Reality

25 6 2
                                    

Aku tersenyum miris membaca halaman Terakhir isi Diary ini. Mungkin memang Pantas Kuberi judul buku ini adalah "Memory " karena semua isinya hanya memuat ingatan-ingatan Indah yang terjadi secara kebetulan. Semuanya terjadi secara Tak sengaja tanpa ada kemauan dariku dan mungkin dari tuan Jeon itu.

Sungguh! Dulu aku benar-benar payah, Tapi percayalah Sekarang aku benar-benar berbeda. Aku bukanlah seorang pengecut saat diri sendiri dihina seperti dahulu. Jika dulu aku hanya mementingkan pelajaran dan tidak peduli sama sekali dengan penampilan, Maka sekarang aku adalah mahasiswi terkenal dengan kecerdasan, kecantikan, dan Bakat yang dimiliki. Maksudku ketika berada di fakultasku saja. Karena tetap saja, Jiminlah yang pertama kali menyatakan perasaanku daripada pria yang lain.

Dia mencintaiku tulus karena hatiku. Dan karena dialah penyemangatku yang Membuatku ingin merubah diriku, bukan karena paksaannya. Ini karena kemauanku sendiri. Mungkin itu yang membuatnya cemburu sekarang. Membuatnya ingin memutuskan hubungan kami. Karena kecerdasanku, aku lebih banyak meluangkan waktu untuk mata kuliahku. Karena kecantikanku, aku mendapat tawaran pekerjaan pemain musik dengan mudah. Dan karena sifatku, aku lebih memilih berkumpul dengan sahabat dan keluargaku. Sekarang aku bisa menerima semuanya.

Saat aku patah hati tentang rasa penyesalanku terhadap ketidak sadaran rasaku, Jimin datang di hari pertamaku masuk universitas ini. Tentu aku bukanlah yeoja yang mudah didekati pria. Dia yang datang bersama sahabatku dan mulai bergabung dengan kami. Awalnya dia hanya dekat pada sahabatku itu, namun berangsur-angsur aku bisa menerimanya. Kemudian sahabatku sibuk bersama kekasihnya dan selalu meninggalkan aku dengannya. Membuat kami dekat satu sama lain sampai seperti hari sebelum kami memutuskan hubungan. Aku heran Kenapa dia memutuskanku Padahal Terkadang dia masih bisa berkumpul dengan sahabat-sahabatku. Namun setelah kupikir-pikir, aku dan dia memiliki hubungan istimewa Tapi tidak pernah sekalipun memiliki waktu berdua. Aku menghargai keputusannya sekarang.

Drrrtt... Drrrrtttt

'Yerin-aa... Bisa kita bertemu?'

pesan dari Jimin itu Membuatku bingung. Apa maksudnya? Tadi Pagi kami baru saja putus dan sekarang dia ingin bertemu lagi dengaku? Kenapa tidak menyampaikannya saat tadi Pagi saja?

'jika kau ingin bertemu denganku. Kau yang harus mendatangiku, aku ada latihan malam ini di tempat seperti biasa'

Biarpun dia Mantan kekasihku, aku harus Bersikap baik bukan padanya? Kami putus secara baik-baik. Dan wanita yang saat itu kulihat juga belum Tentu kekasihnya. Aku hampir lupa Bahwa dia memang dekat dengan banyak wanita Selain diriku karena terbawa perasaan marah tadi pagi.

Drrrt... Ddrrrt...

'baiklah... Kau harus menungguku, arasseo? "

'eoh'

Jawaban singkat, padat dan jelas. Seperti pertama kali kami memulainya.

_the end_
-
-

Apalagi? Bukankah semua ingatanku sudah berakhir? Tulisanku di Diary itu juga Sudah selesai. Jika kalian bertanya tentang keadaan Jungkook sekarang. Percayalah, aku tidak tau apapun tentang dirinya Kecuali sebagai seorang personil boygroup di negara ini. Aku tidak pernah reunian dengan teman-teman sekelasku, aku hanya reunian dengan sahabat-sahabat lamaku. Kkk... Tapi jika kalian bertanya tentang perasaanku padanya. Aku menyesal dan aku merindukannya. Sangat-sangat merindukannya, seperti ingin memeluknya Erat mungkin. Tapi Jungkook adalah orang yang sibuk sekarang, bisa jadi dia sudah lupa padaku. Kkkk

_Memory_

Catatan:
Yuhuuu≧▽≦≧▽≦
Akhirnya selesai juga ni cerita. Makasih banyak yang mau Baca cerita mendadak ini≧ˍ≦

Aku terhura◑ 3◐

M E M O R YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang