8. Siuman

410 62 4
                                    

Suara mesin detak jantung terdengar sampai ruang tunggu membuat suasana tampak khawatir akankah Soojin siuman dari pingsannya karena traumanya?

Chanyeol berdiri sambil memegang kepalanya dan berjalan kesana kemari karna khawatir akan keadaan Soojin.

" Apa yang sudah aku lakukan? "

Dokter keluar dari ruang rawat Soojin dan membuat suho, baekhyun, dan Chanyeol menghampirinya.

" Kondisi Soojin memang tidak terlalu buruk, hanya kalian harus membuatnya bahagia. Itu akan membantu ia melupakan traumanya ".

Chanyeol langsung masuk ke ruang rawat Soojin, dilihatnya Soojin sedang terbaring dan belum siuman. Ia menghampiri Soojin dan duduk disamping Soojin.

Ia mengambil tangan Soojin dan menggenggam tangannya. Tangan Soojin sangat dingin seperti es, dipegangnya sambil menghangatkan tangannya.

" Soojin, Mianhae. Aku tahu aku begitu bodoh, tolong maafkan aku "

Air mata Chanyeol jatuh ketangan Soojin, namun tetap saja Soojin belum sadarkan diri. Suho masuk kedalam dan menghampiri Chanyeol.

Mungkin benar kata banyak orang, bahwa keajaiban bisa terjadi untuk siapa saja dan benar saja, Soojin membuka matanya.

Chanyeol yang melihat itu tersenyum haru dan mengusap rambut Soojin, " Soojin-a, ini aku Chanyeol. Bisakah kau mendengarku?"

Soojin tidak menjawab namun iya memberikan gerakan bahwa dia bisa mendengar Chanyeol.

-----

Keesok harinya Chanyeok menjenguk Soojin untuk sekalian memastikan bahwa kondisi Soojin baik-baik saja.

Ia masuk kedalam ruangan itu dan didapatinya Soojin sedang mendengarkan lagu menggunakan headset.

" Kau tidak boleh mendengarkan lagu untuk beberapa saat ini, kondisimu masih belum membaik ", Chanyeol langsung menarik headset itu dan menjauhkannya dari Soojin. Soojin hanya bisa diam dan tidak mau berbicara dengan Chanyeol.

" Dengar Soojin, mianhae. Mian karena sudah membohongimu, aku tau aku bodoh tapi tolong maafkan aku. "

" Kau tahu Chanyeol, itu tak apa. Dengan begini aku bisa tau maksudmu yang sebenarnya dan memang reaksi tubuhku tidak sama dengan reaksi pada hatiku. Namun itu tidak apa-apa "

Chanyeol tersenyum mendengar perkataan Soojin yang bisa menghandle semua yang terjadi seperti melupakan begitu saja.

" Tapi--, aku tetap tidak bisa bersamamu, Aku merasa tercela. Terkadang aku egois, Jahat dan selalu saja berbohong. "

" Aku tidak ingin bersama prilakumu, melainkan dirimu ".

Soojin tidak bisa menahan air matanya, air mata itu jatuh dengan begitu banyak hingga ia tidak bisa menutupi rasa sedihnya.

" Aku merasa tidak nyaman bersamamu, jadi setelah aku mengambil beberapa langkah kedepan. Aku tidak bisa mundur dari langkah itu, meskipun ini akan menyakitimu namun ini yang terbaik untukmu ".

Chanyeol pergi dari ruangan itu dengan meninggalkan bucket bungan mawar biru untuk Soojin.

-----

Nayeon pergi ke supermarket untuk membelikan barang kesukaan soojin untuk menjenguknya.

Sesampainya Nayeon di rumah sakit, ia bertemu dengan Chanyeol yang menggunakan masker hitam sedang duduk ditangga rumah sakit.

" Chanyeol, sedang apa kau disini? Kenapa tidak menjenguk soojin? "

" Umm.. Nuguseyo? Bagaimana kau bisa mengenaliku walaupun aku memakai masker?"

" Aish.. aku lupa kau tidak mengenalku, Nayeon Imnida. Aku sahabatnya soojin ", Nayeon langsung tersenyum dengan memberikan Kimbab bungkusan yang ia beli di supermarket tadi.

" Jadi kau sahabatnya Soojin, hmm... Tolong bantu aku, pasti kau sudah mendengar bahwa aku berkencan dengan Soojin. Well, aku berkencan dengan dia karena hanya berpura-pura, tidak sebenarnya aku mencintai dia. Jadi tolong aku untuk menjauhkan dirinya dari diriku , Jebal ".

Nayeon hanya bisa menatap Chanyeol dan diam tak bersuara. Namun ia memberikan respon bahwa ia akan mencobanya.

-----

Mata soojin masih terlihat sembab karena habis menangis. Tangannya memegang handphone untuk mengirim pesan pada Chanyeol, untuk memberitahunya bahwa ia akan menuruti apa yang Chanyeol minta.

Nayeon masuk kedalam ruang rawat Soojin dengan membawa belanjaannya. Ia mengeluarkan Yogurt cair rasa Mix Berry kesukaan Soojin karena Soojin selalu suka yang berhubungan dengan Berry.

" Kapan kau sampai? Apa kau bertemu dengan Chanyeol? Dia dimana sekarang? Dia tidak apa-apa? "

" Yakk! Babo, kau masih sakit tapi mengkhawatirkan orang lain ".

" Kesehatanku tidak penting, melainkan kesehatan Chanyeol. Jadi selama aku berusaha melupakan dia, tolong kau selalu memenuhi apa yang aku suruh untuk Chanyeol tapi jangan beritahu dia jika itu dariku "

Nayeon tersenyum melihat apa yang dikatakan oleh Soojin, ia mengangguk setelah beberapa saat.

-tbc-

Seriously LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang