Cinta

65 9 2
                                    


"Cinta butuh pengorbanan bukan? Lalu apa yang membuat Cinta terkadang tak merasakan pengorbanan? "

...

"Ga, nanti pulang sekolah osis nya semua harus pada kumpul ya ga. Tolong bilangin ke adek kelas nya." ucap Roni ketua osis di Sma Garuda, sedangkan Dirga sebagai wakil ketua.
"Ta-tapi gue ada anu-acara ron. Gimana nih?" tanya dirga
"Acara apaan?" tanya roni
"Ohh, pasti lo mau pergi sama adek kelas yang biasanya sama lo itu kan? Siapa namanya? Gue lupa."
"Natania, ya gitu deh ron. Gue ada janji soalnya."
"Ya itu dia namanya. Suruh nunggu aja bentar ga, gak bakal lama kok kumpulnya."
"Bener nih?" tanya dirga
"Iya, ya elah." jawab roni lalu meninggalkan dirga sendirian.

Ini waktu nya semua murid untuk beristirahat. Dirga mulai ke kelas kelas untuk menyampainkan amanat yang diberikan oleh roni. Sampailah dirga dikelas nana. Ia masuk lalu berdiri didepan kelas nana.

"Assalamualaikum, bagi pengurus osis. Nanti pulang sekolah diharapkan kumpul sebentar. Terima Kasih, wassalamualaikum." ucap Dirga, lalu ia mendekat ke arah Nana duduk.

"Na, nanti lo nunggu sebentar gak papa kan?" ujar dirga kepada nana
"Em,iya gapapa kok. Tenang aja." jawab nana.
"Ya udah gue balik dulu ya na. See you." ucap dirga sambil memegang tangan nana sekilas, lalu pergi kembali ke kelasnya.
"Iya." jawab Nana.

Entah lah, semakin mereka berdua dekat. Semakin besar rasa perhatian mereka, rasa takut kehilangan diantara keduanya.

Kringg kringg

Bel pulang pun berbunyi. Nana bergegas membereskan barang barangnya.

"Na, lo pulang sama siapa?" tanya Anisa
"Gue pulang sama Dirga nis, eh kak dirga maksudnya." jawab nana
"Ciee yang sekarang mulai deket nihh, ya udah gue balik dulu ya." ucap anisa
"Apaan sih lo nis? Yaudah sana." ujar, nana sambil tersipu malu.

Langkah nana semakin dekat dengan arah ruangan osis, terlihat beberapa orang yang berlalu lalang. Nana sengaja memperlambat langkahnya, agar tak terlalu lama menunggu dirga. Hingga sampailah nana di sebelah ruang osis lalu menduduk kan dirinya disuatu bangku putih panjang. Nana mengeluarkan handphone iPhone 6 nya. Ia memainkan beberapa permainan disana, biasa lah ini salah satu cara nana agar tetap bisa menunggu dalam keadaan apapun. Tak lama kemudian datanglah dirga menghampirinya.

"Ehm, udah lama kamu disini?"
"Ehh, lumayan lah."
"Kamu suka main game ya na?"
"Hehehe, iya. Buat nemenin nana aja biar gak sendirian."
"Ohh gitu. Tapi sekarang kamu gak sendirian na, kan ada aku disini."
"Iya deh iya."
"Ya udah ayuk jalan."
"Ayukk."

Mereka berdua bergandengan tangan meninggalkan ruang osis dan menuju ke arah parkir an. Tawa canda keduanya menemani mereka sepanjang jalan. Sekarang mereka sudah sampai di area parkiran lalu bergegas pulang.

Yang ada dipikiran nana adalah, dirga akan mengantarkannya pulang. Tetapi dirga malah menghentikan laju motor nya di suatu cafe dekat sekolahannya. Cafe itu terlihat sangat Indah, dengan suasana yang rindang.

"Emm, ngapain kesini ga?" tanya nana
"Mau ke cafe lah na, masa mau cuci piring?" goda dirga
"Waah Indah ya ga, cafe nya nana suka." ujar nana tanpa memperdulikan kata kata dirga.

Dengan se enaknya, nana berjalan sendiri menuju ke dalam cafe. Sedangkan Dirga, hanya mengikuti arah nana melangkah dan sambil memperhatikan setiap detik wanita yang ia cintai ini. Sampai lah mereka berdua di dalam cafe. Cafe ini lumayan ramai. Nana masih menikmati cafe itu, sampai sampai ia tak tersadar bahwa nana kemari tadi bersama dirga bukan sendirian.

GloomyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang