Kenaikan kelas, menyebalkan
Saat Kenaikan kelas semalam aku tidak hadir. Hanya malas, dan berujung penyesalan. Ya... Sekarang, aku duduk sendiri dengan meja yang Seharusnya diisi dua orang. Lagi... Dan lagi, tidak ada temanku yang berada satu kelas denganku. Dan lagi, aku harus sekelas dengan Jeon Jungkook. Aku sangat berharap kami tidak satu kelas, sudah Cukup menahan perasaanku saat kami duduk berdua.
Tidak ada pelajaran di hari-hari seperti ini. Aku bosan. Tidak ada teman dan tidak ada pelajaran. Aku mencoba untuk berteman, Tapi hasilnya aku hanya diam. Kenapa seorang Kim Yerin ini sangat payah? Oke... Kita skip saja ke esokkan harinya
Beberapa hari ini, aku memang datang terlambat. Jangan Salahkan aku. Ini karena aku tinggal sendirian tanpa orangtuaku. Mereka Berada di luar Korea. Karena tinggal sendiri, tidak ada yang membangunkanku. Jam beker tidak ampuh untuk membangunkanku.
Sekarang... Aku terlambat. Baru masuk kelas, aku sudah mengeluh. Jeon Jungkook, duduk di tempatku bersama temannya! Kenapa?! Bukankah dia kemarin melihatku duduk di sana? Dia sengaja? Tapi Kenapa harus di tempatku? Lalu aku harus duduk dimana? Oke... Ada satu meja kosong paling belakang. Hanya saja, banyak tumpukan barang dan tidak ada kursi di sana. Jeon Jungkook! Kau Tega sekali pada gadis sepertiku.
Percuma... Dia bahkan tidak menghiraukan keberadaanku. Aku membersihkan sendiri mejaku dan mencari kursi di gudang sekolah. Ada beberapa teman yang membantuku. Aku bertatapan mata dengan Jungkook, seperti ada rasa bersalah di matanya. Tapi dia tidak membantuku sama sekali. Itu juga karena tempat yang kemarin ia duduki ditempati gadis lain. Aku bisa saja protes padanya, dan dia pasti mau saja pindah ke tempatku sekarang. Tapi aku tidak bisa. Bagaimana dengan nasib teman di sebelahnya? Aku tidak mungkin duduk bersamanya, aku bahkan tidak mengenalnya.
Jungkook. Aku ingin marah padamu, Tapi Kenapa tidak bisa?
_Memory_
ND
KAMU SEDANG MEMBACA
M E M O R Y
Short StorySeorang wanita yang mengingat kenangan-kenangan masa SMAnya pada seorang pria karena namchin nya memutuskannya