Chapter 5

4.6K 471 8
                                    

Y/n masih serius membaca tanpa menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya. Y/n duduk di kursi yang agak jauh dan orang itu berdiri di ujung pintu masuk.

Tapi tak lama kemudian, orang itu pergi. Saat orang itu pergi, pada saat itu juga y/n tersadar bahwa ada seseorang di belakangnya. Y/n pun bermaksud menyusulnya. Tapi, baru saja y/n berdiri dan mau mengejar orang itu, orang itu sudah terlanjur lari jauh dari y/n.

Kalian pikir y/n menyerah? Tentu tidak. Y/n adalah seorang atlet tae kwon do. Jadi, ia belari secepat yang dia bisa untuk mengejar orang itu. Walaupun orang itu juga larinya tidak kalah cepat dari y/n.

"Hei, kamu! Tunggu dulu," teriak y/n.

Tapi pertanyaan itu tidak digubris oleh orang itu. Orang itu malah lari lebih cepat. Tapi...

Greb!

"Akhirnya dapat," kata y/n.

Yup, lari y/n lebih cepat dari orang itu. Pada saat itu juga, sepertinya orang itu sedang lengah dan tidak sadar kalau ternyata y/n tinggal selangkah di belakangnya.

"Eh? Mark?" Y/n tak percaya dengan apa yang didapatnya.

"Lepas," kata Mark dengan dingin.

"Kenapa kau mengikutiku sampai ke atap sekolah?" balas y/n dengan dingin juga dan melepas tangannya cepat.

"Cih, siapa yang mengikutimu? Aku bosan di perpustakaan jadi aku mau ke atap sekolah. Tapi tidak jadi karena ada kau disana," jelas Mark.

"Kalau begitu kau bisa ke sana sekarang," kata y/n dingin lalu berjalan melewati Mark.

Y/n POV

Tadinya aku sudah senang karena nilai sejarahku tidak remedial, bahkan mendapat nilai sempurna. Tapi, mood-ku hancur lagi karena Mark. Kenapa sih dia harus ke atap sekolah? Seandainya aku tidak bertemu dengannya, aku tetap bahagia sekarang.

Tapi, sekarang juga aku harus pergi ke mana? Ke perpustakaan? Aku sudah bosan. Oh! Aku ke ruang musik saja. Disitu ada piano, mungkin lebih baik aku memainkannya? Lumayan untuk mengembalikan mood.

Y/n POV End

Y/n berjalan menuju ruang musik yang letaknya cukup jauh dari atap sekolah. Sesampainya disana, y/n membuka pintu. Pintu ruang musik memang tidak pernah dikunci. Jadi, siapa pun bisa memasukinya.

Y/n berjalan masuk dan duduk di kursi piano. Y/n menggerakkan tangan dan jarinya dan mulai menekan tuts piano itu. Ia memainkan pianonya sambil menyanyi.

"Amazing grace, how sweet the sound," y/n menyanyikan lagu Amazing Grace.

Y/n tetap melanjutkan permainan pianonya sampai ia sendiri terhanyut dalam permainannya.

"That saved a wretch like me.."

"I once was lost, but now I'm found."

"Was blind but now I see."

Y/n terus mengulang-ngulang lagu dan permainannya sampai ia tidak sadar kalau bel istirahat sudah berbunyi.

Karena bel istirahat sudah berbunyi, semua murid sudah keluar kelas dan berlarian di mana-mana. Tapi, ada juga beberapa orang yang terhenti dan tertegun di depan ruang musik (Bukan berarti mereka pikir ini ruangan berhantu).

Mereka tertegun mendengar permainan musik y/n. Y/n masih tetap tidak sadar kalau sudah hampir satu angkatan kelas 10 (kelas y/n) sudah mengerumuni ruang musik.

Mika pun ada di luar sana. Sebenarnya tadi ia mencari y/n, tapi tidak menemukannya. Sampai ia berjalan melewati ruang musik, dan mendapati y/n yang sedang bermain piano.

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang