Chapter 10

3.7K 375 16
                                    

Y/n masih memandang Mark dengan bingung. Sampai tiba-tiba, datanglah Doyoung dan berteriak kepada mereka berdua.

"Oii, kalau mau pacaran, jangan disini! Kasihan tuh, banyak para jomblo!!" teriak Doyoung.

"Terserah, Oppa. Mungkin kau adalah salah satu jomblo itu!" balas y/n dengan nada mengejek.

Sedangkan Doyoung...

Jleb di hatinya.

Kemudian dia pergi ke sekolah tanpa memperdulikan y/n dan Mark lagi.

"Em.. Mark.. lepaskan tanganku dong," kata y/n.

"Eh? Oh, maaf," kata Mark kemudian melepaskan tangan y/n yang sedari tadi digenggamnya.

"Ya, tidak apa-apa," jawab y/n lalu tersenyum.

"Berangkat bareng, yuk," ajak Mark.

"Eh, em.. ba.. baiklah."

Mark dan y/n pun jalan bersama menuju sekolah. Mereka berjalan dalam keheningan. Sebenarnya y/n mau mencairkan suasana, tapi ia kehabisan bahan pembicaraan.

Saat sedang berjalan, mungkin karena semalam hujan, jalannya jadi agak basah sehingga y/n terpeleset. Karena ia terjatuh secara tiba-tiba, ia tidak bisa menahan tubuhnya dengan tangannya. Karena itu, dia pasrah saja kalau kepalanya membentur lantai.

Tapi..

Y/n POV
Aku benar-benar tidak tau bagaimana aku bisa mencari topik pembicaraan. Semalam juga hujan, jadi jalannya licin. Aku pun berjalan dengan hati-hati. Tapi, entah ada apa, tiba-tiba saja aku terpeleset.

Aku tidak bisa menurunkan tanganku karena pasti sudah terlambat. Jadi, aku hanya pasrah saja. Aku juga tidak bisa apa-apa kalau kepalaku membentur lantai.

Tapi..

Hap!

Aku merasa ada lengan yang melingkari pinggangku. Saat aku membuka mata, aku melihat sang pemilik tangan, dan ternyata itu adalah...

Mark!

MWOO!!??

Y/n POV End

Y/n masih memandang Mark dengan tatapan kaget.

"Em.. hati-hati dong.." kata Mark lalu mengangkat tangannya dan membuat y/n otomatis menjadi berdiri.

"Eh.. te.. terima kasih sudah menolongku.." kata y/n gelagapan.

Y/n melihat Mark hanya mengangguk. Lalu, mereka pun berjalan kembali. Namun, karena kejadian tadi, suasana-nya langsung menjadi canggung. Tidak ada satu pun dari mereka yang membuka pembicaraan lagi.

~Skip~

Mereka pun akhirnya sampai di sekolah. Saat memasuki sekolah itu, para fans Mark mulai menjerit-jerit. Yah, Mark memang anak populer di sekolah. Dan fans-nya juga tidak sedikit.

Mark sudah terbiasa dengan keributan itu. Mark beralih menatap y/n yang sepertinya terganggu oleh teriakan-teriakan itu.

"Apa dia tidak terbiasa dengan teriakan-teriakan seperti ini? Tapi, dia kan atlet tae kwon do, mana mungkin tidak pernah diteriaki seperti ini," batin Mark.

"Ribut sekali sih.. aku paling tidak suka dengan para cewek-cewek genit seperti itu," batin y/n.

"Kau terganggu dengan teriakan mereka?" Bisik Mark tepat di telinga y/n.

Y/n hanya mengangguk tanpa suara. Mark pun diam sebentar. Kemudian, dia berkata, "Hei, bisakah kalian diam? Masih pagi juga sudah berisik. Nanti banyak orang yang terganggu."

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang