Chapter 29

2.3K 231 22
                                    

"Namaku... tunggu dulu. Bukan kah kita sudah pernah bertemu sebelumnya?" Kata sunbaenim itu.

"Ne? Kapan?" Tanya yn bingung.

"Aigoo, jadi kau sudah lupa ternyata" kata sunbaenim.

"Wajahnya seperti tidak asing. Siapa ya?" Batin y/n.

"Coba ingat-ingat" ucap sunbaenim.

"Siapa? Terlalu banyak yang harus kuingat sampai aku lupa" batin y/n.

"Em.. sunbae, aku sudah lupa" kata y/n pada akhirnya.

"Oke oke, namaku Taeyong. Sudah ingat?" Kata sunbaenim itu yang ternyata adalah Taeyong.

"Taeyong? Namanya tidak asing" batin y/n.

"Aku orang yang pernah membantumu saat kau kesulitan membawa barang-barang" kata Taeyong.

(Baca chapter 6)

"Oh sunbae ketua OSIS. Pantas wajahnya tidak asing" batin y/n.

"Oh iya, kamu ngapain di sini? Bolos?" Tanya Taeyong tiba-tiba.

"Bolos? Ini kan jam istirahat?" Tanya y/n.

"Hah? Kamu mimpi ya? Ini sudah bel masuk" kata Taeyong.

"HAH!!?? AKU TERLAMBAT MASUK KELAS!!!" Batin y/n.

"Eh.. kalau begitu, aku pergi dulu ya sunbae.. annyeong.." kata y/n berbalik badan.

Y/n belum berjalan selangkah, tangannya sudah ditahan. Y/n pun membalikkan badannya dan terlihatlah Taeyong yang sedang menahan tangannya.

"Kamu mau masuk kelas sekarang? Sekarang guru dikelasmu Ahn Saem kan? Bisa-bisa kamu mati ditangannya karena kamu terlambat masuk" kata Taeyong.

"Oh iya ya. Mampus deh" batin y/n.

Kenapa mampus? Selama ini kalau Ahn Saem yang mengajar dan ada murid yang terlambat masuk kelas...

- Flashback -
Bel masuk berbunyi. Ahn Saem masuk ke kelas y/n dan mengajar. Saat baru mau memulai pelajaran, tiba-tiba salah satu teman kelas y/n lari dengan napas ngos-ngosan dan kaki gemetar.

Dia mengetuk pintu perlahan dan meminta izin masuk.

"Permisi, saem.. aku.." kata murid itu.

"Kau apa!?" Tanya Ahn Saem setengah membentak.

Baru setengah membentak saja semua murid di kelas sudah terlonjak kaget. Dan sang murid yang dibentak sudah hampir menangis.

"Aku tadi ada sedikit masalah di ruang guru jadi terlambat masuk" kata murid itu hati-hati.

"Alasan. Keluar! Jangan masuk sampai jam pelajaranku selesai!" Kata Ahn Saem.

"Tapi Saem.." kata murid itu.

"KELUAR!! ATAU MAU SAYA KELUARKAN DARI SEKOLAH!!??" Teriak Ahn Saem cetar dan menggelegar.

Semua murid terloncat saking kagetnya, dan murid itu langsung menangis. Sebenarnya semua murid yang ada di kelas mau menolongnya, tapi apa daya. Mereka semua menatap iba murid yang dimarahi habis-habisan itu.

Kenapa mereka tidak bisa menolong? Karena walaupun sekelas murid melawan Ahn Saem, maka Ahn Saem PASTI menang. Hebat kan? Guru-guru di sekolah ini memang dahsyat.

Murid yang tadi keluar dengan wajah tertunduk. Dan esoknya, ada berita gempar yang menjadi topik utama di koran.

'Seorang murid diketahui bunuh diri dengan cara mengenaskan akibat dimarahi gurunya'

Wow, suasana sekolah langsung menjadi gempar. Ternyata murid tadi gantung diri lalu mengiris pergelangan tangannya kemudian loncat dari atap sekolah. Mengenaskan sekali.

Lantas kenapa Ahn Saem tidak dipenjara? Karena dia berhasil membela dirinya dan bisa membuat lawannya terdiam. Padahal dia tidak memakai pengacara. Dia berbicara sendiri. Keren sih, tapi seram juga.

