15 - Kiddo

5.3K 478 23
                                    

Ann's pov

Beberapa bulan berlalu dengan cukup cepat. Tidak ada tanda-tanda hubunganku dan Harry akan membaik. Setelah hari itu dia menghilang dan hanya berkata akan pergi untuk tur. Malam setelah kami bertengkar dan diakhiri dengan kegiatan itu pun membuat sejumlah media membicarakan gosip miring. Memang aku akui rumah tangga kami sudah sangat retak, namun aku berani bersumpah tidak ada orang ketiga di dalamnya.

Aku menghela napas. Aku tidak tahu bagaimana harus menjaga kontak dengan Harry. Dirinya seolah setuju untuk saling menjauh.

Semua masalah ini membuatku merasakan pusing yang terus menerus. badanku juga jadi lemas. Semoga saja aku tidak jatuh sakit dalam keadaan seperti ini.

Kudengar ponselku berdering, tanda seseorang menelepon. Dengan sigap aku meraihnya berharap panggilan dari Harry. Walaupun ternyata bukan dia yang menelepon tapi aku gembira jika sebentar lagi Perrie akan datang untuk membawaku ke rumah Ele.

"Hey, Ann, apa kabar? You look awful," kata Perrie mengernyitkan dahi. Oh apakah aku terlihat begitu berantakan?

"It's all great," ucapku berbohong seperti biasa.

"Kudengar kalian bertengkar, eh?" tanya Perrie sambil melajukan mobilnya ke rumah Ele.

"Tidak, itu hanya gosip," jawabku cukup jujur, karena media selalu melebih-lebihkan fakta yang sesungguhnya.

"Ah, Ann, kabar gembira yang ingin kuberi tahu adalah bahwa Niall dan Pat akan segera menikah!" seru Perrie dengan riang.

"Oh ya? Kapan?" tanyaku antusias.

"Mungkin tahun depan atau secepatnya setelah tur kali ini selesai. Kau harus datang tentu saja," jawab Perrie.

Aku hanya diam dan tidak dapat bicara lagi. Jadi pernikahannya tahun depan? Dan aku harus hadir dalam acara tersebut? Sepertinya tidak mungkin, tahun depan aku harus melepaskan Harry dan status Mrs. Styles-ku! Tentu saja akan canggung bila aku berada di pernikahan Niall dan Pat.

"Untuk itu Ele mengundang kita semua untuk datang dan membicarakan sedikit mengenai pernikahan Pat," lanjut Perrie. Oh. Hanya itu yang dapat kukatakan, dalam hati pula. Aku tidak punya cukup kata-kata untuk bicara, hatiku mendadak nyeri saat memikirkan perceraian kami.

"Anna, are you okay?" tanya Perrie kemudian menepikan mobilnya.

"Yeah, just a little bit headache," kataku sembari memijat pelipisku.

"Jujur saja, tubuhmu berbau alkohol. Kau sering mengonsumsinya belakangan ini?" tanya Perrie menyelidik. Aku mengangguk.

"Kau oke? Apa yang terjadi?" lagi dia bertanya, dan kuyakini pertanyaannya kali menjurus urusan rumah tanggaku.

"Aku baik-baik sa—" dan semuanya gelap.

Harry's pov

Aku terduduk lesu di balkon hotel sambil memegang ponsel. The boys saat ini sedang keluar sedangkan aku menolak untuk ikut. Aku masih memikirkan Anna. Aku takut jika dia menemukan seseorang yang lebih baik dari aku, sehingga sikapnya menjadi seperti ini.

Aku yang sangat lelah memikirkan hal ini akhirnya membuka timeline twitter. Interactions-ku penuh dengan beberapa buah hastag yang ternyata sudah menjadi tren.

#SurpriseForHarry

#CongratulationAnna

Aku yang bingung segera bertanya pada seluruh timeline. Rata-rata dari mereka menjawab Perrie lah yang membuat hastag ini, dia bilang Anna akan segera memberitahukan kabar menggembirakan. Oh apakah itu!

Lelah menunggu hampir satu jam lamanya, terlihat sebuah tweet dari Anna, yang mengatakan dia akan mengumumkan sesuatu yang penting. Ketika tiba saatnya aku melihat dia menulis "i finally got pregnant again! #BabyStylesIsComing" dia bisa membuatku dan seluruh dunia tercengang, aku terharu sekaligus kaget bahwa akhirnya kami diberi kesempatan lain untuk punya bayi.

Akupun menelepon Anna.

"Halo?" ucapnya di seberang sana dengan suara getir seperti habis menangis.

"Anna, i miss you," kataku dengan jujur.

"Oh, Harry? God, finally you call me! Aku sangat khawatir dengan keadaanmu," aku bisa merasakan Anna tersenyum setelah dilanda rasa khawatir.

"Maaf, di sini sibuk sekali aku tidak memiliki banyak waktu. Ah iya, mengenai tweet-mu.." ucapku secara to the point.

"Ada apa?" tanyanya.

"Apa benar kau mengandung lagi?" tanyaku balik, semoga saja dia mau memberitahuku secara langsung.

"Yeah, tadi aku pingsan dalam perjalanan menuju rumah Ele, jadi girls memanggil dokter. Sang dokter berkata bahwa aku kurang gizi dan terlalu lelah sehingga pingsan. Kandunganku berusia dua bulan," jelasnya panjang lebar, dan aku rasa dia tersenyum lagi.

"Kau tahu .. aku sangat ingin memelukmu saat ini," balasku dengan sangat senang. Aku benar-benar bahagia saat mendengar Anna mengandung.

"Well, Harry, see you on Saturday!" katanya lalu telepon diputus secara sepihak.

Aku senang akhirnya kami bisa menemukan titik terang dari masalah ini, yaitu kelahiran anak pertama.

***

-Author's note-


Nah buat yang comment nanyain Harry dan Anna nya bikin baby xDD

Maaf kalo lama update nya :(

Next semoga bisa cepet ya hihi


Regards, RBF♡

My Jerk StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang