Chapter 9

3.8K 385 18
                                    

Y/n POV

Jujur saja, sampai sekarang aku masih penasaran dengan apa yang akan dikatakan Haechan dan Mika besok. Tapi yah, masa bodolah.. lebih baik aku tidur saja.

Tapi, karena penasaran aku jadi tidak bisa tidur. Aku membolak-balikkan badanku agar bisa tertidur, tapi sama saja. Aku pun bangun kembali dan berjalan menuju dapur.

Di dapur, aku mengambil segelas air dan meminumnya. Setelah itu, aku kembali berjalan ke kamarku. Aku berharap agar bisa tertidur, kalau bisa sampai pagi saja sekalian. Aku tidak peduli kalau aku tidak makan malam.

Dan, saat berbaring sebentar di kasur, aku pun tertidur.

~Skip~

Aku terbangun dari tidurku. Aku mengambil handphone-ku dan melihat jam. Sudah jam 9. Aku mendengar suara kakakku yang sedang bercerita dengan eommaku. Tapi, aku hanya mendengarnya samar-samar.

"Eomma, ternyata y/n sudah punya pacar loh.." kata Doyoung kepada Eomma.

"Hah? Y/n sudah punya pacar? Yang mana tuh orangnya?" tanya Eomma, ya ampun, kenapa eomma jadi penasaran juga?

Dengan keadaan ngantuk pun aku berjalan keluar kamar dan berjalan menuju dapur. Disana aku menemukan Doyoung dan eommaku yang sedang bercerita.

"Itu Ma, namanya Mark. Dia anggota OSIS, tapi dibidang olahraga. Anaknya ganteng, pintar, cuma sayangnya agak cuek dan dingin. Dia terkenal di sekolah, mirip y/n kan?" jelas Doyoung.

Y/n POV End

"Mulut ember banget sih nih orang. Oppa macam apa dia!?" batin y/n kesal.

"Y/n bilang sih itu hanya dare. Tapi, tidak lama lagi juga jadi saling suka kok," kata Doyoung lagi.

"Haruskah kusumpel mulutnya pakai pohon!? Atau, bunuh kakak ganteng tercinta dosa nggak sih!?" batin y/n sadis.

"Aku juga heran, ma. Kenapa y/n bilang 'iya', padahal itu hanya dare. Berarti dia suka kan? Dia nggak mau jujur lagi.." kata Doyoung membocorkan semuanya.

"Oppa, Eomma, lagi ngobrol apa?" kata y/n mengagetkan Doyoung.

"Eh, y/n. Sudah bangun ya?" tanya Doyoung pura-pura bego.

"Menurut Oppa?" Y/n mengeluarkan senyumnya tapi dalam hati api berkobar-kobar saking kesalnya.

"Yee, ditanya malah tanya balik," kata Doyoung.

"Kalau aku disini berarti ya sudah bangun dong," jawab y/n ketus.

"Oh ya, ngomong-ngomong lagi obrolin apa tadi?" tanya y/n berusaha menjebak Doyoung.

"Eh itu.. nggak kok.." kata Doyoung gelagapan.

"Masa? Tapi aku dengar semuanya kok, kak. Jadi kakak nggak usah repot-repot berbohong," kata y/n tersenyum lagi, tapi senyum devil.

Doyoung sudah mengambil ancang-ancang untuk lari. Dia tau betul, adiknya kalau marah akan seperti apa. Apalagi ini di dapur. Bisa-bisa nyawanya hilang karena disini banyak pisau dan panci.

"Y/n, sudahlah," kata Eomma sambil tertawa kecil melihat pertengkaran anaknya.

"Huh," y/n hanya mendengus kesal kemudian menghentakkan kaki dan berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, y/n mengunci pintunya dan melepaskan semua kekesalannya. Ia berteriak sekeras-kerasnya.

"AAARRGGGHH!!! AKU MEMBENCI KALIAN SEMUAAA!!!!!!!!" teriak y/n. Beruntung saja kamar y/n dikunci dan agak kedap suara, jadi Doyoung dan Eomma-nya tidak mendengarnya.

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang