Prolog

111 14 3
                                    


*Nana*

Aku rindu

Ingin sekali bertemu

Dan mengulang kebersamaan kita yang dulu pernah berlabuh

Yang sekarang mulai semu

Serta, perlahan lahan menjadi kenangan masa lalu

Entah mengapa dia selalu berlalu lalang di pikiran dan dihatiku

Rindu ini tak adil

Dia membiarkan aku menanggungnya sendirian

Semakin hari, semakin bertambah dan aku tak tau cara menguranginya

Tak semudah menghitung tambah tambah an atu kurang kurang an di dalam rumus matematika

Ini hati yang terlanjur cinta

Masih kepada orang yang sama

Dan sulit sekali menghilangkannya.

...

Kubuka ponsel ku, dengan posisi enggan untuk bangkit dari ranjang ini. Waktu menunjukkan pukul 06.00 . Di weekend  ini belum ada acara apapun yang aku rencanakan. Kubuka chat line dan menghubungi Anisa, sahabat terbaik ku.

Anisa

Nana:Nis,lo ada acara nggak hari ini?

Anisa:nggak nih,keluar yukk

Nana:Barusan juga gue mau ngajak lo keluar,tapi kemana?

Anisa:hehehe,emang jodoh kali kita:v

Anisa:kemana ya?gimana kalo ke    cafe  aja?

Nana:ya udah lo jemput gue jam 09.00

Anisa:okee
(Read pukul 06.15)

Kubanting ponselku sembarangan di tempat tidur. Dan bergegas ke kamar mandi,karena ia tau jika Anisa akan datang 30 menit sebelum jam yang sudah ditentukan. Itu sudah kebiasaan Anisa yang selalu tepat waktu dalam segala hal*kecuali ngerjakan pr:v.

Hari ini aku hanya berniat memakai atasan kaos berwarna abu abu dengan celana jeans panjang berwarna biru muda. "Na,ayo cepet turun kebawah dulu.Sarapan." ujar ibu Nana yang sedari tadi sibuk menyiapkan sarapan mereka.Yaitu beberapa helai roti yang sudah diolesi selai coklat kesukaan Nana dan Papa nya.

"Iya,Ma." Dengan cepat Nana menuruni anak tangga menuju ruang makan. Mereka bertiga menyantap sarapan nya pagi ini dengan suasana yang hangat. Tak lama kemudian mereka bertiga selelsai bersarapan.

"Ma,Pa. Nana nanti mau pergi sam Anisa ya?" ucap Nana setelah selesai meneguk segelas susu rasa vanila dengan rakus.

"Kemana?" tanya Mama nya. "Paling juga ke cafe doang ma.Boleh ya?" mohonnya dengan menggenggam kedua tangan Mama nya itu. "Iya boleh,ati ati ya." sahut Wanita yang paling berjasa bagi hidup Nana itu. Sekilas senyum kecil terlukis diwajah Nana. "Makasih Ma." ucap Nana.

Sedangkan Papa nya tak menghiraukan perbincangan anak dengan Mama nya itu,ia sibuk dengan ponsel nya sendiri.

Setelah beberapa lama kemudian, waktu menunjukkan pukul 08.30 benar saja motor scoopy putih terperkir dihalaman depan rumah Nana. Sudah pasti itu Anisa, "assalamualaikum." terdengar suara seseorang mengetuk pintu dengan mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, masuk aja pintu nya nggak dikunci. " Ujar Papa Nana yang masih sibuk dengan ponselnya yang berada tak jauh dari pintu tersebut. Perlahan lahan Anisa membuka pintu itu, lalu hersalaman dengan Papa Anisa "Nana nya ada om? " tanya Anisa. Sebelum Papa Nana menjawab sudah datang Nana dari lantai dua dengan perlahan menuruni tangga. "Ehh, Anisa yaudah yuk langsung." ajak Nana sambil mengecup punggung tangan kedua orang tuanya. Setelah itu mereka berpamitan lalu bergegas mengendarai sepeda scoopy milik Anisa dengan menggunakan helm berwarna coklat muda.

Jalanan Surabaya hari ini sangat bersahabat, tidak seperti hari hari biasanya. Yang mancet, panas dan banyak polusi udara. Tak lama kemudian mereka berdua sampai disalah satu cafe.

Baru saja menginjakkan kaki nya kedalam cafe itu, Nana terkejut dan menghentikan langkahnya sebentar.
"Kenapa Na? " tanya Anisa yang mengikuti arah pandangan Nana.







Ternyata.


___

Hai hai haaiii, part ini paling panjang percayalah:v. Kalo masih ganyambung dimaklumi ya:v happy reading gaess ❤


GloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang