Seperti yang author bilang di chapter sebelumnya, author bikin cerita tentang Mika di sekolah barunya ya :) dan maaf, ini ceritanya mundur ke sebulan sebelumnya, maaf kalau dari awal cerita sampai akhir Mika POV semua :)
Mika POV
Aku sampai di Amerika, tempat tujuan dan tempat sekolahku yang baru. Aku turun dari pesawat, dan eomma langsung mengantarku ke rumah yang sudah dia beli di Amerika."Ini kamarmu Mika" kata eomma setelah mengantarku ke kamar baruku.
Aku masuk, dan mulai meneliti setiap sudut ruangan yang besar itu. Rumah ini jauh lebih besar dari rumahku sebelumnya. Mungkin orang yang membangun rumah ini adalah orang kaya.
Di kamarku ada meja belajar yang besar, kamar mandi yang luas, 2 lemari (satu lemari pakaian dan satunya lagi lemari buku), kasur king size (lengkap dengan selimut tebalnya), meja rias, dan TV. Tak lupa dengan perlengkapan pada umumnya seperti AC dan rak-rak kecil. Bahkan kamar ini ada beranda yang cukup besar.
Aku menaruh barang-barangku di lantai. Aku sangat lelah, jadi kuputuskan untuk tidur terlebih dahulu. Aku membaringkan diri. Kasurnya agak kaku dan keras. Lebih nyaman kasur lamaku di rumah.
Setelah merasa cukup beristirahat, aku mulai mengatur barang-barangku. Pertama buku-buku novel dan buku cerita lain, kumasukkan ke dalam lemari yang berukuran sedang. Lalu aku beralih ke baju-bajuku yang kumasukkan ke dalam lemari besar.
Semua perlengkapan make up kususun rapi di meja rias. Dan semua perlengkapan lain kumasukkan ke tempat yang sesuai.
Nah, sekarang kamarku sudah rapi. Koperku kumasukkan ke lemari pakaian, dan tas sekolahku kusimpan di kursi. Aku berjalan menuju dapur.
Dapurnya besar sekali. Semua peralatan masak ada dan lengkap. Meja makannya juga sangat besar, rasanya seperti cukup kalau mau mengundang keluarga besar. Aku melihat eomma sedang memeriksa dan merapikan dapur.
"Eomma, di mana buku-buku sekolahku?" Tanyaku.
"Hm? Oh, ambillah di ruang tamu. Buku-bukumu sudah diantarkan lengkap dengan buku tulis dan alat tulismu" jawab eomma.
Aku langsung berjalan menuju ruang tamu. Ruang tamunya juga sangat besar dan cantik. Ada 4 sofa besar, 1 meja kaca bening yang besar, berbagai macam pernak-pernik, dan terakhir, lampu yang sangat cantik berwarna putih kuning. Dan tak jauh dari sofa ada TV.
Aku melihat bukuku teronggok di samping sofa. Aku mengambil bukuku yang masih terikat tali. Pertama aku mengambil buku cetak dan membawanya ke kamarku. Di kamar, aku mengatur semua buku cetak ke dalam lemari buku.
Aku kembali ke ruang tamu dan mengambil buku tulis dan alat tulis, lalu membawa nya ke kamarku lagi. Alat tulisku kusimpan di tas, dan buku catatanku kusimpan di lemari.
Setelah semua selesai, aku mandi lalu tidur. Besok aku mulai sekolah.
Paginya, aku bangun dengan keadaan segar. Aku membuka pintu beranda dan membiarkan angin pagi masuk. Cukup dingin, tapi tak masalah. Aku berjalan mengambil seragamku dan mandi.
Kamar mandi ini terlalu besar. Di dalam kamar mandi ada lemari kecil. Kubuka lemari kecil itu. Isinya ada handuk, kimono, dan shower cap yang tersusun rapi.
Lalu di dalam ada bak mandi, shower, dan laci cermin. Di dalam laci itu sudah ada semuanya. Sikat gigi dan sebagainya.
Aku mulai mandi dan mengganti baju. Baju seragam sekolah baruku bagus. Pertama seragam, rompi, dan rok yang bisa dibilang di atas lutut. Lalu ada kaus kaki panjang dan sepatu hitam.
Selain itu, sebenarnya sekolah ini ada baju training, almamater dan sweater, tapi itu hanya di pakai pada hari khusus saja.
Aku berjalan menuju dapur. Eomma sudah menyiapkan sarapan untukku. Aku segera memakan sarapan itu dan pergi ke sekolah. Sejujurnya aku agak takut, karena disana pasti tidak ada yang kukenal.
(Skip)
Aku melihat guru masuk ke kelasku.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan masuk, nak" kata guru yang kuketahui bernama Miss Storia, mungkin dia wali kelasku.
Aku masuk dengan perasaan gugup. Miss Staria menyuruhku untuk memperkenal kan diri.
"Halo, namaku Park Mika, pindahan dari Korea Selatan. Kuharap kita bisa berteman baik" kataku.
"Bagus, Mika. Silakan duduk di tempat yang kosong" kata Miss Storia.
Aku berjalan sambil mencari-cari kursi kosong. Dan pada akhirnya aku menemuka satu kursi di samping seorang gadis cantik.
"Em.. maaf, disini ada orang?" Tanyaku perlahan.
"Eh? Tidak ada kok. Silakan duduk" kata orang itu ramah.
Aku pun duduk di samping orang itu. Lalu aku mulai memperhatikan Miss Storia menjelaskan.
KRRIINNGG!!
Keluar main pun tiba.
"Namamu Mika ya?" Kata teman sebangkuku.
Aku hanya mengangguk.
"Namaku Irene. Senang bertemu denganmu" kata Irene. (Kalian mau baca Iren atau Airin terserah kalian. Wajahnya juga kalian mau bayangin Irene red velvet atau teman kalian atau orang lain juga terserah)
"Senang bertemu denganmu juga Irene" kataku.
Irene mengajakku ke kantin. Kami berjalan bersama. Sesampainya di kantin, wow, kantin sekolah ini besar sekali. Irene mengajakku duduk di bangku kosong bersama teman-temannya.
"Halo Tiffany, Hani, Krystal" sapa Irene ke teman-temannya.
"Halo" balas mereka.
"Siapa itu?" Tanya seseorang karena melihat Irene membawaku. Aku melihat name tag orang itu. Namanya Krystal.
"Oh ini murid baru. Namanya Mika, dari Korea Selatan. Tidak papa kan kalau dia gabung disini?" Tanya Irene.
"Ya, tidak apa-apa kok" jawab seseorang yang kulihat name tagnya bernama Hani.
"Halo Mika, namaku Tiffany" kata Tiffany mengulurkan tangannya.
"Halo, namaku Mika" kataku.
Lalu Hani dan Krystal juga berkenalan denganku. Untunglah aku bisa memiliki teman disini, walaupun sebenarnya aku merindukan y/n.
To Be Continued
Halo reader(s), anggap aja ini cerita bonus ya..
Maaf kalau gajeTerima kasih sudah membaca cerita ini
Terima kasih juga karena sudah vote cerita ini :')Maaf kalau ada typo atau ada yang menyinggung perasaan
Dan kalau tidak menarik, silakan tinggalkan pesan atau kritikanAku akan tetap menghargai walaupun itu adalah kritikan
Please vote and comment 😊Terima Kasih 😊😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]
FanfictionY/n dan Mark adalah pasangan dari kelas yang sama. Y/n tidak menyukai Mark, dan begitu pula sebaliknya. Lantas bagaimana mereka bisa menjadi sepasang kekasih? Dan sejak mereka menjadi sepasang kekasih, semakin banyak pula hal yang terjadi. Hal menye...