Berharga

43 5 0
                                    


"Senyummu mengalihkan ilusi ku, pandang matamu memindahkan anganku, perhatianmu membunuh detak jantungku, apa kamu berniat untuk membunuhku dengan cintamu ?"

-dirga

•••

~sesampainya dirumah~

"Assalamualaikum... MAH MAMAH?!" ucap nana sambil berteriak teriak memasuki rumahnya dengan agak berlarian mencari mamanya.
"Bi, mama dimana?" tanya nana kepada bibi yang sedang mempersiapkan makan siang di dapur.
"Eh.. Non nana, baru pulang non? Nyari ibu? Ibu nya ada di ruang kerja nya di atas non." jawab bibi panjang lebar.
"Iya bi, ya udah nana ke mama dulu ya." ucap nana sambil menuju ke lantai dua.
"Iya non."

Papa nana memang jarang sekali dirumah, banyak pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh papa nana sebagai pemimpin perusahaan yang terkenal dikota ini. Saat ini perusahaan papa nana sedang berkembang pesat, mulai bercabang di berbagai kota lainnya. Iya,perusahaan minyak. Sedangkan mama nana? Sekarang butik mama nana sedang laku keras, banyak digemari para pelanggan dari dalam negeri maupun luar negeri. Luar biasa keluarga ini, penuh dengan usaha dan kerja keras.

Sampailah nana disuatu ruangan yang jarang sekali ia masuk i, tetapi sering sekali mama nya masuki. Nana masih ragu ingin memasuki ruangan mama nya itu atau tidak sebab nana takut mengganggu mama nya. Tangan nana hampir memegang kunci pintu ruangan itu tetapi ia urungkan.

"Masuk nggak ya? Nanti kalo masuk malah ngganggu mama lagi. Ehm, masuk aja deh." setelah nana memasuki ruangan nya ia sangat terkejut karena..

Karena terdengar suara isak tangis dari mama nana. Ia tak tau jelas apa penyebabnya, tetapi nana mencoba mendekati tempat duduk mama nana sekarang didekat jendela.

"Ma?" panggil nana sambil mendekati mamanya.
"Eh ngapain kamu kesini na?" kaget mama nana sambil menghapus air mata nya.
"Maaf ma,nana cuma mau ngingetin kan tadi mama janji mau jenguk dirga kan?mama kenapa ma?kok nangis?" suara nana terdengar sendu takut menambah beban mama nya.
"Oh iya,ya udah kamu ganti baju dulu sana. Nanti mama kebawah, tunggu aja dibawah." jawab mama nana sambil mengalihkan pandangan nya kearah luar jendela.
"Iya udah deh ma, nana keluar ya ma. Mama jangan nangis ya." ucap nana sambil keluar dari ruangan nana.

Baru kali ini nana melihat mama nya menangis seperti itu. Saat ditanya kenapa pun mama nana tak menjawab nya. Hati nana gelisah, ia ingin sekali menceritakan kegelisahan nya itu tetapi kepada siapa?

"Heuhh, udah nana harus tegar nana kuat." ucap nana sendiri.

Tak lama kemudian nana selesai mengganti baju nya, tampilan nana sederhana namun terlihat sangat cantik. Dengan memakai dress sedengkul berwarna baby pink polos, ditambah dengan rambut hitam yang tergerai panjang milik nana. Subhanallah cantik. Ia pun menuju keluar kamarnya.

"Eh eh, oh iya nana ada yang lupa! " ingatnya maklum nana pelupa.

Ia mengambil saling bag kecil berwarna hitam kesayangannya, dan pergi keluar kamarnya dengan menggunakan sepatu cath putih. Dari anak tangga paling atas hingga anak tangga paling bawah sudah nana lewati. Sekarang ia sedang menunggu mama nya diruang tamu.

"Ayo na berangkat." mama nana sudah siap dibelakang nana.
"Eh mama, baru aja nana mau duduk ma." jawab nya.
"Ya udah ayok cepet." ajak mama nana.
"Bi! Saya sama nana mau pergi dulu jenguk dirga ya, nanti kalo papa dateng bilangin ya bi! " teriak mama nana ke bibi.
"Iya nyonya. Siap pokoknya mah! " canda bibi.

GloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang