"Ehhh ada Shaka ... "
Aqilah membuka pintu rumahnya karena terdengar ada suara ketukan dari luar.
Sore itu, Shaka ingin mengajak Naifa untuk jalan jalan sore. Shaka tau, Naifa sedang murung karena kedatangan Aji yang tiba-tiba ke sekolah.
Laki-laki itu sangat tahu, kebiasaan Naifa saat sedang badmood atau murung, pasti hanya melamun didalam kamar sambil main handphone
Karena itu, Shaka mengajak Naifa agar ia tidak sumpek didalam kamar terus-terusan. Shaka sengaja tidak memberi tahu Naifa jika ia akan datang sore itu, sengaja. Ia ingin gadis itu kesal karena ingin mengajak jalan-jalan tapi tak bilang terlebih dahulu
Karena, Naifa adalah tipekal orang yang tidak suka serba dadakan. Karena baginya serba dadakan itu seperti menjadi berantakan namun pada akhirnya akan jadi juga
"Nana ada, tan?"
"Ada.. lagi dikamar tuh dari sepulang sekolah"
"Kenapa tan? Dia ngambek lagi?"
"Nggak tahu tuh, Tante tanya kenapa cemberut dia malah diem aja, oiya hampir lupa, masuk-masuk"
"Eh iya Tante"Shaka duduk diruang tamu
"Tante panggilin Nana dulu ya, sebentar"
"Oke Tante"Setelah Aqilah memanggil Naifa kekamar. Shaka duduk sembari melihat foto-foto yang ada sekeliling ruang tamu itu.
Senyumnya muncul ketika foto masa kecil Naifa dan Shaka terpajang di lemari, tak besar fotonya tapi, arti dalam foto tersebut sangat besar bagi Shaka
Shaka memandangi lalu menyentuh foto itu dengan tersenyum kecil. Dalam foto itu, Naifa sedang cemberut karena sedang Shaka jahili. Entah kapan foto itu diabadikan, yang jelas di waktu itu, Shaka bahagia membuat Naifa kesal. Dan hobinya sejak dulu hingga sekarang masih sama, membuat Naifa kesal.
"Heh!"
Teriakan membuat Shaka terkejut saat sedang serius memandangi foto mereka. Shaka pun mengembalikan foto itu ditempat semula
"Jadi perempuan tuh lembutan dikit ngapa si"
"Lo ngapain sih kesini nggak bilang bilang ke gue dulu?"
"Ohhh..." Shaka tersenyum jahil melihat Naifa yang tengah memakai baju santai alias daster"Ah oh ah oh" gerutunya
"Kenapa emangnya kalau gue bilang dulu ke Lo? Biar Lo dandan dulu yaa sebelum ketemu gue?" LedeknyaNaifa terdiam sekaligus kesal. Kesal karena manusia yang satu ini tingkat pd-an nya sangat overdosis
"Ngarang! Ogah banget gue dandan buat cowok kayak Lo, cih"
"Idiihhhh, ko nyolot huh"
"Biarin"
"Udah sana ganti baju, kita nonton"
"Nonton apa?"
"Kebakaran"
"Ogahhhhhhhh" elak Naifa dengan cepat
"Ya nonton bioskop lah, masa iya nonton kebakaran. Ngaco Lo ah"
"Magerr ganti baju gue"
"Gc Na, gue pengen nonton nih"
"Kayak ada duit aja Lo ngajak gue nonton"
"Ada terus kalo buat Lo mah"
"Cih, jayus Lo"
"Gc, Naifa. Ganti baju"
"Bawel Lo salak"
"Idihhh, udah sana buruan. Jangan dandan"
"Bodo, biar lama"
"Jangan! Lo udah cantik, kalo tambah cantik nanti diliatin sama kaum adam hidung belang"•••••
Shaka mengajak Naifa ke salah satu mall yang ada di daerah Jakarta barat. Setelah berdebat ingin menonton film apa, akhirnya pilihan film jatuh pada pilihan Shaka. Walaupun mood Naifa sedikit rusak, tapi yasudah lah dibayarin ini haha
Sebelum film itu dimulai, mereka memutuskan untuk makan sebentar dicafe.
Dengan rasa lapar nya itu, Naifa lahap steak kesukaan nya dengan serius. Tak mengeluarkan kalimat apapun dari mulutnya
"Lo udah berapa lama sih nggak dikasih makan sama bunda?"
Naifa menghentikan pergerakan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TMN)- Teman Membuatku Nyaman
Подростковая литератураRasa sayang muncul ketika mereka selalu bersama, itulah yang dirasakan oleh Shaka dan Naifa. mereka saling mencintai tapi gengsi mereka yang membuat mereka mencintai secara diam Membuat satu sama lain cemburu, berpacaran dengan orang lain dan mende...