Hari ini aku terburu-buru menyiapkan sarapan untukku dan Harry. Setelah menerima telepon dari Niall, aku membangunkan Harry untuk bersiap-siap ke rumah sakit. Hari ini adalah hari besar. Akhirnya Ele melahirkan anak pertamanya. Aku sangat senang mendengar berita ini, sehingga tidak bisa berhenti tersenyum.
"Sarapanku dibawa saja," kata Harry masih mengantuk sambil memakai jaketnya.
"Kau bawa hadiah apa untuk Ele dan Louis?" tanyaku pada Harry.
"Nanti saja kita pergi berdua untuk mencari hadiah yang pas. Kau temani aku, oke?" katanya dengan nada yang tidak pernah aku dengar sejak dinikahinya. Begitu lembut hingga aku lupa jika sedang berbicara dengan Harry Styles.
Sesampai kami di rumah sakit, aku melihat Louis tengah mondar-mandir di depan pintu ruang bersalin.
"Lou, how is it?" tanya Harry. Lou langsung menghambur ke pelukan Harry. Dan aku merasa begitu iri.
"She is okay. Kurasa dia akan baik-baik saja. Tetapi aku sangat khawatir, ini kelahiran pertamanya," ucap Louis lesu.
"Tenang saja. Dia pasti kuat. Beberapa hari yang lalu dia bilang akan segera melahirkan. Dan bercerita betapa tidak sabarnya melihat kau jadi seorang ayah," ocehku panjang lebar untuk menghibur Louis. Aku menceritakan kejadian sekitar seminggu yang lalu, terakhir kami berkumpul, Ele bercerita dengan sangat antusias menyambut kelahiran anaknya.
"Aku pasti sangat bahagia jika dia dan anak kami lahir dengan selamat," katanya dengan seulas senyum tipis. Kami semua yang menunggu di sini sangat khawatir.
Kemudian aku dan Harry terduduk mengantuk di salah satu sudut rumah sakit. Kami di sini berdua saja beralasan mau makan sebentar. Tetapi ya memang kami memakan bekal dari rumah. Aku tidak enak melihat ada keluarga Louis dan Ele yang datang untuk menunggu kelahiran bayinya.
Sambil mengusap pelan perutku yang kelihatan membuncit aku mengambil sepotong roti isi dari kotak bekal.
"Ada apa kau mengelusnya seperti itu?" tanya Harry. Tidak biasanya dia menanyakanku tentang kehamilan seperti ini.
"Tidak apa-apa. Hanya saja aku tidak sabar menunggu kelahiran anak ini. Sepertinya keluarga Ele sangat perhatian dengan kelahirannya ya. Apalagi melihat Louis yang sangat cemas memikirkan keadaan istrinya, aku ikut bahagia melihat Ele sangat dicintai. She deserves it," jawabku lesu sambil tersenyum.
"Suatu saat nanti kau akan merasakan bagaimana benar-benar dicintai," balas Harry pelan.
"A- apa?" tanyaku memastikan apa yang barusan ia katakan.
"Tidak. Menurutku kau itu drama queen. Kau dicintai oleh ibumu, dan kau dengan mudah mengambil hati ibuku. Clever trick, bagaimana caranya, huh?" tanyanya menyindir. Dia kembali menjadi Harry yang dingin lagi.
"Tidak. Sudahlah. aku tidak ingin membicarakan keluargamu, keluargaku atau keluarga yang kita bangun sendiri," balasku peda pada Harry. Dia membuatku geram, walaupun aku tidak pernah bisa benar-benar marah padanya.
Setelah itu kami makan lagi dalam diam. Tidak sepatah kata dapat keluar dariku. Pembicaraan kami selalu berakhir dengan pertengkaran.
Tidak lama kemudian aku menerima pesan singkat dari Perrie.
From: Perrie Malik
Kau dan Harry ada dimana? Ele sudah berhasil melahirkan. Jenis kelaminnya laki-laki. Cepat kemari, aku dan yang lainnya menunggu kalian. P. xx
Segera kuberitahu Harry jika Ele sudah melahirkan dengan selamat. Harry dengan cekatan membersihkan sisa-sisa bekal kami lalu menggandengku menuju ruang bersalin. Baru kali ini aku digandeng Harry. Mungkin dia sedang tidak sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Styles
Fanfiction[Harry Styles fan fiction] Aku Annalyn Virgie Finn, seorang fan One Direction sejak umurku 12 tahun. Aku tidak pernah menyangka akan menikahi salah seorang idolaku, Harry Styles. Ibuku dan ibunya ternyata adalah teman lama. Walaupun begitu kehidupan...