2nd page of memory

37 9 0
                                    

Seoul, hari yang panas

Kkk... Ini benar-benar suatu kejadian yang lucu. Tempat duduk ku berpindah dan aku juga sudah memiliki beberapa teman. Siswi di sebelahku ini tipikal orang yang munafik, aku tau itu. Tapi Tak Pantas untukku menegurnya, karena kami tidak pernah dekat Selain hanya duduk bersebelahan.

Ini musim panas. Guru pemarah itu datang terlambat lagi. Sepertinya dia malas mengajar di kelas kami. Seluruh murid bermain-main dengan karet. Mereka mengerjai teman di dekatnya untuk dipukul dengan sebuah karet, termasuk aku. Aku baru saja belajar Bagaimana cara melakukannya. Belum sempat kucoba, guru itu datang. Aku tidak mendengarkan omelan guru itu tentang kondisi kelas kami tadi. Hanya asyik memukul seseorang yang duduk di depanku dengan karet. Jeon Jungkook, dialah yang sedang kukerjai. Tanpa alasan, aku hanya ingin mengerjainya.

Bel istirahat berbunyi. Guru itu akhirnya keluar. Jungkook menengok ke belakang. "Yaakk! Berhenti memukulku! " kesalnya pada teman di sebelahku, aku berusaha menahan tawa. "Wae? Aku tidak melakukan apapun. Kim Yerin yang melakukannya " bantah teman di sebelahku terlihat terkejut saat dirinya disalahkan. Jungkook melihat ke arahku, "hehe... Mian " ucapku masih menahan tawa. Kurasa Jungkook menyalahkan teman sebelahku ini bukan tanpa alasan, mungkin saja karena wajah luguku ini yang membuatnya tidak terpikir sama sekali bahwa aku yang melakukannya.

_MEMORY_

Catatan author:
Kasihan temen sebelahnya Yerin. Yerin jahil ih:'v

M E M O R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang