14. Flashback

449 72 10
                                    

*flashback 3 bulan yang lalu*

Nayeon masuk kedalam mobil van bersama Baekhyun dan Suho untuk kembali ke Dorm mereka. Saat dijalan Nayeon terus memikirkan Soojin, ia berpikir betapa jahatnya dirinya mencuri orang yang sangat dicintai oleh Soojin.

" Nayeon-a, apa benar Chanyeol menyukaimu? " Tanya Baekhyun yang membuat Suho melihat kearah Nayeon.

" Ummm.. tadi sore dia menyatakannya padaku, tapi aku ingin mengatakan padanya kalau apa yang aku lakukan padanya itu dari Soojin, namun Soojin menghalangiku untuk memberitahu Chanyeol yang sebenarnya ".

Baekhyun yang mendengar itu langsung menjenggut rambutnya. Suho mengepal tangannya dan merebahkan kepalanya di tangannya.

" Jadi, semua yang kau lakukan dari Soojin?! "

Terdengar suara dari seseorang yang duduk di samping tempat kemudi. ia membuka topi, jaket, dan kacamatanya sambil menengok kearah kursi belakang dan melihat ke arah Baekhyun, Suho, dan Nayeon.

Orang itu tidak lain adalah ParkChanyeol, matanya berlinang air mata.

" Tega sekali kau membohongiku, Nayeon?! Kalau aku tahu bahwa semua yang kau kasih padaku itu semua dari Soojin aku tidak akan menyakitinya sebanyak 3kali ! Kenapa kau tidak mengatakan sejujurnya?! WAE!! "

" Kaulah yang telah berbohong!! Kau berbohong mencintai sahabatku sampai membuatnya terbaring di rumah sakit dan kau pikir aku mau melakukan itu dan membuat Sahabatku terluka walau dia tidak mengatakannya padaku?!! Kau pikir ini lucu?!!! "

Chanyeol meminta supir mobil itu untuk berhenti, ia keluar dari mobil itu dan berlari menuju bandara untuk menyusul Soojin pergi. Namun ia tidak tahu kemana Soojin pergi.

Ia mencoba untuk menghubungi Soojin namun nomor teleponnya tidak aktif. Ia berlari memasuki bandara dan menghampiri resepsionis untuk menanyakan apa dia bisa mengetahui nama semua orang yang memesan tiket pesawat disini.

" Jogiyo, bisakah aku mengetahui suatu hal. Begini, Temanku bernama ImNayeon dia bilang akan pergi keluar negri dan aku tidak tahu kemana tujuannya. Bisakah kau memberitahuku? "

" Jeosonghamnida, kami tidak bisa memberitahukan privasi costumer kami "

" Tapi dia orang yang sangat penting bagiku!! Tolonglah " Ucap Chanyeol sambil menitikkan air matanya.

Tetap saja hasilnya nol besar.

-----

Soojin berjalan menyusuri tokyo, ia memutuskan untuk menyewa hotel untuk ia tempati selama ia berada di tokyo. Ia membawa banyak uang dari tabungannya dan juga dari rekening yang pernah diberikan Appanya.

Setelah memesan kamar, akhirnya ia diantar menuju kamar yang ia pesan. Sesampainya di kamar, Soojin membuka koper yang dia bawa sambil merapihkan semua barang-barangnya.

Soojin mengambil handphonenya dan melihat betapa banyaknnya misscall dari Nayeon, Suho dan Baekhyun. Ia menangis saat mendengar pesan suara terakhir dari Suho.

' Yakkk Soojin! Jangan gila! Tetap dibandara jangan pergi kemana-mana! Jika kau tetap ingin pergi, aku akan membunuhmu! Tetap disana, aku akan pergi menjemputmu. Dan ingat satu hal, aku tidak akan meninggalkanmu '

Soojin merasa senang bisa mendengar ocehan Suho untuk terakhir kalinya, karena ia berfikir untuk tidak kembali lagi ke korea demi kebaikan Nayeon.

" Ku harap kalian semua bahagia "

Soojin memutuskan untuk pergi tidur dan berharap bahwa tuhan akan mengambil nyawanya saat dia sedang dalam tidak sadar. Soojin terus saja menangis memikirkan apa yang sudah terjadi pada hidupnya.

-----

Chanyeol berjalan masuk kedalam Dorm dengan mata sembab dan juga dengan keadaan mabuk. Ia tertawa dan juga terkadang menangis.

" Hyung, kau baik-baik saja? " Ucap Sehun yang langsung memegangi tubuh Chanyeol yang semakin tidak seimbang.

" Ahh Soojin? Kau disini rupanya, maafkan aku yang terlalu bodoh ini " Ucap Chanyeol itu kepada Sehun.

" Hyung, sadarlah! Ini aku Sehun! " Sehun langsung membawa Chanyeol masuk kedalam kamar mereka berdua.

Sehun merebahkan Chanyeol diatas kasurnya sambil melepaskan sepatu yang masih dipakai oleh Chanyeol.

" Hyung, apa kau masih mabuk? Apa kau mau kubuatkan teh sitrun? "

Chanyeol melihat kearah Sehun sambil berkaca-kaca, " satu-satunya yang kubutuhkan sekarang adalah kehadiran Soojin"

Sehun menatap Chanyeol yang sekarang benar-benar sudah hancur, " Hyung, aku tahu dimana dia sekarang. Ia pernah bilang padaku hanya ada satu tempat dimana ia bisa menetralkan pikirannya. Aku tahu itu saat kami bertemu di jembatan sungai Han"

" Dimana dia sekarang? Cepat beri tahu aku, aku harus menyusul dirinya dan meminta maaf padanya!"

" Lalu apa? Meminta maaf dan bilang bahwa kau menyesal hyung? Kau sudah berulang kali menyakitinya jadi biarkan ia menyendiri untuk beberapa saat ini " Ucap Sehun yang langsung menepuk pundak Chanyeol.

" Akankah dia kembali lagi kesini? " Ucap Chanyeol sambil merenungkan apa yang akan terjadi.

" Aku yakin ia pergi hanya untuk melupakan kesedihannya. Dan kesedihannya adalah dirimu " Cibir Sehun sambil melihat Chanyeol dengan sinis.

Chanyeol beranjak dari tempat tidurnya, dirinya masih setengah sadar namun ia sudah mampu berjalan. Ia berjalan menuju toilet untuk membasuh wajahnya.

Saat ia didepan cermin, Chanyeol memikirkan betapa buruknya dia mempermainkan seorang yeoja. Ia memukul tangannya ke cermin yang ada di hadapannya sampai cermin itu pecah dan melukai tangannya.

Kai yang baru saja masuk kedalam toilet itu terkejut melihat tangan Chanyeol yang luka. Ia berlari mengambil kotak obat untuk mengobati luka Chanyeol.

" Ini tidak cukup untuk menebus semua kesedihan Soojin " Ucap Chanyeol yang langsung memukul tembok toilet berulang kali sampai tangannya benar-benar berdarah dan luka sangat parah.

*Flashback end*

-tbc-

Seriously LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang