Chanyeol masih memikirkan kata-kata dari Suho hyung yang ia bilang kalau Soojin pernah trauma. Chanyeol beranjak dari kasurnya dan duduk di meja sambil membuka Laptopnya.
Ia mencari kata ' trauma ' di google untuk lebih mendalami tentang gejala yang akan membuat si penderita kambuh. Chanyeol melihat website demi website, kurang lebih yang ia lihat dari website itu adalah jika si penderita mengalami trauma maka itu akan membuat mereka sangat menderita. Namun tergantung bagaimana sikap dari si penderita.
Chanyeol agak bingung dengan kata ' Bagaimana sikap dari si penderita ' .
"Apa aku harus menghentikan sikap kekanak-kanakanku untuk mengerjainya? Aku takut jika itu akan fatal akibatnya bagi soojin ". Chanyeol menutup laptopnya dan mengambil handphonenya.
Ia ingin mengirimi pesan untuk soojin, tapi ia bingung apa yang harus ia katakan pada soojin. Chanyeol terus memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk menghentikan semua ini, ia juga tidak tahu apa Soojin benar-benar nyaman dengan semua prilaku Chanyeol yang ia berikan hanya untuk bersenang-senang.
" Baboya, apa yang harus aku lakukan sekarang. Ahh,, ini membuatku gila. Aku memang bodoh, mengapa aku sangat kekanak-kanakan? "
Terdapat satu lampu yang menyala di pikiran Chanyeol, dan itu merupakan ide yang bagus untuk menghentikan semua hal yang sudah terjadi. Hal tersebut adalah Chanyeol harus membuat Soojin merasa bahwa Chanyeol adalah orang yang sangat jahat dan juga tidak berperasaan, dengan begitu Soojin akan menjauhi Chanyeol dengan sendirinya.
-----
Pagi itu Soojin sudah bangun jam 04:30 a.m untuk membuatkan bekal makan siang untuk Chanyeol. Soojin mengambil bahan-bahan dari kulkas yang didalamnya sangat lengkap.
Soojin menaruh rumput laut kering dan diatasnya diratakan nasi, wortel, timun, dan telur dadar. Setelah selesai menaruh semua itu, ia menggulungnya. Ia tau bahwa Sushi home made adalah yang terbaik daripada harus membelinya di tempat cepat saji.
" Ku harap Chanyeol akan suka, aku tahu dia sangat menyukai Sushi karena aku tahu itu dari Gongsil eonni ", Soojin tersenyum saat melihat makanan yang dibuatnya selesai. Ia tidak hanya membuat untuk Chanyeol, tapi ia juga membuatnya untuk Gongsil eonni. Setelah selesai membuat makanan, ia pun langsung bersiap-siap untuk kesekolah.
Gongsil Eonni turun dari kamarnya menuju Dapur dan melihat sushi yang sudah dibuat oleh Soojin. Ia melihat sekitar namun ia tidak melihat siapapun disana, tak lama dari itu Soojin turun dan mengambil kotak bekal makan siang.
" Ahh.. Eonni, coba kau cicipi. Aku membuatnya untukmu " soojin memberikan piring sushi itu dan langsung pergi.
" GOMAWO!! " Gongsil eonni teriak karena Soojin sudah pergi dari hadapannya.
-----
Aku menghampiri Chanyeol yang sedang duduk di luar kelas dengan Suho. Aku memberikan kotak makan itu padanya, ku lihat raut muka chanyeol hari ini seperti tidak senang. Apa dia sedang sakit?
" Chanyeol-ee? Kenapa diam saja? Apa kau sedang sakit? "
Chanyeol hanya melihatku dan menjawab dengan kata ' eumm ' saja. Biasanya dia selalu happy-happy saja jika ada aku, tapi hari ini?
" Aku akan meninggalkan kalian berdua, aku tidak ingin jadi obat nyamuk untuk kalian ". Suho menepuk pundak Chanyeol dan berjalan pergi meninggalkan kami.
Chanyeol tetap saja diam, matanya menatapku seperti orang tidak nyaman berada di dekatku. Aku duduk di sampingnya namun Chanyeol bergeser memberi jarak antara kami.
" Chanyeol-a? Apa kau marah padaku? Aku membuatkan makan siang untukmu, jadi jangan marah lagi ya? " . Ku memberikan kotak makan siang padanya tapi Chanyeol tidak menerimanya sama sekali.
" Bisakah kau tidak mengangguku?! " Chanyeol akhirnya bicara namun dengan meninggikan nada bicaranya. Sepertinya benar dia sedang marah.
Chanyeol berdiri dan berjalan menuju entah kemana. Karena aku merasa bersalah dia marah padaku, maka ku putuskan untuk mengikuti dia dari belakang.
Ku lihat Chanyeol sedang duduk ditaman belakang sekolah, namun apa yang ia lakukan sendirian? Aku menghampirinya sambil tetap membawa kotak makan siang untuknya yang aku buat.
Chanyeol melihatku menghampirinya, dia langsung berdiri dan berjalan berlawanan arah denganku. Aku memegang tangannya untuk memberhentikannya, " apa kau marah padaku, yeol? Mianhae. Aku membuatkan bekal makan siang untukmu. Ini sushi yang aku buat sendiri ".
Aku memberikan kotak makan siang itu pada Chanyeol, namun aku sangat tidak percaya dengan apa yang Chanyeol lakukan. Pertamanya ia tersenyum saat mengambil kotak makan siang itu, namun ia berjalan menghampiri tong sampah yang ada di dekatnya. Ia membuang kotak makan siang yang aku buat untuknya. Mataku hampir mengeluarkan air mata, mengapa ia sangat jahat?
" Aku tidak suka Sushi, jadi jangan ganggu aku terus ".
" Tak apa, yeol. Mian, aku mengganggumu. Tapi aku peduli akan dirimu, mungkin kau tidak menyukai sushi tapi aku akan mencoba membuat apa yang kau suka ".
Senyum smirknya terpancar, " Yang kusuka? Cih... menjauhlah dariku. Jangan pedulikan aku, mau aku sakit atau terluka jangan pedulikan aku. Menjauhlah dariku,, " . Chanyeol berjalan meninggalkanku.
Hatiku benar-benar sakit, bagaimana bisa dia berubah dengan cepat hanya dalam satu hari? Dan perubahan itu seperti 180°. Dari Chanyeol yang hangat dan baik menjadi Chanyeol yang Dingin dan Jahat?
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Seriously Love
Fanfic[chapter 1 - 12 private] 💣 Yakin gabakal nolak kalo seorang idol Cinta sama kalian? Tapi cintanya cuma main-main? Bayangkan rasa sakitnya menjadi Soojin dalam cerita ini. 🔒Chanyeol yang berbohong mencintainya termakan sendiri dengan kata-katanya...