Pagi adalah ini pagi yang tidak diharapkan oleh Shaka. Pakaian yang berantakan, baju yang dikeluarkan, rambut yang acak-acakan seperti tidak ada gairah untuk hidup, wajahnya yang sangat lesu membuat ketampanannya hilang tiba-tiba.
Shaka tidak ingin melihat Naifa bermersaan dengan Juan didepan matanya. Shaka rela menyakitkan dirinya sendirinya demi melihat Naifa bahagia. Walaupun hati dan perasaan Shaka sakitt seperti ditusuk oleh ribuan jarum yang sangat tajam.
Shaka menarik napasnya dalam dalam. Shaka harus terlihat seperti biasa saja didepan Naifa walaupun hatinya sangat sakit. Shaka mempersiapkan buku-buku nya dan memasukkan kedalam tasnya. Lalu Shaka turun kebawah menuju ruang makan dengan wajahnya yang lesu dan tidak bersemangat.
Caca melihat adiknya yang sedang patah hati sangat kasian dan menggeleng geleng kepala nya karena melihat pakaiannya yang seperti preman pasar. Mama dan papah Shaka kaget melihat anak laki satu satunya berpenampilan berantakan dan wajahnya yang tidak ada senyuman sedikitpun.
Shaka hanya diam mengacak-acak nasi goreng yang dibuatkan oleh Priska dan Shaka hanya melihatkan nasi gorengnya saja tanpa dimakan. Hal itu membuat mamah papah dan Caca saling bertatap satu sama lain. Mamah sempat melihat Caca dengan tatapan kebingungan melihat anaknya berubah drastis. Caca hanya mengangkat bahunya dan menggeleng geleng kepala nya.
"Shaka? Kamu nggak papa?" Tanya mamah sambil memegang tangan Shaka.
"Nggak papa." Jawab Shaka dengan singkat tanpa menatap wajah mamahnya
"Dek. Ko Lo tumben amat dah berantakan kayak gini apa karena--"
"Shaka nggak napsu makan, nanti Shaka makan di sekolah ajaa, Lo mau bareng gue apa engga?" Ucap Shaka sambil berdiri.
"Tumbenan amat Lo mau bareng sama Lo biasanya juga bareng na--"
"Kalo enggak mau yaudah serah. Mah pah Shaka berangkat" ucap Shaka. "Assalamualaikum." Shaka mencium punggung tangan mamah dan papahnya, lalu Shaka pergi untuk kesekolah.
•••••Pagi ini Naifa dijemput oleh Juan. Karena status Meraka sudah resmi menjadi 'pacar'.
Dimobil Naifa hanya diam dan senyum senyum sendiri. Sontak membuat Juan melihat kearah Naifa dan memegang tangan Naifa."Kamu kenapa senyum senyum sendiri yang?" Tanyanya sambil fokus menyetir.
"Hah? Enggakk." Jawabnya dengan tersipu malu.
"Kamu seneng yaa kalo lagi deket akuu hahaha.." ucapnya sambil tertawa renyah.
"Ihh ge-er banget sih jadi orang" Naifa menepuk bahu Juan.
"Aww.. sakit yang." Ucapnya sambil berpura-pura kesakitan.
"Lagi rese." Ucap Naifa sambil tersenyum.
"Pacar tuh harusnya disayang bukan di pukul." Ucap Juan sambil berakting marah
"Iya deh maaf sayang." Ucap pelan Naifa.
"Hah?? Apa? Aku nggak denger tadi ulang dongg." Juan memegang telinganya
"Dasar budekk. Iyaa maafin aku yaa sayang." Ucapnya sambil tersenyum melihat Juan.
"Ihhh gemes bangett sihh kamu." Juan mengacak-ngacak rambut Naifa yang sudah rapih
"Juan ih rambut aku nanti berantakan." Ucap Naifa sambil memanyunkan bibirnya.
"Nggak usah manyun mayun gitu ahh, bawaannya mau dicium muluu. Nanti aku khilaf lagi." Ucapnya sambil tertawa
"Juan!" Naifa membulatkan matanya dan mencubit pinggang Juan
KAMU SEDANG MEMBACA
(TMN)- Teman Membuatku Nyaman
Roman pour AdolescentsRasa sayang muncul ketika mereka selalu bersama, itulah yang dirasakan oleh Shaka dan Naifa. mereka saling mencintai tapi gengsi mereka yang membuat mereka mencintai secara diam Membuat satu sama lain cemburu, berpacaran dengan orang lain dan mende...