- Flashback off -

Y/n langsung bergidik ngeri dan merinding karena mengingat kejadian itu.

"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya y/n putus asa.

"Kita ke ruang OSIS yuk" ajak Taeyong.

"Mau ngapain?" Tanya y/n.

"Bolos" jawabnya singkat.

Bolos? Y/n hanya pernah bolos satu kali sebelumnya. Dan menurutnya bolos bukanlah hal yang buruk.

Dan tanpa sadar y/n mengangguk. Taeyong dan y/n pun berjalan menuju ruang OSIS. Sesampainya mereka di ruang OSIS, ada suatu hal yang terjadi.

"Y/n" panggil Taeyong.

"Ne?" Jawab y/n.

"Aku boleh curhat tidak?" Tanya Taeyong.

"Boleh kok. Kenaap tidak boleh?" Kata y/n.

"Sebenarnya aku sedang menyukai seseorang. Tapi dia tidak pernah peka. Aku sering memperhatikannya bahkan selalu memperhatikannya, tapi dia tidak pernah. Aku pernah menolongnya dua kali. Tapi dia masih tidak peka" curhat Taeyong panjang lebar.

"Menurutmu apa yang harus kulakukan?" Tanya Taeyong.

"Hm.. kalau sunbae suka, tembak saja langsung" saran y/n.

"Tuh kan! Dia tidak peka lagi!" Kata Taeyong.

"Hah? Maksudnya?" Tanya y/n bingung.

"Huh... y/n, kamu tidak mengerti siapa yang kumaksud?" Tanya Taeyong.

Y/n menggeleng.

"Ya kamu lah!" Kata Taeyong.

"Hah? Aku?" Tanya y/n.

"Iya y/n. Aku menyukaimu. Bahkan sudah sangat lama sebelum aku pernah menolongmu. Aku mengumpulkan keberanianku berbulan-bulan" kata Taeyong.

"Jadi.. kamu mau tidak jadi pacarku?" Tanya Taeyong.

"Maaf sunbae, tapi sepertinya sunbae harus melupakanku" kata y/n spontan.

"Sunbae salah memilih orang. Aku sudah punya pacar, aku tidak mau mengecewakan nya" kata y/n.

"Siapa pacarmu itu?" Tanya Taeyong.

"Mark" jawab y/n yang entah mendapat jawaban dari mana.

"Oh.. sudah kuduga kau masih menyukainya juga" kata Taeyong.

"Eh? Bukankah sunbae seharusnya sudah tau hubunganku dengan Mark?" Tanya y/n.

"Tidak. Aku tidak tau" jawab Taeyong.

"Tapi tidak masalah. Seperti katamu, aku akan berusaha melupakanmu. Karena kau sudah menemukan orang yang pantas dan lebih baik dariku" kata Taeyong.

"Maaf sunbae, kalau aku menyakiti hati sunbae. Tapi kalau bisa, aku tidak mau hubungan kita menjadi canggung. Aku mau kita tetap bisa seperti ini dan seakrab ini" kata y/n.

"Kau tidak perlu khawatir soal itu" kata Taeyong.

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu OSIS. Y/n pun berjalan membuka pintu. Dan di depan pintu ada seseorang yang baru saja mereka bicarakan. Mark.

"Ayo kembali ke kelas" kata Mark.

Y/n hanya mengangguk saja dan berjalan keluar.

"Sunbae.. sekeras apa pun kau berusaha, y/n tidak akan menjadi milikmu. Dia milikku. Itu sudah menjadi hal yang pasti. Aku tidak akan menyerahkannya pada siapa pun" kata Mark sebelum akhirnya dia pergi dari ruang OSIS mengikuti y/n.

To Be Continued
Hai reader(s), maaf baru update
Maaf kalau gaje

Terima kasih karena sudah membaca cerita ini
Terima kasih juga karena sudah vote cerita ini :')

Maaf kalau ada typo atau ada yang menyinggung perasaan
Dan kalau tidak menarik, silakan tinggalkan pesan atau kritikan

Aku akan tetap menghargai walaupun itu adalah kritikan
Please vote and comment 😊

Terima Kasih 😊

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang