Seperti yang sudah ditargetkan, kelahiran anakku akan berlangsung kurang lebih dua minggu lagi. Jadi hari ini aku dan Harry akan berangkat ke Maladewa. Harry sudah merencanakan ini. Dia bertanya padaku bahwa di mana aku ingin melahirkan. Sehingga aku memintanya untuk memesan tempat di sana. Aku ingin mencoba melahirkan di air. Katanya sih lebih mudah.
"Kau siap?" tanya Harry memeriksaku. Dia sudah menaruh semua barang bawaan ke mobil.
"Yeah," jawabku singkat.
"You're so pale, is everything alright?" tanyanya, membuatku jengkel.
"Yes, Harry, don't be so annoying," kataku seraya memutar bola mata.
"Okay okay," ucapnya dan tertawa, mengisyaratkanku sudah waktunya berangkat.
Tiba di bandara sudah banyak fans yang berkumpul. Memang berita 'Harry akan ke Maladewa menjelang kelahiran bayinya' sudah beredar dimana-mana.
Tetapi dengan bantuan bodyguard kami akhirnya sampai di kabin pesawat. Aku merasa pusing karena tadi sempat terdesak oleh fans.
"Ann, perjalanannya akan lama. Apakah kau baik-baik saja?" tanya Harry lagi. Sangat menyebalkan.
"Aku sangat baik, jangan khawatir," kataku memaksa mengulas senyum, padahal rasanya kepalaku seperti ditusuk ribuan jarum.
"Kau tambah pucat. Apa tidak sebaiknya kita batalkan saja?" tanyanya untuk yang ke sekian kalinya, ugh.
"Aku akan tidur dan baik-baik saja, bye Harry," ucapku lalu memejamkan mata.
***
"Hey," ucap seseorang seraya mengelus kepalaku.
Aku mengerang pelan. Aku merasa sangat tidak enak badan dan lemah.
"Anna, sadarlah," ucapnya lagi, mengguncang pelan bahuku.
"Di mana?" tanyaku saat membuka separuh mataku. Rasanya terakhir aku tertidur di pesawat saat menuju Maladewa.
"Ahh, syukurlah," dan sebuah tangan besar mulai memelukku erat.
"Kau tidak sadarkan diri saat tiba, juga tidak dapat dibangunkan sejak dua hari lalu. Aku takut, Ann," kata Harry kemudian mengecup punggung tanganku.
Aku melihat ada ibuku dan mom Anne selain Harry di sana. Aku tidak mengerti kenapa aku tidak sadarkan diri dalam waktu dua hari. Apa aku sakit?
"Aku sakit apa?" tanyaku pada Harry.
"Kata dokter kelahirannya akan dilaksanakan dalam waktu dekat setelah kondisimu stabil. Aku sudah setuju dalam mengambil operasi sesar," katanya dengan raut wajah serius.
Apa? Kenapa? Apakah aku sakit? Pertanyaan tersebut masih terus berputar di kepalaku. Tapi aku tidak mempertanyakannya pada Harry. Aku takut Harry marah, karena belakangan ini raut wajahnya selalu serius dan bertindak seperti ibuku yang suka menyuruh ini dan itu.
Hari ini aku menatap kalender di ponselku. Tanggalnya biasa saja, namun ini akan jadi tanggal spesial mengingat operasi kelahiran anakku akan dilaksanakan hari ini.
Harry's pov
Aku menengok ke kamar Anna, dia sedang menatap ponsel dan duduk di pinggir ranjang, entah memikirkan apa.
"Anna sebentar lagi kita akan ke ruang operasi, bersiaplah. Aku mencintaimu," kataku dari balik pintu.
"I love you more than all the stars," katanya menengok dan tersenyum kepadaku. Dalam hati aku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Jerk Styles
Fanfiction[Harry Styles fan fiction] Aku Annalyn Virgie Finn, seorang fan One Direction sejak umurku 12 tahun. Aku tidak pernah menyangka akan menikahi salah seorang idolaku, Harry Styles. Ibuku dan ibunya ternyata adalah teman lama. Walaupun begitu kehidupan...