2 - Knowing His Real Personality

7.9K 544 16
                                    


Beberapa minggu ini aku tinggal di flat bersama calon suamiku—Harry. Setelah selesai dengan ujian akhir universitas, ibuku dan mom Anne—sekarang aku memanggilnya mommy—menyuruhku untuk segera pindah ke flat milik Harry. Walaupun tadinya ditentang habis-habisan oleh si pemilik flat, tetapi ia tetap membiarkanku tinggal.

Aku juga disodori sebuah surat perjanjian pernikahan tepat begitu aku tiba di flatnya. Sebetulnya surat itu sangat konyol. Aku bahkan tidak sama sekali mendapat keuntungan dari sana. Sebetulnya surat ini tidak terlalu resmi, namun tertulis dan ditandatangani jelas oleh kami berdua.

10 perjanjian pernikahan antara Harry Edward Styles dan Annalyn Virgie Finn:

1. Istri (Annalyn Finn) harus menurut kepada suami (Harry Styles) serta tidak boleh kurang ajar, atau bersikap seenaknya.

2. Istri harus membuat masakan untuk suami, juga mengurus rumah. Ada maupun tidak adanya suami.

3. Tidak boleh ada kontak fisik. Tidak jika dalam keadaan terpaksa. Sengaja maupun tidak disengaja!

4. Tidak boleh mengurusi urusan yang lain. Tidak boleh kepo!

5. Tidak boleh bertanya-tanya masalah pribadi.

6. Tidak tidur seranjang. Kalau bisa tidak sekamar. Kecuali saat ada orang tua atau kerabat yang berkunjung.

7. Istri tidak boleh membawa teman ataupun pacar, karena merendahkan harga diri suami. Suami boleh membawa teman. Batas tidak ditentukan

8. Istri tidak boleh pulang lewat dari jam 10 malam. Suami boleh, apalagi urusan pekerjaan yang sangat padat.

9. Demi kelangsungan karier suami, istri harus melaporkan setiap kejadian yang tidak diketahui suami. Terlebih berhubungan dengan teman atau laki-laki lain.

10. Saat ada orang tua atau kerabat perjanjian ditiadakan sementara. Harus bersikap harmonis layaknya suami-istri lain.

Konyol. Aku tidak habis pikir. Aku hanya mendapat yang jelek-jeleknya saja. Apakah ia tidak bisa melihat mataku yang berbinar hanya dengan memandangnya dari sebuah kerumunan? Apakah ia tidak bias melihatku yang hendak pingsan saat tahu aku dijodohkan dengannya? Oh, mungkin ia memang tak mau mengenalku.

Dua hari lagi upacara pernikahanku dengannya akan segera digelar. Mungkin saat proses keagamaan kami akan menutup untuk wartawan. Tapi aku rasa mom Anne setuju membukanya saat resepsi. Sesungguhnya aku sudah tidak sabar. Tetapi sekaligus takut juga. Sikapnya selama sebulan ini terus dingin padaku. Tidak ada sama sekali dia memperhatikanku. Cara bicaranya yang tajam dan pedas membuatku selalu takut padanya.

Tok tok

Siapa malam-malam begini?

"Ughh," dia jatuh dalam pelukanku. Dia mabuk. Dia adalah orang yang sudah seminggu tidak pulang ke rumah.

"Bangun, Styles. Kenapa kau mabuk?" tanyaku panik. Badannya berat sekali. Bagaimana cara aku membawanya ke kamar?

"Hei, kau lupa ada kami. Uh, biarkan kami membantu sedikit calon nyonya Styles," kata Niall hati-hati.

"Oh, ha- hai One Direction!" sapaku mendadak ceria.

"Uh? Bukan waktunya honey, pacarmu tidak bisa ikut menghibur sebagai One Direction," kata Zayn, membuatku terkekeh.

"Baiklah. Thanks guys sudah mau membawanya pulang. Salam untuk istri-istri kalian yaa, kecuali kau Niall hehe," ucapku sambil nyengir.

Setelah mereka semua pulang, aku masuk kerumah. Mendapati sosoknya berbaring sambil mengeluh di sofa. Andai saja pernikahan ini didasari atas cinta bukan keterpaksaan. Pasti akan indah seperti imagine-imagine yang sering kubaca dulu.

My Jerk StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang