"Anggap saja ini bukti permulaan hubungan yang baru."•••
"HOYYY! LO BARU JADIAN YA NA?! "
teriak anisa mengejutkan nana yang sedang asik membaca buku.Nana yang mendengar itu, tak segan menarik rambut anisa agak keras. Dan menyuruhnya duduk disampingnya.
"Adu adu, sakit na. Lo mah jangan gini juga napa." keluh anisa
"Sssttt, lo sih pake bilang gitu. Ini kan masih pagi nis, kalo semua orang pada denger gimana? Bisa malu gue."
"Yahh, lo ngapain malu sih na? Kak dirga tuh ya udah ganteng, tinggi, keren, maco, rambut nya itu lo na... Uhhh-"
"Lo suka nis?"
"Yaelah na, lo mah dibawa serius aja sih. Ya engga lah, mana mungkin gue suka sama pacar sahabat gue. Mending juga sama sahabatnya pacar lo na-" anisa langsung menutup mulutnya rapat rapat, karena ia baru saja keceplosan terhadap nana.
"Apa? Siapa? Ohh lo suka sama.. Sama kak joko ya nis? Beneran suka lo sama dia? Cieeee ciee uhuyyy..."
"Apaan sih, eng-enggak kok."
"Jujur aja niss, kaga napa napa gue. Ehh itu tuh kak joko, bentar gue pamggilin ya? KAK KAK, KAK JOKO! "
tiba tiba joko melintas didepan kelas mereka, tak segan nana memanggil joko dengan berteriak.Joko yang sedang santai berjalan pun, menghentikan langkahnya tepat didepan pintu kelas nana itu.
"APAAN NA?!"jawab joko sambil memasuki kelas nana itu yang masih hanya ada beberapa siswa.
"Sini deh, ada yang mau jujur nihh." ucap nana sambil melirik kearah si anisa.
"Sstt, na lo apaan sih?" anisa makin tersipu malu saat joko duduk didepan tempat duduk nya sambil memandang kearah wajahnya.
"Udah lah niss, emm gue tinggal dulu ya. Takut jadi obat nyamuk entar." ujar anisa lalu meninggalkan mereka berdua.Saat nana keluar, beberapa siswa yang tadi nya didalam kelas pun mulai keluar satu persatu. Hingga menyisahkan anisa dan joko itu berdua.
"Mau jujur apaan nis? Lo suka ngompol?" goda joko
"Dihh, siapa juga yang suka ngompol? Lo kali kak? " anisa mencoba membuat raut wajah nya biasa biasa saja, walaupun didalam hatinya ia ingin sekali memeluk pria yang sedang berbicara dengan nya itu.
"Terus lo mau jujur apaan? Gue laper nih buruan napa kalo mau bicara, gimana kalo lo ikut gue makan dikantin?"
"Gue udah sarapan tadi."
"Em, temenin gue aja gimana? Lo mau kan?"
"Gimana ya?"
"Udah ayok ikut gue aja, mending ikut gue aja ke kantin daripada gue mati kelaperan disini. Lo mau?" sambil memegang pundak sebelah kanan anisa.
"Lebay lo kak."
"Udah deh ayok ikut gue."Mereka berdua pergi kekantin, ya walaupun hanya joko yang sedang makan dan anisa hanya menemani nya makan. Tapi saat mereka berdua duduk dikantin, ada sedikit pengenalan dan beberapa candaan yang mereka berdua lontarkan. Awal yang baik, menuju hal yang lebih baik.
Seperti dua pasang merpati yang sedang menikmati Indahnya alam, seperti halnya dua pasang kaki yang saling membimbing berjalan kearah masa depan yang tak kelam, sama dengan kita yang baru saja membuat komitmen untuk saling menyalurkan keluh kesah dalam hidup yang penuh dengan rintangan.
"Kamu mau pulang sama siapa sayang? Kok masih enak duduk di pinggir jalanan gini sih?" sapa dirga kepada nana yang sedang berdiam diri duduk dipinggir jalan menunggu supirnya menjemput.
"Ehh, nunggu in pak Ahmad dong. Tadi kan kamu ada acara osis, jadi nya nana nunggu pak Ahmad disini. Ternyata pak Ahmad nya ga dateng dateng."
"Iya, dirga tau kalo kamu mau nunggu supir kamu tapi jangan nunggu disini dongg. Mending nunggu di dalem sekolah aja, kalo disini nanti kanu kenapa napa gimana? Udah deh ayuk dirga anterin aja ya. Burun naik."
"Iya iya bawell, iya nih naik."
"Pegangan, entar jatuh lagi."
"Heem, iya iyaa."Mereka berdua meninggalkan SMA Garuda itu lalu melaju menuju kerumah nana. Tiba tiba ban belakang motor dirga bocor, karena disekitar situ pun tak ada tukang tambal ban mereka harus mendorong motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloomy
Teen Fictionini bukan kisah Cinta Rama dan Shinta, bukan pula cerita Ratu dan Raja dari angkasa. mereka hanyalah sepasang remaja yang sedang dilanda Cinta dengan penuh tanda tanya. Tapi memang benar mereka ditakdirkan untuk selalu bersama menggenggam asa.