
DORRRR...
Spontan Naifa terkejut dan tak sengaja Naifa meneteskan air mata nya lalu langsung menghusapnya. Shaka pun langsung merasa bersalah karena mengagetkan Naifa hingga nangis.
“Na.. Na.. Sorry Na, gu-gue gak bermaksud buat Lo nangis Na, tadi gue cuka bercanda doang Na.. Abisan Lo...”
Naifa menghisap air matanya dengan cepat dan kesal. “bisa diem gak Lo?”
“Na maaf Na, gue Cuma bercanda doang Na tadi, abisan lo daritadi bengong muluu, Lo kenapa sih? Lo sakit?” tanya Shaka
Naifa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Shaka.
“Na.. Jawab dongg.. Jangan bikin gue khawatir.. Lo sakit?” tanya Shaka. Shaka pun memegang jidat Naifa, agar memastikan Naifa sakit atau tidak. “ahh enggak panas ko, Lo kenapa sihh Naifa?” tanya Shaka sekali (lagi).
“Nggak papa.” Jawabnya dengan singkat.Bohong. Memang semua perempuan selalu bilang ‘nggak papa' disaat hatinya sedang hancur. Perempuan selalu menutupi rasa sedihnya didepan banyak orang termasuk Shaka. Jadi, bagi laki laku mengertilah jika kalian berbuat salah lalu pacar kalian bilang “nggak papa” itu sebuah kebohongan yang tertutup dengan rapih.
“Na.. Lo kenapa sih yaallah..” tanya Shaka untuk kesekian kalinya.
“Lo bisa denger gak sih? Kuping Lo nggak ada? Apa budek? Gue bilang nggak papa ya nggak papa. Bikin kesel ajaa.” Kesel Naifa lalu pergi meninggalkan Shaka dan kelas.
Rara yang disamping Shaka dan Naifa hanya bisa geleng geleng kepala saja.
•••
D
engan rasa kesal dn sakit hati Naifa berjalan jalan keliling lantai 2. Tanpa Naifa sadari, Naifa masuk di area kelas 12 IPA.
Kelas Juan ramai sekali orang yang keluar masuk karena tidak ada guru yang mengajar. Naifa mendapat aliran untuk memasuki kelas nya Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TMN)- Teman Membuatku Nyaman
Novela JuvenilRasa sayang muncul ketika mereka selalu bersama, itulah yang dirasakan oleh Shaka dan Naifa. mereka saling mencintai tapi gengsi mereka yang membuat mereka mencintai secara diam Membuat satu sama lain cemburu, berpacaran dengan orang lain dan mende...