Chapter 8

4.1K 401 18
                                    

Mark POV

Hah, sial. Bagaimana bisa aku lupa bahwa hari ini ada rapat OSIS? Pasti semuanya sudah menunggu. Sebenarnya, aku hanya di bagian olahraga, jadi urusanku disini hanya mengatur jadwal saja, dan pasti hanya akan dijelaskan sedikit.

Saat aku melangkahkan kaki ke ruang OSIS, aku terhenti di depan pintu. Aku melihat ke dalam, dan aku melihat y/n dikerumuni sama anak-anak OSIS. Mereka bertanya nama, dan memberikan berbagai pujian.

Ya, kuanggap itu biasa saja, toh y/n tidak terganggu. Tapi, aku mendengar bahwa salah satu dari anak (kakel) itu berkata: "Mau jadi pacarku, tidak?"

Tentu saja itu hanya candaan. Tapi, kenapa aku yang kesal sendiri? Aku yakin y/n juga tidak suka dikerumuni seperti itu. Buktinya, dia sampai menyuruh semua kakak kelas itu untuk tidak mengerumuni mejanya. Kakaknya, Doyoung-sunbae, juga berkata begitu.

Dan entah kenapa, kakiku berjalan menuju pintu dan kubuka pintu ruang OSIS itu. Karena mungkin sudah tidak tahan dengan ulah kakak kelas itu, aku pun harus menyelamatkan y/n. Kebetulan juga, dia pacarku, walaupun itu hanya dare yang disuruh oleh Haechan.

"Hei, apa yang kalian lakukan pada pacarku!?" teriakku.

Mark POV End

Mark pun berjalan menuju meja y/n dan duduk di kursi yang ada disamping meja y/n.

"Apa? Y/n itu pacarmu?" tanya salah satu kakak kelas itu.

"Ya, walaupun itu hanya dare" jawab Mark, tapi saat berkata 'walaupun itu hanya dare' ia mengecilkan suaranya jadi orang lain hanya mendengarnya samar-samar.

"Walaupun itu hanya apa?" tanya Taeyong yang mendengarnya samar-samar.

"Tidak ada," jawab Mark.

Taeyong pun tidak menjawab lagi dan kembali ke kursinya yang terletak paling depan.

"Semuanya, duduk di tempat kalian! Rapatnya tidak akan selesai kalau seperti ini," kata Taeyong.

Semua menurut dan berjalan meninggalkan meja y/n, kemudian duduk di kursi masing-masing.

Sedangkan y/n menatap Mark dengan heran.

"Apa dia anggota OSIS? Kok dia tidak pernah pakai almamater khusus OSIS ya?" batin y/n.

Tapi, y/n kemudian kembali fokus pada handphone-nya. Ia mendengar lagu memakai headset kemudian mengambil buku apa saja yang ada disana, dan membacanya.

~Skip~

"Nah, sekarang, kalian bisa pulang," kata Taeyong membubarkan rapat.

Semua orang yang ada didalam ruang OSIS pun keluar. Mereka semua berjalan menuju luar sekolah, dan bersiap pulang ke rumah.

"Oppa, ayo pulang," kata y/n pada Doyoung.

"Em.. Dek, kamu pulang sendiri saja dulu. Kakak masih mau latihan basket," kata Doyoung.

Y/n pun hanya mendengus kesal dan berjalan menuju luar sekolah. Sesampainya di luar sekolah, y/n duduk di kursi halte dan menunggu bus. Tapi, sudah cukup lama menunggu, bus-nya tidak kunjung datang. Sampai pada akhirnya, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan y/n.

"Mobil siapa itu? Kok berhenti di depan halte?" batin y/n bingung.

Tiba-tiba kaca mobil itu diturunkan oleh pengemudi yang ada di dalam. Dan tampaklah sang pengemudi yaitu...

Mark.

"Mark? Ngapain berhenti di depan sini?" batin y/n (lagi).

"Sepertinya kamu butuh tumpangan," kata Mark dari dalam mobil.

Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang