chapter 5

3.5K 383 14
                                    

Happy Reading!

--

2minggu kemudian..

Sehun's POV

"Sehun tolong antarkan ini pada Yoona" ucap ibu sambil menyodorkan sebuah mangkuk berisi sup.

Aku langsung mengambil sup tersebut dan pergi menuju rumah milik Yoona.

"Yoong.. yoong!"
"Yoong buka pintunya!!" Aku berteriak sambil mengetuk-ngetuk pintu rumahnya.

Beberapa menit kemudian pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan kemeja putih kebesaran serta hotpants hitam dengan rambut acak-acakan.

"Whoa.. kau sangat seksi Im Yoona" Goda Sehun melihat penampilan Yoona sore ini.
"Aish!" Keluh Yoona sambil memukul kepalaku.

Aku hanya tertawa kecil dan langsung menyodorkan sup yang diberikan eomma padanya. "Ini.. eomma menyuruhku untuk memberikan ini padamu".

"Mm" jawabnya singkat lalu mengambil sup dari tanganku.

Setelah itu.. hening.
Kami sudah jarang berkelahi lagi. Setelah kepergian ibunya, Yoona menjadi sedikit pendiam. Dan itu membuatku merasa tidak nyaman. Mungkin karena aku terbiasa berkelahi dengannya?

"Apa lagi?" Tanya Yoona menatap ku heran yang masih berdiri di depan pintu rumahnya.
"Oh tidak. Mm Yoong kau mau temani aku makan diluar?" Tanya ku. Jika Yoona mengiyakan permintaanku berarti Yoona benar-benar berubah.

"Mm.. aku akan mengganti pakaian ku dulu." Ia menganggukkan kepala lalu pergi  meninggalkan aku sendiri di depan pintu. Dengan wajah kebingungan. Apa yang salah dengannya? Biasanya ia akan menolak bahkan jika aku berlutut memaksanya pergi ia akan menendangku dan menyuruhku pergi bersama Seokjin tetanggaku yang lain.

"Ayo pergi." Tidak butuh beberapa menit Yoona sudah siap dengan celana panjang serta kemeja putih yang tadi ia kenakan. Dan juga rambutnya yang ia biarkan terurai.

"Apa kau mau pergi dengan pakaian yang seperti itu?" Ia bertanya sambil menunjuk diriku yang kini hanya memakai kaos putih polos serta celana pendek berwarna hijau.

"Ah.. tidak aku akan pergi mengganti bajuku" jawabku masih bingung dengan sikap Yoona hari ini.
"Kau tunggu sebentar disini" sambungku dan langsung berlari ke arah rumahku.
.
.
.
.
.
Kami terlihat seperti couple sekarang. Aku memakai kaos putih yang tadi aku kenakan dan celana jeans hitam yang robek di bagian lutut, sedangkan Yoona memakai kemeja putihnya dan celana jeans hitam.

Kami memutuskan untuk pergi menaiki bus. Selama perjalanan kami hanya diam dan itu membuatku merasa tidak nyaman.

"Yoong.." aku mencoba memecahkan keheningan.
"Apa?" Jawabnya singkat dengan pandangan lurus kedepan.
Aku kembali terdiam. Jujur saja aku tidak tau harus membicarakan apa.
"Yoong.." aku memanggilnya lagi.
"Kenapa?" Jawabnya singkat dengan pandangan masih lurus kedepan.
Aku benar-benar bingung harus membicarakan apa kali ini.
"Yoong.." panggilku dengan suara pelan.
Tiba-tiba Yoona menghentikan langkahnya. Dan..

Plakkk
Yoona memukul kepalaku dengan dompet yang sedang ia pegang.
"Aish! Kau ini kenapa?!" Keluhku sambil memegang kepalaku yang sakit.
"Kau yang kenapa?! Hah?! Kenapa kau terus-terusan memanggil namaku Oh Sehun?!!!!" Dia berteriak. Wajahnya sedikit merah.
'Apa dia benar-benar marah?' Batinku.
"Aish! Tau begini aku tidak ikut dengan mu!" Sambungnya.
Aku mendekat padanya dan mencoba membujuknya agar tenang seperti semula. Namun, sepertinya aku tak tahan jika tidak berkelahi dengannya. Jadi.. tangan ku tiba-tiba menarik rambutnya.

SARANGHAE, Mr. OH!  [YOONHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang