Chapter 4

4.7K 488 16
                                    

Dan dia adalah...

Mark?

"Apa? Sejak kapan aku sekompleks sama Mark?" batin y/n.

"Eh, y/n, itu Mark bukan?" tanya Mika.

"Iya," kata y/n.

"Kita cepat jalan yuk. Nanti kalau terlambat kita bisa dimarahi," lanjut y/n.

Mika hanya berdehem kemudian jalan di samping y/n. Mereka berjalan sampai ke luar kompleks, kemudian berjalan menuju sekolah.

~Skip~

Y/n dan Mika memasuki gerbang sekolah dan berjalan menuju ke kelas. Sesampainya di kelas, mereka berjalan menuju kursi, dan sepertinya mendapat tatapan aneh dari para murid.

"Y/n, kenapa kamu tidak berangkat bersama dengan Mark?" tanya salah satu siswa.

"Memangnya kenapa? Apa salah kalau aku berangkat dengan Mika?" jawab y/n dengan cuek.

Mungkin karena mendengar suara y/n yang dingin, murid itu langsung diam dan duduk di kursinya kembali. Dan juga mungkin dia sudah tidak bisa berkata apa-apa.

Sementara itu, Mika dan y/n menyimpan tas mereka di kursi, kemudian melaksanakan piket.

~Skip~

KRRIINNGG!!

Karena bel masuk sudah berbunyi, mereka pun segera duduk di kursi masing-masing. Kemudian, Lee Saem masuk.

"Simpan buku kalian. Hari ini kita ulangan," kata Lee Saem.

"APAA!!??" Teriak para murid serempak kecuali Mark dan y/n.

"Y/n!! Memangnya hari ini ada ulangan!?" bisik Mika.

"Entahlah. Kamu kan sudah tau kalau Lee Saem itu suka sekali memberikan ulangan mendadak," jelas y/n.

"Ulangan bab lima, belajar lima menit. Kemudian langsung ambil kertas. Kalau lima menit kemudian masih ada yang simpan buku di atas meja, maka ia langsung dikeluarkan," jelas Lee Saem.

"Sades amat nih guru," batin semua murid menangis.

Y/n dengan santainya hanya membaca buku sejarahnya. Karena, dari kemarin dia hanya membaca sehingga dia sudah tau semua materi bab 5 nya.

Kalau Mark..
Dia dari sananya sudah pintar, sama seperti y/n. Tapi y/n itu sudah pintar, suka membaca lagi. Jadi pengetahuannya lebih luas.

"Simpan buku mulai sekarang," kata Lee Saem pada menit ke-4.

Suara gaduh mulai terdengar. Karena semua murid buru-buru menyimpan buku ke dalam tas dan mengambil kertas.

"Semua sudah simpan bukunya?" tanya Lee Saem.

"Sudah, Saem," jawab semua murid serempak.

Lee Saem hanya mengangguk kemudian berjalan untuk membagikan kertas yang berisi soal. Saat Lee Saem mendekati bangku murid-murid, mereka semua langsung pucat seolah-olah Lee Saem itu hantu. Apalagi saat Lee Saem meletakkan kertas soal itu di hadapan para murid. Keringat dingin mereka langsung mengalir deras.

Berbeda dengan y/n dan Mark. Mereka berdua tampak santai dan tidak takut dengan soal yang akan di berikan oleh Lee Saem. Kalau Mika? Entahlah. Mungkin dia hampir pingsan saat di bagikan soal ulangannya.

"Sekarang, kerjakan soalnya. Waktunya hanya 45 menit. 45 menit sisanya akan dipakai untuk remedial. Kalau kalian menyontek, yah.. kalian tau sendiri apa yang akan terjadi," jelas Lee Saem.

Semua murid langsung ketakutan saat membuka soal itu. Padahal dari dalam kertas itu tidak akan keluar setan. Saat membaca soal ulangan itu satu per satu, ada beberapa dari mereka yang hampir berteriak, tapi ditahan oleh teman sebangkunya.

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang