Di kelas, dengan keributannya
Ini keberapa kalinya guru kami izin ya?? Aku senang tidak ada tugas yang sulit, Tapi tidak senang dengan keributan disini. Aku pergi mendatangi temanku yang fokus belajar di ujung kelas. "Bisa kita belajar bersama? " tanyaku mengawali pembicaraan, "aku tidak mengerjakan tugas, aku hanya membaca " jawabnya, "aaah... Kalau begitu Ayo kita mengobrol " ucapku lagi. Kami tidak benar-benar mengobrol karena faktanya aku hanya mendengarkannya dan teman-teman di belakang kami. Dia lebih bisa bergaul daripadaku.
Jika kalian ingin tau, dua teman di belakangku ini adalah teman Jeon Jungkook dan teman di sebelahku ini adalah sahabat mantan Jungkook dan juga menjadi sahabat Jungkook. Tapi percayalah... Aku lebih dulu berteman dengan teman di sebelahku ini daripadanya. Kami berdua tertawa melihat kelakuan dua orang di belakangku ini.
Jungkook lewat, aku memanggilnya karena ada yang ingin kubicarakan. "Jungkook-aa.. " seruku saat dia melewatiku, "mwo? " jawabnya, "bisa kau buatkan aku gambaran seperti waktu itu? Temanku menyukai gambaran yang kau berikan padaku, dan dia ingin kau membuatkannya juga " ucapku, Tapi dia sulit mendengarkan karena teman-temannya memanggilnya. "Eoh...Kau minta dengan Eunwoo saja. Dia juga pandai menggambar, aku sedang tidak mood untuk menggambar " jawab Jungkook terputus-putus karena temannya itu masih memanggilnya. "Ssst... Tuan Jeon sedang mengobrol dengan kekasihnya " ucap teman di sebelahku, aku membelalakan mataku terkejut. "Waaah... Jungkook. Kau berpacaran dengan Kim Yerin ternyata " ucap dua teman di belakangku.
Astaga! Ini berlebihan. Kami hanya mengobrol, bahkan teman di sebelahku hanya bermaksud bercanda. Eoh? Aku lupa! Dua teman di belakangku ini adalah Jaehyun dan Junhoe! Mereka memang berlebihan. "Ada apa? " tanya ketua kelas mendengar tiga temanku itu seru sekali. "Yerin dan Jungkook berpacaran! " jawab teman di sebelahku. Aku sudah berusaha menutup mulutnya namun gagal. "Waaaah... Teman-teman dengarkan aku! " teriak sang ketua kelas tiba-tiba membuat seisi kelas terdiam. Aku hanya menundukkan kepalaku pasrah. "Kim Yerin dan Jeon Jungkook berpacaran! " teriaknya dengan diiringi tawaan kepuasan sudah memberikan informasi luar Biasa.
Ada Apa dengan Jungkook? Kenapa dia terlihat Biasa saja. Maksudku, Bukankah saat digosipkan pacaran dengan Minsoo semalam ia membantah bahkan berteriak tidak terima? Kenapa sekarang dia diam? Jika dia berusaha menghargaiku, ini benar-benar tidak bisa diterima. Dia Seharusnya membantah!
"Kim Yerin... Aku minta minumanmu yang ada di atas meja oke? " ucapnya terdengar jelas di telingaku. Jeon Jungkook. Seisi kelas sedang ribut karena menanyakan hubungan kita dan kau malah ingin meminta minumanku! "Eoh.... Minuman itu bukan milikku, itu milik teman sebangkuku " ucapku gugup. Aku takut salah mengambil tindakan. Kurasa teman disebelahku berusaha melaporkan tindakan Jungkook tadi, buktinya dia berhasil memanggil ketua kelas lagi. Tapi kali ini aku berhasil membungkamnya dengan ancaman akan memberitahu semua rahasianya pada semua orang. Maafkan aku teman. Aku tidak mungkin memberitahu rahasiamu, ini hanya ancaman, karena aku benar-benar gugup sekarang. Satu tindakan saja bisa berdampak buruk jika aku tidak berhati-hati.
Oke... Kali ini ketua kelas mengumumkan lagi bahwa Jungkook menjadi kekasih teman sebangkuku. Tapi saat aku kembali ke tempat dudukku, mereka malah mengucapkan Selamat padaku. Aku tau semua orang sedang bercanda, aku bahkan tidak marah. Sungguh... Aku tidak menganggap mereka serius karena aku tau itu. Tapi Apa Jungkook baik-baik saja digosipkan denganku? Bagaimana setelah ini, kami malah berjauhan? Dan aku juga memikirkan perasaan Eunbi. Aku temannya. Bagaimana jika dia sakit hati nanti?
Jeon Jungkook, Tolong berhenti bersikap seolah-olah kau menghargaiku. Aku tidak suka itu. Aku takut. Takut memiliki perasaan berlebihan padamu.
_Memory_
Catatan Endi:
Jungkook kamu punya perasaan sama Yerin? Kasihan tau Yerinnya😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
M E M O R Y
Short StorySeorang wanita yang mengingat kenangan-kenangan masa SMAnya pada seorang pria karena namchin nya memutuskannya