Part 19 - Where is she ?

297 27 11
                                    

 Part 19

Marc menatap Alex dan Jose serius. Seolah dia akan memakan mereka saat itu juga jika mereka tak menjawab pertanyaannya sekarang.

"Sejak aku berada di rumah sakit sampai sekarang kalian tak kunjung memberitahuku dimana Lily," tanya Marc dengan aura kegelapan yang dimilikinya.

Alex dan Jose bertatapan satu sama lain, "aku bertanya pada kalian bukan untuk saling bertatapan," kata Marc mulai kesal.

"Kk-kenapa kau emm... mm-mencarinya Marc ?" tanya Alex antara gagap dan gugup.

Marc terdiam sejenak dan berfikir, "aku merasa bersalah padanya," kata Marc menunduk seolah mengisyaratkan bahwa dia benar benar merasa bersalah.

"Emmm... Kau tau Marc, sebenarnya Lily sudah tau tentang kelakuan Sara sejak lama, tapi dia tetap diam," kata Alex.

"Kenapa dia tetap diam ?" tanya Marc dengan bodohnya.

Alex dan Jose tersenyum, "Bertahan satu ciiiiiinnnta bertahan satu C.I.N.T.A~~~"

'Oh tidak mereka mulai menggila,' batin Marc.

"Maksudmu Lex ?" tanya Marc tak faham.

"Baiklah emm begini kau ingat laki laki yang pernah Lily ceritakan, kau tau siapa itu ?" tanya Jose ikut andil dalam masalah ini.

"Ya tentu saja."

Alex menghela nafas dalam dalam, "itu kau Marc."

Mata Marc melebar, mulutnya menganga tak percaya. Memori otaknya kembali mengingat apa yang pernah Lily katakan tentang laki laki itu.

"Aku mencintai seseorang sampai aku buta dan gila. Aku selalu bersamanya seperti bayangan. Terkadang aku berpikir sampai kapan aku dekat denganya seperti ini, tapi kau tau sendirikan, bayangan tetaplah bayangan. Apa ada manusia hidup yang setiap saat memperhatikan bayanganya ? Tidak ada kan," kata Lily.

"Aku masih mencintainya, aku ingin agar dia lebih dekat denganku. Tapi aku sadar ketika aku melangkah lebih dekat dia melangkah lebih jauh. Pada akhirnya aku akan menjadi putri duyung yang akan manjadi buih setelah tak mendapatkan hati sang pangeran," lanjut Lily.

"Jjjadi laki laki itu aku ?" tanya Marc pada dirinya sendiri.

"YA MARC !" bentak Alex dan Jose bersamaan.

"Ttidak itu tidak mungkin," kata Marc lagi lagi tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Alex dan Jose.

"Lalu siapa lagi kalau bukan kau Marc, apa kau pernah melihat Lily dekat dengan laki laki lain selain kau dan sahabatnya Ryan ?" tanya Alex mendesak Marc.

Marc hanya bisa diam tak bisa menjawab pertanyaan yang di lontarkan Alex. Pikiranya kacau, rasa tak percaya masih terbesit di pikiranya.

"Marc," panggil Jose saat melihat Marc yang bengong.

"Llalu kenapa dia mau membantuku ?" akhirnya, pertanyaan yang dipendamnya selama ini ia lontarkan.

"Karena dia wanita Marc," kata Alex.

Marc menatap mata Alex dalam dalam, ia melihat tidak ada kobohongan disana. Alex mengatakan hal yang sebenarnya. Itulah kenyataannya.

"Aku perlu bertemu dengan Lily sekarang juga," kata Marc lalu bergegas pergi ke rumah Lily.

"Marc," cegah Jose.

"Apa lagi ?" tanya Marc frustasi.

Bukannya menjawab Alex dan Jose menatap satu sama lain.

"Kami ikut."

***

Hampir dua jam perjalanan Marc tempuh dari rumahnya ke rumah Lily yang ada di Barcelona. Sesampainya di rumah Lily, kondisi rumahnya cukup ramai. Ada banyak mobil box berjajar jajar disana.

STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang