Soojin berjalan masuk kedalam kelas. Nayeon melihat soojin dari kejauhan lalu berlari menuju dirinya sambil melingkarkan tangannya di tangan soojin.
" Annyeong, Soojin-a.. aku melihat posting'an chanyeol pagi ini, jadi benar kau berkencan dengannya? "
Soojin berhenti sambil melirik ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada yang akan mendengar pembicaraan mereka. Soojin menarik tangan Nayeon dan berjalan agak cepat ketempat yang sepi untuk berbicara padanya.
Soojin menghela nafas, tangannya dingin seperti batu es yang ada di dalam kulkas.
" Aishh, Nayeon. Aku bisa menggila, coba kau bayangkan? Aku sudah merasa sedih saat fans-fans Suho waktu itu membullyku namun Suho langsung turun tangan. Dan sekarang? Chanyeol menjadi dekat denganku, bahkan dia bilang --- "
Soojin memberhentikan perkataannya karena tidak sanggup menyebutkan 1 kata yang bisa membuatnya berdebar-debar.
" Sarang? " Tebak Nayeon yang mulai tersenyum meledek pada soojin.
" Ne,, bisakah kau bayangkan? Ini sungguh membuatku gila "
Nayeon memukul-mukul bahu Soojin karena senang akan yang terjadi pada sahabatnya.
Nayeon membuka ponselnya lalu mengetik dilayar ponselnya, Nayeon melihat soojin dan memegang tangannya.
" Soojin-a, apapun yang terjadi padamu aku akan mendukungnya jika itu benar. Namun jika itu salah, aku akan menentangnya ".
-----
*Tringgg*
Ada pesan masuk di dari handphone soojin. Soojin mengambil handphone tersebut dan tersenyum saat melihat pesan dari siapa itu, ternyata pesan itu dari Chanyeol.
From : Chanyeol
Soojin-a, bagaimana kalau sepulang sekolah kita bertemu?
Soojin meletakkan handphonenya lagi tanpa membalas pesan dari Chanyeol, karena buat apa dia mengirim pesan? Sedangkan Chanyeol ada di sebelah dia dan sedang ada didalam kelas yang terdapat Woorin Saem.
Chanyeol memegang tangan soojin sambil tersenyum. Ia terus memegang tangan soojin sampai soojin harus memukul bahunya agar tangannya bisa lepas dari tangan Chanyeol.
From : Chanyeol
Kita gapernah tau bagaimana kita kedepan kan? Maksudku jangan terlalu kaku, aku tidak akan menyakitimu.
Soojin menatap Chanyeol dengan sinis setelah ia membaca pesan dari Chanyeol. Tangannya sudah siap untuk memukul Chanyeol jika itu perlu.
Jam pelajaran selesai dan waktunya mereka pulang. Soojin berjalan menuju kelas Nayeon, namun dirinya ditarik oleh Chanyeol untuk segera pergi meninggalkan sekolah dan pergi ke suatu tempat.
Soojin melihat kesekeliling tempat itu, ia melihat ada meja yang sudah dihiasi dengan lilin. Soojin merasa bahwa Chanyeol memang benar-benar baik padanya.
" Kau tidak perlu melakukan ini untukku ". Wajah soojin mulai memerah, namun ia berusaha menutupi wajah bahagianya itu.
" Ini hampir sempurna, lebih sempurna lagi jika kamu selalu bersamaku ". Chanyeol memberikan bucket bungan mawar pada soojin yang dihiasi dengan bungkus bunga tersebut berwarna pink soft yang sangat cantik.
" Kau berhak untuk bahagia, soojin-a " Chanyeol merangkul soojin yang sudah hampir menangis karena terharu.
-----
Chanyeol baru saja sampai di Dorm EXO, ia langsung masuk ke ruang dance practice yang sudah ada Suho didalamnya. Suho menatap Chanyeol dengan sinis, entah karena ia pulang terlambat atau akan alasan lain.
" Kau baru pulang? Darimana saja kau yeol? " Suho bertanya sambil memberikan botol air minum untuk Chanyeol.
Chanyeol menerima botol tersebut dan langsung meminumnya. Selesai meminum air tersebut Chanyeol pun menjawabnya.
" Aku habis mengantar Soojin pulang, Hyung? Ada apa? ".
" Aku senang kau mulai bisa dekat dengannya, tapi kau harus tahu satu hal. Jangan pernah membuat Soojin kecewa, karena itu akan membuat traumanya kambuh dan membuatnya sangat terluka "
Chanyeol mulai tertarik dengan perkataan Suho yang mengatakan Soojin trauma. Chanyeol ingin bertanya namun ia tidak melakukannya, baginya Suho hyung akan memberitahunya tanpa ia memintanya.
" Dulu, saat soojin berumur 17tahun ia pernah mengalami trauma. Trauma yang dialaminya karena seorang namja sialan yang sudah menipu dirinya. Saat itu soojin sangat jatuh cinta padanya, namun ia dibuat kecewa karena namja tersebut menyukainya hanya untuk mempermainkannya. Soojin hampir bunuh diri dengan meminum obat tidur dengan takaran yang tidak wajar. Aku sedih melihat dirinya setahun lalu saat itu, jadi pada saat itu aku sangat melindunginya. Dan aku percaya kau bukan orang seperti itu, kau bisa menjaga kepercayaannya kan? "
Chanyeol agak cemas dengan perkataan suho, apa yang harus dia lakukan? Ia berpura-pura mencintai Soojin hanya untuk bersenang-senang. Chanyeol tidak menjawab pertanyaan suho namun ia hanya tersenyum padanya.
" Kau tahu? Soojin sudah aku anggap sebagai adikku yang berharga, jadi jika dia terluka maka akupun akan terluka ".
-tbc-
Next? Vote+ comment yha~ min 5 comment♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Seriously Love
Fanfiction[chapter 1 - 12 private] 💣 Yakin gabakal nolak kalo seorang idol Cinta sama kalian? Tapi cintanya cuma main-main? Bayangkan rasa sakitnya menjadi Soojin dalam cerita ini. 🔒Chanyeol yang berbohong mencintainya termakan sendiri dengan kata-katanya...