Part 15 - Feeling

223 24 2
                                    

~~~Typobertebaran~~~

Hari ini tepat 3 hari setelah acara lamaran kemarin. Kini aku harus kembali berkutat pada motor. Ya hari ini adalah hari pertama tes pramusim untuk seluruh pembalap motogp.

Setiap jam, menit, detik kita lewati untuk mencali feeling pada motor. Posisi ketiga pada hari ini, cukup baik tapi tidak terlalu baik. Banyak yang aku temukan disini, motor baru, mesin baru dan hal hal baru. Dan sejujurnya tes kali ini aku berulang kali kehilangan fokusku. Entah kenapa,aku sendiri juga tidak tahu.

Meskipun begitu aku sangat senang Sara bisa menemaniku untuk tes pramusim kali ini. Meski beberapa hari yang lalu aku bagaikan suara tanpa raga. Padre, Madre, bahkan Alex mengaggap aku tak ada di rumah. Mungkin itu efek karena aku tidak pernah mendengarkan omongan mereka tentang Sara. Terkadang aku bingung, kenapa mereka tidak dapat melihat sisi baik dari Sara.

Bahkan Jose dan Lily tiba tiba hilang dari kehidupanku, kalau Jose mungkin aku bisa memaklumi melihat dia akan segera menikah akhir tahun nanti, mungkin dia tengah menyiapkannya. Tapi Lily...

Dia tiba tiba hilang tanpa ada kabar, nomornya tidak aktif. Begitu juga dengan Ryan dan Marie.

Pasti ada sesuatu yang terjadi, tapi apa ?

"Hey Love, aku panggil dari tadi kok gak ada respon, ada apa ?" tanya Sara yang tiba tiba sudah ada di belakangku.

"Aku tidak mendengar kau memanggilku sama sekali honey, maaf," kataku.

Tapi ini memang benar, aku sama sekali tidak mendengar panggilan Sara.

"Ada apa Marc kau tidak biasanya seperti ini, apa ada masalah dengan motornya ?" tanya Sara khawatir.

Aku menggeleng, bukan motor yang membuatku tak fokus seperti ini, tapi...

"Kedua sahabatmu itu ?" tanya Sara tiba tiba.

Aku hanya bisa diam dan mengangguk. Sara benar, mungkin ini yang membuatku berulang kali kehilangan fokusku.

"Sudahlah Marc, kenapa harus mem-"

"Marc," panggil Emilio memotong perkataan Sara. "Bisa kita bicara ?" tanyanya.

Mungkin ada sesuatu hal penting yang ingin dia bicarakan,"baiklah,"kataku. Aku menatap Sara mengkode bahwa aku akan pergi bersama Emilio.

***

Emilio mengajakku ke hospitality jelas ada hal penting yang ingin dia bicarakan.

"Ada apa denganmu Marc ?" tanyanya tiba tiba. Dan jelas aku tidak mengerti maksudnya.

"Maksudku kau terlihat tidak mood hari ini," jelasnya seolah tau wajah wajah oonku.

"Ohh...tidak aku baik baik saja," kataku, sedikit berbohong.

"Jadi sekarang kau menganggap aku orang asing dalam urusan kali ini ?"

"Hey jangan bicara seperti itu kau adalah orang paling berjasa dalam hidupku," kataku.

Aku tak suka Emilio mengatakan seperti itu, dia orang paling berjasa dan paling penting di hidupku, tentunya setelah orang tuaku.

"Kalau begitu katakan ada masalah apa ?" tanya Emilio lagi.

Aku menghela nafas dalam dalam. Bukanya aku tidak mau mengatakan hanya saja.

"Aku tidak tau perasaan apa ini ?" kataku jujur.

Aku yakin kali ini Emilio menatapku aneh. Tentu saja aneh, aku yang merasakan tapi aku tidak tau perasaan apa ini. Sangat rumit.

STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang