Ps: ini ceritanya sudah sebulan kemudian ya.. :)
Y/n berjalan pulang ke rumah dengan langkah lesu. Sudah sebulan lebih Mika meninggalkannya. Dan sudah sebulan pula y/n menjalani hari dengan tidak bersemangat. Dengan langkah lesu, y/n berjalan masuk kompleks.
"Y/n, kamu kenapa?" Tanya seseorang dengan suara yang sudah sangat y/n kenali.
Itu jelas bukan Mika, karena Mika sedang tidak disini. Jadi siapa? Coba readers pikir sendiri... :).g
Menyerah?? Yah itu adalah...
M...M apa hayoo :)
Jangan ada yang jawab MIPER 😈 gua tampol lu satu-satu kalau ada yang jawab miper 😈
Ya Mark lah of course :)
Udah stop bercandanya. Next.
Mark menyapa y/n, tapi tidak y/n pedulikan. Y/n tetap berjalan masih dengan lamunannya. Sampai pada akhirnya y/n terpeleset karena keadaan disana memang sedang gerimis.
Dengan sigap, Mark menangkap tubuh y/n yang terjungkal ke belakang. Y/n hanya menatap sebentar.
"Gomawo" gumam y/n lalu berjalan meninggalkan Mark sendiri.
"Ke mana dirimu yang dulu, y/n? Kenapa kau berubah menjadi seperti ini? Aku merindukan diri mu yang dulu" batin Mark.
Y/n masuk ke rumah dan berjalan menuju kamar. Y/n menyimpan tasnya dan membaringkan dirinya di kasur.
"Mika, sudah satu bulan kau pergi.. aish, kenapa 3 tahun sangat lama berlalu!?" Batin y/n stress.
Selama sebulan ini, sejujurnya y/n jadi agak sering tidak masuk sekolah. Kenapa? Dia sakit. Dia sakit bukan karena sakit hati karena seseorang dating, tapi karena dia jadi sering hanya tidur di kamar. Bisa-bisa dalam sehari dia tidak makan.
Karena kelelahan, y/n pun tertidur di kasurnya itu.
Skip
Y/n tertidur sangat lama sampai pada akhirnya saat pagi hari datang baru dia bangun. Badannya lemas, dan kepalanya pusing.
"Apa hari ini aku sakit lagi?" Batin y/n.
Karena kepalanya sangat pusing, y/n memutuskan untuk tidur lagi.
Y/n POV
Ini sudah yang ke berapa kalinya aku sakit? Kenapa aku selalu sakit sih? Apa daya tahan tubuhku selemah itu?
Banyak PR ku yang harus dikumpul hari ini. Tapi aku malah tidak masuk sekolah. Tapi mau bagaimana lagi? Kepalaku sangat pusing, bahkan mau berdiri saja susah.
Beberapa hari yang lalu, saat akau terlambat kumpul PR karena sakit, eh aku malah disemprot.
- Flashback -
"Saem, maaf kemarin aku sakit jadi PR nya baru kukumpul hari ini" kataku pelan.Kenapa harus pelan-pelan? Karena Jung Saem itu galaknya sudah dikenal bahkan oleh adik kelas. Dulu saat aku pertama kali masuk SMA, dia guru MOS-ku.
Dia masuk ke kelasku hanya untuk marah-marah selama 2 jam penuh, lalu keluar. Temanku (yang tidak akrab denganku) juga bilang kalau Jung Saem masuk ke kelasnya dan marah-marah selama 2 jam penuh juga.
Mulutnya bergerak terus, seolah-olah dia tidak capek dan tidak haus sedikit pun. Saat teman kelasku mengambil airnya dan minum, langsung dibentak dan dia sampai menyemburkan air di mulutnya ke lantai.
"APA!? KENAPA KAU SAKIT!? SUDAH TERLAMBAT, PERGI SANA!! NILAIMU SUDAH SAYA KOSONGKAN!! COBA KAU PIKIR, KALAU MISALNYA KAU TEMBAK GEBETANMU LALU TERNYATA DIA SUDAH PUNYA PACAR, GIMANA!? SAMA AJA KOSONG KAN!!??" Teriaknya.
"Sialan. Guru ini kok gini amat sih!? Dasar baperan" batinku. Aku sampai sweatdrop mendengar kata-katanya.
"Tapi Saem, kan aku sakit bukan mauku" kataku.
"KALAU SAYA BILANG PERGI YA PERGI!! MAU SAYA HAPUS SEMUA NILAIMU!? KALAU MISALNYA GEBETANMU SUDAH PUNYA PACAR, MAU TIDAK MAU KAU HARUS PERGI KAN!!??" Teriaknya lagi.
Aku sweatdrop lagi mendengar perkataannya. Ini guru baperan amat sih!? Habis di PHP-in ya!? Dan juga, nih guru tidak bisa ngomong biasa aja apa!? Harus ya teriak-teriak? Telingaku masih berfungsi kok. Tidak tuli sedikit pun. Tapi aku hanya bisa pasrah daripada semua nilaiku dihapus.
- Flashback off -
Hahaha, lucu sekali rasanya. Saking lucunya, rasanya guru itu mau kulempar saja ke jurang supaya dimakan harimau atau buaya. Dengan begitu sekolah akan aman, damai, makmur, dan sejahtera.
Untung saja hari ini tidak ada PR yang dikumpul di Jung Saem. Kalau tidak, guru baperan itu pasti akan menyemprotku lagi kalau kukumpul terlambat.
Dan syukurlah semua PR yang dikumpul hari ini gurunya baik-baik, jadi aku tidak perlu takut saat mengumpulkan PR.
Kalau kumpul PR di Jung Saem, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, tapi yang sangat penting adalah:
1. Mental
Kalau mentalmu lemah, sebaiknya jangan coba-coba kumpul PR-nya terlambat, atau kau tidak akan tenang di alam sana.2. Telinga
Selain dia akan teriak-teriak di depan mukamu, dia akan terus-terusan curhat, jadi kau harus menyiapkan telingamu baik-baik.Yah, hanya dua itu yang harus dipersiapkan kalau berhadapan dengan Jung Saem. Sisanya tidak dibutuhkan semua orang.
Aku mengirim pesan pada Hina untuk memberitahu ke guru kalau aku sakit, supaya aku tidak mendapat masalah lagi.
Selama aku sakit, hanya Hina yang kuberitahu dan dia akan memberitahu ke guru yang mengajar di kelasku. Jadi, dia tidak heran lagi kalau kusuruh untuk menyampaikan pesanku.
Sudahlah, lebih baik aku tidur saja. Daripada kepala ini terus-terusan berdenyut-denyut, bikin mau pingsan rasanya.
Y/n POV End
Hina POV
Aku membuka line karena melihat notifikasi. Aku melihat pesan hari y/n. Dia sakit lagi? Dalam sebulan ini, ada sekitar 5 sampai 6 kali dia sakit. Apa sehebat itu akibat dari kepergian Mika?
Aku sudah biasa sih, cukup memberitahu guru yang mengajar dan memberitahunya PR dan catatan hari ini. Hanya itu yang bisa kulakukan. Yah, semoga dia cepat sembuh.
Hina POV End
To Be Continued
Hai reader(s), maaf baru update ㅠㅠTerima kasih sudah membaca cerita ini
Terima kasih juga karena sudah vote cerita ini :')Maaf kalau ada typo atau ada yang menyinggung perasaan
Dan kalau tidak menarik, silakan tinggalkan pesan atau kritikanAku akan tetap menghargai walaupun itu adalah kritikan
Please vote and comment 😊Terima Kasih 😊😄
Btw, katanya Tiffany, Sooyoung, dan Seohyun keluar dari SNSD ya? :'(Sudah dari kemarin sih, tapi aku masih tidak percaya :'(
Tapi yah, apa boleh buat kalau itu demi cita-cita mereka :'(Saya senantiasa mendukung :')
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Girl VS Cool Boy [Mark Imagine]
FanfictionY/n dan Mark adalah pasangan dari kelas yang sama. Y/n tidak menyukai Mark, dan begitu pula sebaliknya. Lantas bagaimana mereka bisa menjadi sepasang kekasih? Dan sejak mereka menjadi sepasang kekasih, semakin banyak pula hal yang terjadi. Hal menye...