Happy reading🙏•••••
Hari Senin. Yaa, hari yang sangat malas buat semua para pelajar, karena harus upacara di bawah terik matahari pagi. Sama dengan Naifa ia sangat malas karena harus upacara di barisan paling depan, karena badannya yang minim.
Berat sekali Naifa bangkit dari tempat tidurnya. Sebenernya Naifa tidak ingin masuk sekolah karena semua badannya pegal-pegal dan lelah.
Naifa tiba dirumah pukul 00:00. Dan Naifa tidak bisa tidur karena saat diperjalanan Naifa tertidur pulas, akhirnya Naifa bisa tidur pukul 03:00 dan sangat malas membuka matanya saat alarm nya bunyi beberapa kali, tetapi Naifa tetap saja tidak bangun.
Ia menarik selimutnya hingga menutupi tubuhnya.
Dengan geramnya Aqilah membuka pintu kamar Naifa lalu membangunkan Naifa
"Nana bangun.. sholat duluu nanti waktunya habis" ucap Aqilah yang menarik menarik selimut Naifa
Naifa menahan selimutnya. "Apaan si bunda, Nana baru tidur Bun.. ada kali cuma se jam doang.." Naifa membuka selimutnya dengan kesal sambil mengusap-usap matanya
"Siapa suruh tidur malem? Bunda kan bilang habis sampai kamu langsung tidur. Sudah sekarang kamu mandi shalat terus berangkat sekolah" pinta Aqilah
Naifa merengek-rengek diatas kasur. "Bunda mah ihh.. Nana cape bunda izin aja lah Bun" Naifa kembali tidur
Aqilah membangunkan Naifa. "Enggak bisa, bangun sekarang atau enggakk bunda .... " Saat Aqilah belum selesai bicara, Naifa langsung bangkit dari tidurnya.
"Iya bunda, Nana tau pasti di potong kan uang jajannya, Nana mandi sekarang bunda keluar atuh" ucap Naifa
Aqilah pun keluar dari kamar Naifa. Naifa bergegas mengambil anduk baju lalu segara mandi.
Setelah selesai mandi dan sudah rapih, Naifa menuruni anak tangga satu persatu dengan santai. Naifa duduk di kursi lalu menyantap nasi uduk yang sudah dibeli oleh Aqilah
"Bun, kok tumben beli uduk?" Tanya Naifa sambil makan
"Bunda males masak, lagi juga ayah tadi makan uduk.. soalnya ayah tadi buru-buru." Jelas Aqilah yang memasukkan nasi kedalam mulutnya. Naifa ber-oh ria.
Setelah selesai makan, Naifa berpamitan kepada Aqilah untuk pergi ke sekolah.
•••••
Naifa tiba di sekolah pukul 06:20 WIB. Naifa memasuki kelas, suasana kelas sudah ramai dan berisik karena sedang mengerjakan pr, ralat menyontek pr.
Naifa pun duduk lalu melihat bangku Shaka yang kosong. Tak biasanya Shaka dan 2 kampret itu belum datang, padahal bel masuk sudah 10 menit lagi.
"Woii..." Rara memukul kecil pundak Naifa, hingga Naifa terkejut. "Ngapain Lo liatin bangkunya si Shaka mulu.." lanjutnya
"Nggak usah ngagetin gue kek ih.." gerutunya. "Oiya Ra, si kampret- kampret itu belum pada dateng? Tumben.." Naifa celingak-celinguk ke arah pintu dan jendela
"Lo nanyain si 3 kampret apa si Shaka nih" ledek Rara yang menyenggol lengan Naifa
"Yee.. apaan si Lo ... " Gugup Naifa
"Halah masih aja ngeles.. oiya gimana liburan kalian berdua, seru?" Rara memulai mengintrogasi Naifa
"B aja" jawab Naifa seadanya
"Udah akrab sama calon mertua belum?haha" Rara tertawa geli
Naifa memukul pundak Rara. "Apaan si Lo garing tau nggak. Lagi juga liburan kemarin nggak ada yang asik" Naifa mengangkat pundaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
(TMN)- Teman Membuatku Nyaman
Roman pour AdolescentsRasa sayang muncul ketika mereka selalu bersama, itulah yang dirasakan oleh Shaka dan Naifa. mereka saling mencintai tapi gengsi mereka yang membuat mereka mencintai secara diam Membuat satu sama lain cemburu, berpacaran dengan orang lain dan mende...