Happy Reading!
--
Sejak malam itu aku selalu memikirkan kata-kata Oh Sehun. Entah senang atau marah aku juga bingung.
Pacarnya? Kekasihnya? Saling mencintai? Hah kau lucu sekali Oh Sehun.Setelah malam itu aku tidak bertemu dengannya lagi. Sesekali aku melihat dia bersama wanita yang dipanggil noona itu di kampus. Entah hubungan apa yang mereka jalin, mereka terlihat sangat dekat.
'Ah masa bodoh' Batinku.
Aku beranjak dari meja rias dan mengambil tas lalu turun ke bawah."Yoong.. mau aku antarkan?" Tawar Appa.
"Tidak usah aku akan pergi dengan Sohye"
Appa mengangguk dan kembali membaca koran ditangannya. Aku menacari sepatu biruku sambil menari-nari kecil. Aku mendengar lagu kesukaanku pagi ini.Entahlah aku merasa 'hidup' hari ini.
Tingg..
Suara bel pintu berbunyi.
Saat ku buka, nampak seorang perempuan dengan celana berwarna jeans serta kemeja hitam kebesaran. Dan rambut yang di kuncir satu. Sohye. Park Sohye. Dia adalah teman dekatku. Teman satu-satunya yang aku miliki."Ayo!" Aku langsung menarik tangannya lalu pergi. Di jalan menuju halte kami sedikit berbincang-bincang. Dia juga bercerita tentang salah satu junior yang sangat menggilai Yunho.
Memang seantero kampus sedang heboh dengan gosip bahwa Sohye dan Yunho berpacaran. Tapi entahlah aku juga tidak ingin masuk dalam urusan mereka.Sohye memang orang yang sangat baik. Dan juga parasnya yang ayu dan cantik. Gigi kelincinya menambah kesan imut di wajahnya. Dia adalah temanku yang selalu berada disisiku saat aku senang maupun susah. Saat kepergian Ibu , dia selalu menemaniku dirumah. Dia bahkan menginap dirumah dan membiarkan kuliahnya. Dia juga selalu melindungi ku saat dulu bahkan hingga sekarang. Ya.. dulu saat aku di serang beberapa mahasiswi di kampus. Lebih tepatnya saat aku di serang beberapa fans milik mantanku.
.
.
.
Tak terasa bus telah sampai. Kami turun dan berbincang seakan hal yang kami bahas tak akan ada habisnya. Kami berjalan di koridor sambil tertawa. Beberapa kali aku menyenggol tangannya. Segala hal konyol yang kami bahas terhenti saat mataku tertuju pada wajah Oh Sehun di depanku. Aku pura-pura tak melihatnya dan tetap berjalan. Namun, tanganku di tahan olehnya."Kau pergi saja" Suruhnya pada Seokjin.
Dia juga mengisyaratkan pada Sohye untuk meninggalkan kami."Aish lepaskan!" Perintah ku
"Im Yoona." Ucapnya.
Aku menghela napas kasar. "Kenapa?"
"Lupakan kejadian didepan pameran itu" jawabnya datar.
Entah kenapa tiba-tiba mood ku turun saat mendengar hal itu.
"Y-ya memangnya untuk apa aku mengingat itu?!" Kata ku.
"Baguslah" ia melepaskan tanganku dan langsung pergi.'Aih brengsek!' Gumamku. Aku menoleh ke belakang dan melihat Oh Sehun sedang berjalan santai.
.
.
.
Sehun's POVAku berjalan santai menuju cafetaria kampus. Aku memesan bubble tea dan langsung pergi mencari tempat kosong. Cafetaria cukup ramai hari ini.
Sekarang aku duduk di halaman cafetaria. Entah kenapa hari ini kampus terasa sangat penuh. Saat mataku tertuju pada Irene yang sedang bergandengan dengan seorang laki-laki aku langsung teringat janjiku pada appa. Janjiku yang akan segera membawa kekasihku padanya.Tapi bagaimana bisa? Orang yang kucintai saja tidak mencintaiku. Lalu siapa yang harus aku bawa? Aku benar-benar tak sudi bila harus bertunangan dengan Irene.
'Apa aku harus menyewa seorang wanita?' Batinku.
'Ah apa aku harus meminta tolong pada hoobae ku itu?' Batinku lagi. Sekarang aku menatap Park Soo Ra yang berada tidak jauh dari tempat dudukku.Dia lumayan cantik. Tinggi, serta putih. Dia juga bisa masuk dalam daftar tipeku. Dan sebenarnya dulu juga dia sempat menyatakan cintanya padaku. Namun aku menolaknya.
Tapi apa aku harus mencoba untuk meminta bantuannya?
.
.
.
.
.
Yoona's POVSedari tadi aku hanya menatap dua orang di depanku ini. Sohye dan Yunho. Mereka sedang asik dengan dunia mereka sampai mereka mengabaikanku.
"Ehem" aku mencoba membuat kode.
Tapi tidak. Mereka tidak menengokku. Sampai aku berkata
"Jadi gosip itu benar?" Tanyaku sambil meminum segelas air.
"Yak!" Teriak Sohye yang langsung menarik gelas berisi air itu. Aku sempat batuk karena kaget.
"Ada apa?" Tanyaku.
"Yoona kau jangan bertanya hal yang seperti itu!" Kata Yunho.
"Memangnya kenapa? Kalian terlihat sedang pacaran sampai aku diabaikan." Kataku sembari memutar bola mataku.
"Aishhh." Sohye mendekat. "Sebenarnya aku tak ingin ada yang tau. Tapi.. memang benar kami sudah berpacaran jadi diam lah." Sambungnya.
Aku hanya mengangguk.
"Jadi kami pacaran. Dan kau harus menyembunyikan hal ini." Kata Yunho pelan.
Aku mengangguk dan "JADI KALIAN TELAH BERPACARAN?!" Aku berteriak. Aku baru selesai mencerna segala kalimat yang mereka katakan.
"Yakkk!" Sohye berdiri dan menutup mulutku. Beberapa tatapan tajam para mahasiswa ditujukan pada kami.
"Hei bagaimana bisa kau berteriak di perpustakaan?" Bisik Yunho.
"Aish.. kalian ini. Yasudah aku pulang saja " aku mengambil tas dan segera berdiri. "Semoga kencan kalian menyenangkan" sambungku berbisik pada mereka.
.
.
.
Ternyata mereka telah berpacaran. Aish Sohye kau benar-benar-. Kata-kataku terhenti saat melihat seorang wanita yang selalu dipanggil noona oleh Oh Sehun itu sedang duduk bermesraan dengan Seung Il sunbae. 'Apa dia wanita yang semacam itu?' Pikirku. Aku cepat-cepat menggelengkan kepala. Untuk apa aku mengurusi urusannya?.Aku melanjutkan langkah ku menuju gerbang saat aku membalikkan badan aku melihat Seokjin yang juga sedang berjalan ke arah gerbang. "Oppa!!" Aku berteriak dan melambaikan tangan.
Aku sering menggoda Seokjin dengan sebutan Oppa. Saat aku memanggilnya oppa telinganya akan memerah menandakan dia tidak suka. Dulu aku sering memanggilnya Ahjussi karena candaan tua miliknya. Namun ketika aku memanggilnya Ahjussi seluruh wajahnya akan memerah seperti siap meledak. Jadi, kuputuskan untuk memanggil oppa saja. Paling tidak telinganya akan memerah.Dia berlari ke arahku dengan telinga merahnya. "Kau! Sudah kukatakan jangan panggil aku begitu!" Kata Seokjin.
"Memangnya kenapa? Aku menyukainya" jawabku masih menggodanya. Dia hanya diam. Telinganya semakin merah. "Oppa kaja!" Aku menarik tangannya untuk pergi keluar. Kami pulang bersama. Rumah kami juga berdekatan.
Rumahku berada di depan rumah milik Oh Sehun dan rumah Seokjin berada dibelakang rumah Oh Sehun. Dulu saat SMA aku dan Sehun sering melompati dinding karena malas mengitari kompleks untuk ke rumah Seokjin.
.
.
.
Akhirnya sampai dirumah. Aku dan Seokjin berpisah di halte. Katanya ia harus pergi ke supermarket di dekat halte.Saat aku masuk ke rumah appa terlihat sedang berbicara di telepon. Tidak ingin mengganggu aku langsung naik ke atas menuju kamarku. Aku membaringkan badan. Wajahku tenggelam dalam bantal. Mataku perlahan-lahan mulai tertutup. Aku harap mimpiku indah.
Belum sempat bermimpi, appa masuk ke kamar.
"Yoong apa kau tidur..?" Tanya appa.
Aku mencoba bangun dengan rasa kantuk. Mataku terasa berat. "Belum.." jawabku dengan suara pelan.
"Appa harus pergi besok" kata appa.
"Kemana?" Tanyaku.
"Ke jepang. Kali ini selama 1 bulan." Jawab appa. Sebenarnya aku sudah terbiasa jika appa dan eommaku dulu pergi keluar negeri karena dipindah tugaskan. Bahkan pernah saat aku SMA ditingkat kedua mereka meninggalkan aku selama setahun. Jadi aku tidak terlalu kaget.
"Mm..baiklah aku akan mengantar appa ke bandara besok" jawabku. Kantukku semakin bertambah.
"Baik. Dan juga sebentar appa mengajak keluarga OH makan malam bersama."
Hal ini lebih menganggetkan dibanding dengan kabar kepindahan appa.
"Untuk apa?" Tanyaku.
"Ada yang ingin appa bicarakan dengan mereka." Jawab appa terlihat sedang berpikir.
.
.
.
.
.
.
.
Hay guyssss!
Siapa sih Park Soo Ra itu? Hayooo jangan-jangan Sehun bakal bawa Soo Ra kehadapan ayahnya?? Ooomoooo.
Guys jangan lupa buat vomment yah ❤
.
.
.
.
Gomawo❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SARANGHAE, Mr. OH! [YOONHUN]
FanfictionRank tertinggi #184 in random Rank tertinggi #182 -Yoona > 1000 cerita Pada akhirnya aku akan tetap bersama mu. Akan menyimpan mu di dalam hati ku terdalam -Im Yoona to Oh Sehun. Dan kau, ayo kita lupakan kenangan buruk sejak 10 tahun yang lalu hing...