chapter 14

3K 312 20
                                    

Happy Reading!

--

Matahari mulai masuk ke sela-sela kamar, dan membangunkan Yoona.
Matanya sudah silau dengan matahari, namun seakan sudah nyaman pada tempatnya Yoona tetap memeluk erat gulingnya. Mungkin karena kelelahan ia menjadi malas untuk bangun. Bukan hanya Yoona, kini Sehun juga mulai sadar dari tidurnya.

Saat ingin menggerakkan badan, Sehun merasakan badannya seperti ditahan oleh ranjangnya itu. Saat ia menoleh ke samping.. "Yoong.. lepaskan dulu." Kata Sehun dengan suara yang berat khas baru bangun tidur. Yoona segera membuka mata, dan betapa terkejutnya ia melihat dada Sehun tepat di depan matanya. Ternyata guling empuk yang tadi adalah badan Sehun. Cepat-cepat Yoona mendorong tubuh Sehun. "Aapa yang kau lakukan?" Tanya Yoona sedikit gugup. "Tidak ada." Jawab Sehun singkat. Ia masih mengantuk untuk berdebat. "Lalu?" Tanya Yoona lagi, ia was-was kalau saja ada yang dilakukan Sehun semalam.

"Lalu? Maksudmu? Kau yang memelukku." Jawab Sehun membalikkan badan.
"Aish tidak mungkin!" Kata Yoona tak percaya. "Diamlah ini masih pagi! Dan lihat kau yang masuk wilayahku." Jawab Sehun kesal paginya jadi berantakan.

Saat Yoona mendengar perkataan Sehun itu, ia langsung menengok ke kanan dan kiri. Dan memang benar ia masuk wilayah Sehun, maksudnya ia berada di bagian ranjang milik Sehun dan telah melewati batas yang di buat semalam.

"Aish." Gumam Yoona, ia akui hal itu karena memang jika saat tidur Yoona sering bergerak kesana kemari layaknya pesepak bola. Ia turun dari ranjang dan bergerak menuju kamar mandi, "Aahh.." keluh Yoona pelan. Kakinya masih sakit, walaupun telah dipijat Sehun kakinya tetap terasa sakit.

"Pelan-pelan saja." Kata Sehun pelan yang masih pada tempatnya, mungkin ia akan tertidur lagi.

.
.
.

Ruang makan terlihat ramai, ada Keluarga Oh disana.
"Sejin-ah tolong bangunkan Sehun dan Yoona di atas.." suruh Seira pada suaminya itu. Baru melangkah mendekati tangga, Yoona terlihat keluar dari kamar. "Oh? Oppa!" Sapa Yoona pada Sejin.
"Kau sudah bangun rupanya. Dimana Sehun? Suruh ia turun Yoong.." Kata Sejin pada pengantin baru itu. Yoona yang tadinya ingin turun, berbalik lagi menuju kamar. Sebenarnya ia tak mau memanggil Sehun tapi, tidak mungkin kan dia menolak permintaan Sejin?

"Dimana dia?" Tanya Seira pada Sejin yang sudah kembali duduk pada tempatnya. "Tadi Yoona memanggilnya. Keduanya sudah bangun." Jawab Sejin. "Oohh begitu ya.." jawab Seira senyum-senyum seperti memikirkan sesuatu. "Kenapa?" Tanya Sejin bingung melihat Seira istrinya itu. "Jadi begini.."

Flashback on

Ya semalam, Seira saat ingin mengambil ponselnya di kamar tamu dekat kamar Sehun, ia melihat pintu kamar Sehun sedikit terbuka. Ia berniat untuk menutupnya, namun saat mendekati pintu kamar Sehun, terlihat sepasang pengantin itu sedang berpelukan di atas ranjang. Seira jadi tertawa malu-malu saat melihat hal itu.
(Kejadian pelukan itu saat Yoona yang tidak sengaja berpelukan dengan Sehun karena kecoa.)
Lalu, saat telah menutup pintu Seira kembali menuju tujuannya,yaitu kamar tamu. Entah dimana ponsel itu, Seira terputar-putar mencarinya. Sampai dikolong ranjang pun ia cari, dan anehnya kenapa ponsel itu ditemukan dalam kamar mandi. Setelah hampir 1 jam mencari ponselnya ia keluar menuju kamarnya dibawah. Sebenarnya, ia juga sempat tertidur karena acara kemarin yang tak henti-hentinya. Saat ia mendekat pada kamar Sehun, ia mendengar teriakan-teriakan kecil dan lagi-lagi itu membuat Seira tertawa malu-malu. "Aih adikku sudah besar ternyata." Gumam Seira saat itu.
(Kejadian ini saat Sehun memijat kaki Yoona.) Setelah itu ia langsung menuju kamarnya dibawah, ia lupa kalau Sejin suaminya menunggu dikamar.

Flashback off

"Begitulah.." Sambung Seira setelah menjelaskan apa yang terjadi tadi malam pada Sejin,Ibunya juga Ayahnya diruang makan. Ayah Yoona tidak hadir karena sudah harus pergi lagi ke jepang, kalian tau kan kalau Ayah Yoona sengaja pulang cepat demi pernikahan Yoona dan Sehun?

"Sedang bicara apa kalian?" Tanya Sehun tiba-tiba sudah ada di samping Sejin.
"Oh sudah bangun?" Tanya Seira. "Sayangku.. sudah bangun ternyata." Sambung Seira yang melihat Yoona berada tak jauh dibelakang Sehun. Yoona tersenyum manis pada Seira, kakak iparnya itu. "Eoh? Kau kenapa Yoong-ah?" Seira bertanya pada Yoona yang terlihat berjalan pincang.
"Ahh.. Sehun kenapa kau main kasar pada Yoona?" Goda Sejin pada Sehun. Yoona yang mendengar itu mengerutkan dahi, dan tiba-tiba "Aish Yoong-ah apa kau tak apa?" Tanya Sehun pada Yoona yang sedang bingung.

Tak lama, Yoona mulai mengerti dan membulatkan mata.
'Memangnya apa yang kami lakukan?' Batin Yoona. Sehun memeluk pinggang Yoona dan orang-orang di hadapan mereka tersenyum bahagia melihat pengantin baru itu.

Yoona bukannya ingin dipeluk Sehun seperti ini, tapi apa yang harus ia lakukan didepan mereka semua kalau sekarang ia telah resmi menjadi istri Sehun?
.
.
.
.
.
Mereka mulai memakan segala makanan yang ada di meja, sesekali mereka tertawa tak terkecuali Sehun dan Yoona. Mereka seperti aktor, akting mereka sebagai sepasang suami istri terlihat sangat nyata.

Kriingg..
Dering telepon rumah milik Keluarga Oh. Sejin yang mengangkat telepon itu nampak senyum-senyum. Beberapa menit kemudia ia kembali ke tempat duduknya.

"Aboji, tadi manager Sung menelepon." Kata Sejin, Tuan. Sung adalah manager dari ayah Yoona. "Ada apa?" Tanya Ayah Sehun santai. "Rumahnya sudah bisa ditinggali." Kata Sejin sambil menatap kearah Sehun dan Yoona dengan senyum juga kening yang naik turun.

"Rumah? " tanya Sehun penasaran. "Ya.. ayah mertua mu menghadiahi rumah untuk pernikahan kalian." Jawab Ayahnya dengan senyum di wajah. "Mwo?!" Kaget Yoona. Ia tidak menyangka ayahnya akan menghadiahi rumah, dan sebenarnya ia tidak mengharapkan hadiah dari orang-orang. Lalu, rumah? Tidak bisa! Ia tidak mungkin tinggal berdua dengan Sehun dalam satu rumah kan?

"Eohh kau nampak senang ternyata. Besok mungkin kalian akan tinggal disana, bersabarlah." Sambung Ibu Sehun tersenyum bahagia melihat Yoona yang terkejut.

'Apa dia tidak bisa melihat ekspresi ku? Dari mananya aku senang?!' Batin Yoona, kesal. Mana mungkin ia akan senang tinggal bersama Sehun?

"Tentu saja ia senang. Benarkan?" Kata Sehun yang duduk di samping Yoona. Mendengar Sehun yang terus menggodanya, Yoona menginjak kaki Sehun. Merasa sakit dengan injakkan Yoona, Sehun hanya bisa diam. Mana mungkin ia berteriak? Nanti ia di kira gila tiba-tiba teriak sendiri.

'Tunggu kau Yoona.' Gumam Sehun. Yoona yang mungkin merasa 'nyaman' menginjak kaki Sehun, kini tersenyum bahagia karena berhasil membuat Sehun kesal.  Dan tiba-tiba "Eoh? Kalian sangat manis!" Kata Seira sambil menepuk-nepuk paha Sejin yang duduk disampingnya.

Yoona hanya bisa membelalakkan mata. Tadi, saat Yoona tersenyum Sehun tiba-tiba mencium pipinya. "Kau senang menggoda ku ya?" Dan juga kata-kata itu yang Sehun bisikkan ke telinga Yoona.

Kupu-kupu dalam perutnya menari-nari. Detak jantungnya berhamburan, wajahnya mulai memerah karena tersipu malu dan suhu tubuhnya meningkat. Entah kenapa setiap bibir Sehun menyentuh tubuhnya, Yoona selalu merasakan hal semacam itu.

'Aku ini kenapa?' Batin Yoona.
.
.
.
.
.
Yooo guys whatsup!! /sok iye/ditampol/

KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA KULIT MANGGIS KINI.. eh salah

-ralat-

KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA SEHUN YOONA KINI AKAN SERUMAH~~  /sambilnyanyi/ditampollagi/

Janlupssss buat vote dan comment yah sayang2😘❤❤❤
Saranghaeeee!! Nomu nomu saranghaeee😘😘❤ /tampollagi/mukabonyok/

LAGI PENGEN  UPDATE MIDNIGHT H3H3

Yoona : Mba capslock ga nyante
GUE     : YE BODO AMAT SI MBAK
Sehun : Udah Yoong biarin aja
GUE     : GITU DONG ABANG SAYANG
Sehun : Dih jijik
Yoona : Sok iye banget si lu mba!!!!

/diem/

SARANGHAE, Mr. OH!  [YOONHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang