Part 9 - Aku Hanya melihatmu

363 33 39
                                    

Di bawah pohon rindang itu seorang anak lagi laki tengah duduk sendirian. Dari wajah anak itu kita dapat melihat kesedihan dan kekecewaan disana.

"Hey," panggil seseorang.

Anak itu menoleh melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Siapa kamu ?" Tanya anak laki laki itu pada anak perempuan berambut hitam pekat dengan lesung pipi yang memanggilnya tadi.

Yang di tanya tidak menjawab hanya duduk di samping anak laki laki itu.

"Ini," ucap anak perempuan itu sambil menyodorkan susu botol.

"Terima kasih."

"Marc, namamu Marc kan ?" Tanya si anak perempuan.

Anak laki laki itu mengagguk mengiyakan bahwa namanya adalah Marc.

"Namamu siapa ?"

"Namaku..."











***

Aku tak percaya dengan apa yang di katakan Marc barusan. Melamar Sara secepat ini ?

"Iya Ly, aku ingin segera menikah dengan Sara. Itu sudah menjadi tujuanku sejak aku berpacaran dengannya," ucap Marc antusias.

Bukan karena aku tidak senang melihat Marc sebahagia ini tapi ketika aku mendengar percakapan Sara kemarin membuatku ingin berteriak padanya kalau Sara tidak serius padanya.

"Tapi dia sering membentakmu, dan kata-kata kasar yang sering dia lontarkan," jelasku.

Yah aku mencoba menjelaskan pada Marc agar dia sadar kalau Sara bukan wanita yang baik.

"Sara memang seperti itu Ly, dan aku menerimanya karena itu hanya luarnya saja tapi sebenarnya Sara adalah wanita yang baik," ucap Marc, mungkin dia tengah meyakinkanku agar mau membantunya.

"Marc, saat aku pertama kali bertemu denganmu Sara memarahimu,lalu dia juga marah padamu saat kau tidak bisa kencan denganya malam itu, padahal dia tau kau sangat sangat sibuk, aku ragu dia mencintaimu Mar-"

"Kau mau bilang Sara tidak mencintaiku ?" Potong Marc.

Oh tuhan aku dapat melihat kekecewaan amarah di sana. Aku dapat melihat semua itu lewat dinginnya nada bicaranya.

Kaget...
Yah itu yang aku rasakan sekarang karena aku belum pernah mendengar Marc sedingin ini sebelumnya.

"B-bukan bbegitu,"ucapku terbata bata.

"Lalu apa ly, dari perkataanmu sudah jelas kau tidak ingin membantuku !" ucapnya yang mulai menaikan nada bicaranya.

Degub jantungku mulai tak beraturan air mataku perlahan mulai menetes membanjiri pipiku. Aku tidak bisa berkata apa apa lagi, aku hanya bisa duduk sambil menangis.

Kenapa kau begitu keras kepala Marc ?

Kenapa ?

Aku ingat semua perkataan Sara ketika di parkiran waktu itu. Dia tidak serius menjalani hubungan dengan Marc. Bagaimana kalau dia menolak Marc dan pergi berkencan dengan laki- laki bernama Harry Styles itu.

Ingin sekali aku berteriak mengatakan semuanya tapi apa dayaku. Aku juga salah dalam hal ini, aku tak bisa ungkapkan semuanya itulah yang membuatku menangis seperti ini.

"Hei," panggil Marc namun aku masih saja menutupi wajahku yang tengah menangis.

"Hei maafkan aku, aku tidak bermaksud membentakmu," ucap Marc.

STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang