chapter 18

3.6K 321 24
                                    

Happy Reading!

--

"Yak bangun!"
"Bangun! Kau bilang akan pergi ke perusahaan?"
"Ayah mu menelepon!"
Hanya saat ku bilang ayahnya menelepon, baru ia ingin bangun. Dasar Oh Sehun!
"Dimana? Mana ponselku?" Tanya-nya panik, aku tau bagaimana tidak enaknya bangun karena kaget. Tapi salahnya, dia tidak mau bangun dari tadi. "Tidak ada. Cepatlah kau bilang harus pergi ke perusahan." Jawab ku santai sambil berlalu menuju meja rias. "Aish kau ini!" Dia terdengar kesal.

"Aku akan pergi sekarang!" Teriakku pada Sehun. "Tunggu! Kau melupakan sesuatu!" Balas Sehun dari dalam kamar.

Apa yang ku tinggalkan? Map ku sudah. Tas,ponsel segalanya sudah. Aku mengintip kedalam kamar "Morning kiss dariku!" Dan ternyata dia menciumku. Aku menggerutu, bagaimana bisa ia menggodaku saat aku sudah terburu-buru? Dan sebenarnya aku mulai terbiasa dengan 'hal' itu.
***
Aku cepat lari ke arah bus yang baru saja berhenti.
"Hei! Hei! Tunggu sebentar!!!" Aku tergesa-gesa dan langsung menggapai tangan yang terulur di pintu bus itu. Aku tidak peduli siapa itu, aku hanya harus sampai ke kampus tepat waktu jika tidak, tuan. Bong yang sangat terhormat akan membentak-bentak ku lagi, dan tidak akan mengikut sertakan aku dalam ujiannya hari ini.

"Kenapa tergesa-gesa sekali?" Tanya seseorang di samping. "Aku ada ujian hari ini." Jawab ku dan menoleh ke arahnya, Shin Taekwang. "Lalu kenapa kau dari arah sana?" Tanya-nya lagi. "Oh.. itu.. aku tadi bertemu dulu dengan temanku." Aku menjawab ragu-ragu, aku juga tidak pernah bilang padanya bahwa aku tinggal serumah dengan Sehun, lebih tepatnya menikah dengan Sehun.

"Oh begitu, setelah ujianmu selesai kita bertemu di taman ya?" "Baiklah.." aku menjawab dan cepat turun dari bus dan berlari ke kampus.
.
.
.
.

Pakaian rapih, dasi di leher, dan sepatu hitam mengkilat yang baru saja di semir. Sehun siap pergi ke perusahaan, bukan kali pertama ia pergi ke perusahaan sebagai Wakil tapi sudah beberapa kali. Hari ini, ia ada rapat penting di perusahaannya. Dengar-dengar perusahaannya itu mengalami sedikit masalah sehingga mengalami kerugian sekitar 20%, hal itu juga membuat Ayah Sehun sempat marah-marah di telepon semalam dan itu sangat menganggu Sehun.

***
"Tuan. Oh, bagaimana kalau kita mengalami kerugian lebih besar dari yang lalu?" "Bagaimana kalau tiba-tiba perusahaan lain membatalkan kerja sama?" "Bagaimana kalau kita segera bangkrut?" "Apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?"  Bagaimana, apa, kenapa, blablabla. Semua ocehan itu membuat telinga Sehun panas. Ayahnya sedang drop di rumah sehingga tidak datang ke perusahaan, dan di wakilkan oleh anaknya, Sehun.

Sehun kesana kemari dalam perusahaan memikirkan apa yang harus ia lakukan kalau sudah seperti ini? Ia juga tampak sibuk membuka berkas-berkas di atas mejanya, dan sekarang ia nampak seperti orang kantoran, padahal dirinya masih anak kuliah.

Soal kuliah.. setelah dari kantor ia harus segera ke kampus dan ikut ujian, dan juga Hani ingin bertemu dengannya di kampus.

.
.
.
.
.
"Yak yak! Im Yoona , kenapa kau lama sekali?" Tanya Sohye dan langsung menarik Yoona ke dalam kelas.

"Kau tau tadi aku masih membangunkan Sehun. Dia seperti anak sapi! Malas sekali untuk bangun!" Jawab Yoona yang sudah duduk di kursinya.

"Baiklah ujian akan segera dimulai." Kata tuan.Bong yang berdiri di depan ruangan.

Dan sekitar 45menit ujian dilaksanakan, akhirnya selesai juga.

"Ayo cepat! Seokjin menunggu sendiri."
"Yaya sebentar!"
"Yoong-ah cepat!!"
"Aish kau ini!"

Sohye dan Yoona berlari seperti orang gila ke atap gedung. Tadi, saat ujian Seokjin mengirimi beberapa pesan, katanya ia sedang sendirian di atap seperti orang gila.

SARANGHAE, Mr. OH!  [YOONHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang