-Mondok-

7.2K 154 1
                                    

Cp'Sab 11 Januari 2020'
____________________

~Syaqillah Humairah~

Pondok pesantren
Tempat paling sejuk
Jikalau kalian menikmatinya
-

''Asalamualaikum.'' Salam Syaqillah saat memasuki salah satu kamar asrama putri.

''Waalaikumsalam warohmatullah.'' ucap salah satu senior di kamar itu.

''Khasanah, Nisa, Nadhiroh. Kenalin ini namanya Syaqillah Humairah. Dia baru pertama kali masuk pondok jadi tolong kalian sebagai senior bimbing dia.''

''Iya Ustazah kami akan bantu bimbing, insya Allah.'' Kata salah satu senior dengan tersenyum.

"Sudah peraturan pondok ini kalau ada santri baru yang masuk akan di tempatkan pada kamar utama asrama, tempat senior yang mengabdi." Jelas Ustadzah padaku.

''Kamu tinggal dimana?'' Tanya senior berjilbab hijau itu.

''Saya tinggal di jalan matoa mba'' jawabku sopan.

''kompleks pondok yang bagian kota itu?'' Tanyanya lagi memastikan.

''Iya mba.'' Jawabku sambil tersenyum.

''Nadiroh. Udah kamu jangan kayak orang lagi introgasi gitu sih. Seharusnya nih kamu suruh dia istirahat, malah kamu ajak ngobrol. Entar dia risih gimana?''

''Ihh aku nggak lagi introgasi kali Khasanah. Lagian Syaqillah aja nggk protes malah kamu yang protes. Iyakan Syaqillah?'' Kata Nadiroh meminta pembelaan.

''Iya mba.'' Jawab Syaqillah.

''Udah, Kalian ini kayak anak kecil aja bertengkar terus.'' Ujar senior yang pertama menyapa tadi. ''Syaqillah nanti kamu tidur disini yah. Maaf kita di pondok ini tidurnya melantai. Kamu boleh atur pakaian dan barang-barang di lemari kosong disana.'' Tambahnya sambil menunjuk 2 petak bagian rak lemari yang masih kosong.

''Nanti kalau kamu bingung atau ada yang ingin kamu ketahui jangan sungkan untuk bertanya yah.'' Mba Khasanah menimpali.

''Owh iya ini Nisa, kalau aku Nadhiro, si nenek satu itu namanya Khasana, salam kenal dan welcome. Anggap kita ini saudara kamu. Karna pondok, rumah sekaligu keluarga kedua kamu.'' ujar mba Nadiroh.

''Iya makasih mba. Mohon bimbingan, dan tegur kalau saya ada salah.'' Jawabku.

****

Syaqillah pov

Selesai barang beres tertata dirak lemari, aku membaringkan badan lalu mulai terlelap dalam mimpi.

2 Jam kemudian..

Allahu Akbar.. Allahu Akbar..

Suara adzan membangunkan tidurku yang ternyata cukup lama, saat kulihat jam dinding.

Sudah maghrib, beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karna merasa badanku sangat lengket.

Saat keluar kamar mandi.

''Syaqillah? Ayo kita ke musholah putri atau mau sholat di kamar saja? Karna dalam satu minggu kamu belum di absen,'' Ucap Nisa.

''Di musholah aja mba,"

Setelah sholat maghrib kami menuju Aula putri untuk membaca Alqur'an bersama.

Saat masuk ke Aula, perempuan seumuran mba Nisa menyapa kami. "Ahlan wa sahlan, santri baru kan?"

''Iya mba, kenalkan saya Syaqillah."

"Semoga kamu betah yah. Kenalkan saya Ummu, seangkatan dengan Nisa."

''Iya mba Ummu, aamiin.'' Jawabku.

''Ayo duduk. Sekarang jadwal mba yang menggantikan Ustazah Aini memimpin liqo' mengaji malam ini. Tapi karna kamu masih baru kamu menyesuaikan diri dulu yah," ucap Ummu tersenyum.

''Iya mba.'' Jawabku.

''Mba Ummu. Ada anak baru yah? Kenalin diri dong supaya tau namanya siapa?'' Tanya salah satu santriwati, terlihat sebaya denganku. Disusul dengan kata 'iya mba' dari santriwati lain.

''Syaqillah keberatan tidak untuk perkenalkan diri?'' Tanya mba Ummu.

''Boleh mba.'' Ujarku sambil berdiri dengan gugup. Karna semua mata saat ini menatapku.

''Asalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Syaqillah Humairah. Saya tinggal dalam salah satu pondok di kota tepatnya jalan matoa. Saya sekarang kelas 2 Mts. Terima kasih.'' Ujarku mengakhiri.

''Syaqillah sudah memperkenalkan dirinya. Untuk yang ingin mengenal lebih dekat atau ingin bertanya. Nanti setelah liqo'.'' Ujar mba Ummu pada semua santriwati. ''Syaqillah kamu boleh duduk kembali.'' Tambahnya lagi.

Liqo' berjalan dengan cepat dan tak terasa adzan isya' berkumandang. Segera mba Ummu menutup dengan menyuruh semua santriwati membaca do'a kaffaratul majelis.
''Subahanna kallah humma wabihamdika Asyhaduala illaha illa anta astagfiruka wa atubu ilahi.'' Ucap semua kompak.

Aku langsung menuju kamar dan wuduh serta mengganti mukenah.

Saat berjalan menuju musholah ada seorang santriwati menyapa. ''Kenalin Naila Zahira panggil Ila saja. Aku panggil kamu Aqillah aja yah saat kita berdua. Salam kenal. Udah ayok kita ke musholah.'' Dia langsung menyeretku yang masih bingung mencerna, karna dia berbicara terlalu cepat. Dan terlihat sok akrab.

*****

Setelah sholat isya' kami perkamar makan malam berjamaah menggunakan nampan. Setiap kamar terdiri dari 5 sampai 8 orang.

Setelah makan semua kumpul di Aula besar untuk membaca Ratib. Kenapa di Aula besar? Yah karna harus gabung Santriwan dan Santriwati.

Saat balik dari Aula, Syaqillah langsung ke kamar mandi sikat gigi dan wudhu untuk tidur. Sedangkan yang lain masih harus belajar karna besok hari senin.

''Mba Nisa. Saya tidur deluan yah mba nggak papa kan? Karna saya belum punya tugas mata pelajaran untuk besok.'' Tanya Syaqillah meminta ijin.

''Iya dek nggak papa. Kamu tidur deluan saja.'' jawabnya lalu pergi meninggalkanku.

"Ya Allah. Hari ini sungguh melelahkan. Mudah-mudahan aku sanggup untuk melalui setiap hari dengan penuh kegiatan di pondok ini. Aamiin." Batinku

''Aku rindu Ummy dan Aby. Aku rindu sekali dengan mereka. Baru sehari di tinggal.'' Tak terasa air mataku jatuh sambil mengelus selembar foto di tangan.

Masuk pondok adalah keingingan orang tuaku, Awalnya aku menolak, masih terlalu kecil pikirku untuk mondok. Berbeda dengan mereka yang penuh antusias memasukkan pondok di usiaku ini.

----------

Bagaimana kelanjutannya? Apakah Syaqillah akan betah di lingkungan pondok ini? Karna ia juga rumah orang tuanya juga ada dalam pesantren.

Ikutin terus yah, jangan lupa Voment dan saran.

#_AiraNz♡

CINTA DI LANGIT PESANTREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang