chapter 3

4K 420 17
                                    

Happy Reading!

------

Sehun's POV

Setelah memakirkan mobil di tempat parkir VIP di perusahaan milik ayah. Aku langsung keluar dari mobil dan pergi ke dalam gedung. Saat baru memasuki gedung terlihat beberapa staff sedang berbisik. Beberapa yang lainnya menyapa serta membungkuk padaku.

Dan sekarang aku bersama Tuan. Shin, manager ayahku yang memang telah lama dekat denganku.

"Tuan. Oh menunggumu diruangannya" ucapnya dengan wajah datar khas miliknya.

"Bisakah kau santai sedikit?" Tanya ku sedikit tertawa melihat wajah datarnya.

Dia sama sekali tidak tersenyum. Dan mungkin tidak akan pernah tersenyum? Selama ini aku belum pernah melihatnya tersenyum.

"Silahkan masuk" Tuan. Shin membukakan pintu dengan wajah datarnya itu.

Aku langsung masuk ke dalam ruangan dan disini terdapat beberapa orang yang mungkin beberapa teman bisnis ayah.

"Oh Sehun kemari sebentar" panggil ayah. Aku langsung pergi menemui ayah. Ayah memperkenalkan ku pada beberapa rekannya. Dan sedikit berbincang-bincang. Setelah berbincang bersama mereka, ayah menyuruhku ikut serta dalam rapat bisnis . Jadi aku hanya harus duduk dan mendengarkan beberapa orang yang akan berbicara nanti.

Sekitar 2 jam rapat berlangsung akhirnya selesai juga. Beberapa orang telah pergi dan sekarang tinggal tersisa 3orang rekan bisnis ayah, yang satunya adalah ayah Im Yoona. 
Sekitar 30 menit berlalu, tersisa aku dan ayah.

Ayah membuka pembicaraan dengan bertanya
"Apa kuliahmu lancar?"
"Ya begitu" jawabku
"Oh.. apa yang dapat kau simpulkan dari rapat yang tadi?" Tanya ayah
Aku sebenarnya tidak terlalu mengerti mengenai pembahasaan rapat tadi. Tapi aku menyimpulkan beberapa yang aku tau.

"Bagus. Ternyata kau telah tumbuh dengan baik" ucap ayah setelah mendengar beberapa penjelasanku.
"Ya.." jawabku dengan senyum di wajahku
"Jadi begini Oh Sehun.. sudah beberapa kali ayah menawarkan hal ini"
"Ya aku tau. Kau akan menyuruhku memilih antara kuliahku dan perusahaan ini kan?" Sela ku.
Sudah beberapa kali ayah menyuruhku. Dan jujur saja aku malas mengurus segala hal tentang perusahaan ini. Namun, semakin aku tumbuh aku juga berpikir benar yang dikatakan ayah. Jika sesuatu terjadi padanya tidak akan ada yang mengurus perusahaan. Kak Seira telah menikah, dan kini ia sedang mengurus perusahaannya bersama Kim Sejin suaminya. Sisalah aku sebagai anak laki-laki.
"Ya.. benar. Dan juga ada hal lain yang ingin aku tanyakan padamu." Jawab ayah
"Ya aku mau bergabung dalam perusahaan ini, namun aku akan tetap kuliah. Aku hanya akan menjadi wakil sampai aku selesai kuliah nanti" tawarku.

Aku tak ingin meninggalkan kuliahku. Dan juga ini terlalu cepat untuk langsung menjadi seorang CEO.

"Akhirnya kau mau Oh Sehun." Jawabnya dengan mata berbinar-binar serta senyum di wajahnya.
"Dan apa hal yang lain ingin kau tanyakan?" Tanyaku.
"Apa kau memiliki seorang pacar?" Tanya ayah.

Aku tau kemana arah pembicaraan ini. Selalu saja. Ia akan bertanya tentang pacar lalu menyambung-nyambungkan topik dan berakhir pada Irene anak rekan bisnisnya yang cukup terkenal. Tapi, sama sekali aku tidak tertarik padanya. Ayah pasti akan menyuruhku bertunangan dengan Irene jika aku tidak segera membawa pacarku bertemu dengan kedua orang tuaku.

"Jika tidak... maka Irene.."
"Tidak. Aku memiliki kekasih. Akan ku bawa dia pada kalian." Sela ku. Aku jadi malas bercerita. Aku langsung bangkit dari dudukku dan pergi.

.
.
.
.
.

Masih teringat dengan kata-katanya sendiri. Sehun kini terduduk di bangku taman kampusnya. Jika dulu ia hanya bermain dengan kata-katanya, sekarang ia harus benar-benar membawa seorang wanita kehadapan orangtuanya terlebih pada ayahnya. Ia kesal jika harus di paksa bertunangan dengan Irene.
Bagaimana Sehun mau pada Irene? Jika setiap hari ia melihat Irene bergonta-ganti pasangan. Apalagi saat Sehun berada di Club bersama beberapa temannya, ia dapat melihat Irene berganti pasangan setiap harinya. Melihat Irene mabuk-mabukan dan lainnya.  Se nakal-nakalnya Oh Sehun, dia tidak sampai bergonta-ganti pasangan layaknya seorang pshyco tidak seperti yang Irene 'jalang' lakukan.
Lalu siapa yang harus ia bawa kehadapan orang tuanya?

"Oh Sehun.. dari mana saja kau?" Tanya seorang wanita yang tiba-tiba menggandeng tangan Sehun.

"Oh noona?" Kaget Sehun melihat noona itu. Mata Sehun berbinar-binar dan wajahnya dihiasi senyum yang manis.

"Mm.. dari mana saja kau Sehun?" Tanya nya sekali lagi.

"Aku dari perusahaan ayah. Noona sendiri?" Tanya Sehun masih dengan senyum di wajahnya.

"Aku sejak tadi disini, menunggu mu." Jawab wanita itu dengan wajah yang sedikit cemberut.

Hani. Jung Hani. Ya.. dia adalah wanita yang dipanggil noona oleh Oh Sehun tadi. Jung Hani adalah senior di kampus mereka. Sebenarnya sejak lama Sehun menyukai noona ini, namun itu hanyalah cinta sepihak. Dimana hanya Sehun lah yang memiliki perasaan lebih, sedangkan bagi Hani, Sehun hanya merupakan dongsaeng tersayangnya.
.
.
.
.
.
.

Sejak dimarahi dosennya karena terlambat, mood Yoona menjadi sangat berantakan. Terlebih saat ini ia melihat sosok Oh Sehun yang sangat menyebalkan itu sedang bermanja-manjaan pada seorang yang tak ia kenal itu.

'Aish apa-apaan dia? Apa tidak ada tempat lain selain taman kampus?' Batin Yoona yang sedang melihat ke arah Sehun dengan wanitanya itu.

Kini mata mereka saling menatap. Tatapan mata Sehun terlihat sangat merendahkan Yoona, sedangkan Yoona menatap Sehun tajam.

Kriinngggg ... kriinggg..
Nada dering ponsel Yoona.
Tertera 'Ayah' di layar ponselnya.

"Yoong.. Ibu dilarikan ke rumah sakit. Ce-cepat kembali yoong." Suara bergetar dari seberang sana.

Yoona yang mengangkat telepon dari ayahnya itu masih menatap Sehun. Tatapan tajamnya berangsur-angsur melemah. Tiba-tiba air matanya terjatuh. Cepat-cepat ia pergi dari tempat itu dan segera pulang.
.
.
.
.
.

'Kenapa dia? Apa dia menangis?'
'Terima saja kekalahan mu Im Yoona' batin  Sehun yang tidak mengetahui apa-apa.
Ia kembali bermanja pada noona-nya.
Noona yang sangat ia cintai itu. Sudah beberapa kali ia menyatakan cintanya pada Jung Hani, namun nihil. Jawaban yang diberikan Jung Hani tetaplah sama. Yaitu 'dongsaeng tersayang'.

Kriinggg.. kriinggg..
Dering ponsel Hani.
Tertera nama Park Seung Il di layar ponsel milik Hani. Sehun yang sempat melihat nama itu hanya tersenyum miris. Dia tau orang yang sedang menelepon Hani adalah orang yang paling Hani cintai. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya 'Park Seung Il'. Dulu Hani sempat mengatakan pada Sehun bahwa ia dan Seung Il akan segera bertunangan dan itu lebih membuat hatinya merasa teriris. Namun, Sehun tetap mencintai Jung Hani meski Hani sendiri mencintai orang lain.

Setelah sekitar 15 menit Hani berbicara dengan Seung Il melalui telepon, ia berpamitan pada Sehun dengan wajah yang sangat gembira. Sehun mengiyakan dengan senyum tipis di wajahnya. Seandainya noona ini tau hatinya sedang teriris-iris melihat noona-nya bahagia dengan orang lain.

Setelah Hani pergi, Sehun tinggal sendiri di taman. Terlihat beberapa juniornya sedang berbisik-bisik dan menatap ke arah Sehun. Sebenarnya ia merasa tidak nyaman, namun apa boleh buat?. Ia merupakan lelaki tampan dan terkenal di kampus ini. Siapa yang tak kenal Oh Sehun?.

.
.
Merasa bosan sendiri di taman, Sehun memutuskan untuk segera pulang. Ia telah memikirkan apa yang akan ia lakukan sesampainya dirumah. Pertama ia akan melempari kaca milik Im Yoona dengan kerikil, lalu mengganggunya dan segala hal yang akan membuat wanita itu merasa terganggu dan marah.
.
.
.
.
Sesampainya dirumah Sehun memakirkan mobilnya di depan rumah miliknya dan segera mengambil kerikil. Ia tak lupa dengan rencananya tadi. Saat hendak melempar kerikil ditangannya itu ia melihat seorang wanita sedang terisak dan menutupi kepalanya dengan tangan.

"Yoong.. apa itu kau?" Sehun mendekat dan memastikan apakah itu Yoona atau bukan.

"Yoong..?" Tanyanya sekali lagi. Kini suara tangisan wanita itu semakin kuat. Tiba-tiba wanita itu berdiri dan langsung memeluk erat Sehun.

"Yoong.. ada apa?" Tanya Sehun bingung melihat Yoona sedang terisak dalam pelukannya. Jujur saja, ia sangat jarang melihat Yoona menangis. Yang ada hanya wajah marah yang selalu menghiasi wajahnya saat bertemu dengan Sehun.

"Yoong.. jawab ada apa?" Tanya nya sekali lagi.
"Eomma..." Yoona terisak lebih lagi.
Belum sempat Yoona menjelaskan lebih, Sehun langsung memeluk erat Yoona. Dia tidak tau pasti apa yang terjadi. Namun jika sudah menyangkut tentang ibu , Yoona pasti membutuhkan pelukan. Apalagi sekarang Yoona tengah menangis.
.
.
.
.
.

Yooo guys ada Jung Hana dan Seung Il!!
Eh Irene juga hua wkwkwk
Dan....Yoona :( kenapa ibunya Yoona?:(
Simak terus Guys!!!!
Jangan lupa Vote & comment guys❤

SARANGHAE, Mr. OH!  [YOONHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang